널 그리다
.
"I don't have the confidence to last a long night without you. I don't think I could erase it. Just you.." — Chen (엑소)
.London School of Economics Political Science
Jakarta – Indonesia
10.45 WIB
"Okay, class, let me to give the conclusion about our subject today. By signing up yourself, it means you're ready to face global challenges and bring positive changes to the world with thousand of global youths.." Dosen muda yang sedang berdiri di tengah-tengah kelas hari ini memang sangat ekspresif untuk memberikan materi. Jadi tidak salah jika beliau menjadi salah satu dosen muda terfavorit juga di jurusannya. "Thank you for submitting your task. The upcoming notification regarding your result will be informed via e-mail. Thank your for your attention, see you next week."setelah kalimat terakhirnya, dosen itu pun meninggalkan kelas. Menyisakan napas lega yang mulai terdengar di seantero ruang kelas.
"Masih siang nih, guys. Ada ide mau ke mana dulu nggak?" tanya Tita sambil menenteng tas selempang nya. Tangan kanannya memeluk binder merah muda ber-glitter. Terlalu girly kalau menurut Priska.
Priska masih duduk di kursinya sambil memainkan ponsel, ikut saja kemana teman-temannya akan pergi. Lagi pula, masih terlalu awal untuk berada di rumah.
"Kantin aja dulu, yuk. I am starving." Ucap Daffa sambil memelas.
"Okey, lets go!!" seru Ozza, Tita, dan Priska berbarengan.
—&—
At Canteen 122
Priska dan Ozza memesan bakso dan es jeruk saat Tita dan Daffa sedang menikmati nasi goreng sapi dengan jus alpukat milik mereka masing-masing.
"Akhirnya bakso gue dateng." Ucap Priska girang saat pesannya diantar oleh Mbak Uti. "Terimakasih, mbak.."
"Sama-sama neng Priska."
Priska tentu meracik kembali baksonya. Memberikan sedikit saos sambal, dan beberapa sendok sambal. Gadis itu memang pecinta pedas. Saat sendokan sambal yang ketiga, tangannya tiba-tiba ditahan oleh seseorang. Jadi ia urung memasukkan sendok sambalnya lagi. Ia menolehkan kepalanya ke belakang, dan ada Kai dan teman-temannya juga.
"Jangan kebanyakan sambelnya. Nanti sakit perut." Ucapnya lembut, lalu mendudukkan tubuhnya di samping Priska.
"Kan nggak enak kalau nggak pedes."
"Makannya bareng aku,"
"Biar apa?"
"Biar enak."
Priska mendengus, tidak menerima usul Kai tadi. "Enak aja, beli sendiri!"
Kai terkekeh geli melihat ekspresi Priska yang tidak sudi membagi-bagi baksonya itu. Kai mengusap rambut Priska dengan pelan, "Iya, aku bercanda. Abisin, aku nggak ganggu."
Teman-temannya sudah asik dengan makanan masing-masing. Sedangkan Kai malah sibuk dengan ponselnya. Sebelumnya pria itu memang meminta tolong pada Sean untuk membelikannya jus mangga.
"Lo pada nggak ada kelas emang?" tanya Adrian, lalu meminum jus mangganya.
Daffa yang sudah menghabiskan setengah porsi nasi gorengnya pun ambil suara, "Udah, cuma satu. Rencananya abis makan, pada mau main. Tapi bingung mau kemana.."
Ozza sudah menyelesaikan makannya. Membersihkan tangannya dengan hand sanitizer yang selalu tersedia di tasnya. Padahal jika diingat-ingat, Ozza makan menggunakan sendok. Tapi gadis itu selalu perfectionist mengenai kebersihan. "Jangan ke mall, ya. Gue bosen kalau setiap main ke mall mulu."

YOU ARE READING
YOU HAVE ME
ChickLit- "Aku menyayangimu, kamu tahu itu. ; yang tidak kamu tahu adalah betapa berantakannya aku atas luka yang kamu torehkan kembali bersamaan dengan hati yang selalu jatuh padamu lagi. ." - Aku pada Dia. - A Beautiful Heartfelt Fanfiction by me,-