Dua duniaku diambang batas, karya bakhtiarku kini telah seusai debu berkeliaran. Aduhai sang pencerminan hati yang tiada kusambut dengan sedikitpun dekapan lara. Selembar tuduhanpun tiada yang menyelimuti.
Perkenalkan inilah sang yang kuceritakan Tereysanjani. Gadis dengan celah yang amat sederhana namun telah dikenal dengan beberapa kelompok peradaban masanya. Dengan perilaku yang sopan dia mempunyai banyak kawan, bukan kawan jadi lawan. Dalam lingkup kehidupan Tere tidak mengenal sebangsa itu. Lokasi pesantren juga mendukung dengan keadaan, dia mulai dipenjara sucikan sedari lulus madrasah ibtidaiyah masanya kala itu. Pernah melanjutkan di madrasah yang selingkup dengan MI nya namun hanya kelas VII saja. Selanjutnya sudah pindah ke madrasah yang dekat dekat pesantren nya.
Mempunyai paras yang putih, aura pesantren ditambahi dengan perawakan yang tegas pula. Sekejap mata melihat munngkin langsung terpelongo lihatnya gegara muncul aura positif juga yang membuat hati jadi tenang. Awal mula ditempatkan dipesantren dia kurang bersosialisasi karena memang dasarannya anaknya pemalu. Pertama didampingi dengan penguurus kamar dan memperkenalkan anak santri yang lain sehingga lama-kelamaan semakin dekat dan munculah kata Krasan itu bahasa jawanya. Hehe...
Semua orang pastilah kalau dengan lingkungan baru awalnya juga terasaa asing, tapi.. lama-kelamaan sudah tidak lagi. Apalagi kalau pesantren kan tidak boleh didampingi orang tuanya terus-menerus, dituntut harus mandiri dan disiplin waktu. Bisa ngatur uang jajan juga siiih.. hehehe.. soalnya ngalamin juga.Sini dek.. saya data dulu ya !! silahkan duduk dulu. Kata pengurus sambil ngeluarin buku didalam kotak box dengan melihat tere didepannya.
Iyaa mbak. Sahut tere dengan naruh barang bawaannya disampingnya dengan malu.
Namamu siapa dek? tanya salah satu pengurus yang data dengan wajah tersenyum ramah.
Tereysanjani mbak. Jawab tere.
Wiiiisshhhhh nama yang jarang dipergunakan ini. Hehe.. cantik pula namae. Ujar pengurus
Ooiya kenalin juga adek bisa manggil saya mbak vira yaa. Jangan sungkan-sungkan kalau main ke kamar sini.. nggak apa-apa, memang kalau masih awal jelas masih sungkan karena baru kenal. tapi lama-kelamaan nggak kok. Sahutnya lagi.
Iyaa mbak viraa makasih yaa.
Maniss bangett hehe.. Ooke kalau gitu adek tere sudah bawa berkasnya kan yaa??
Oh.. tentu bawa lah mbak. Hehe.. Sambil menaruhnya diatas meja.
Yaudah tunggu sini dulu yaa.. habis ini tak anterin ke kamar barumu. Nggak lama kok bentaran saja. Sambil lihat-lihat nggak apa-apa kok dek silahkan.. Sahut mbak pengurus dengan ramah.
Iyaa mbak.. terimakasih yaa. Ujar tere kala itu.**(6 menit kemudian)**
Ayo dek ikut mbak vira ke kamar zaenab. Tak bantu bawain barangmu. Ajak mbak vira ke tere dengan mengangkat salah satu barang bawaannya.
Nggak usah mbak biar tak bawa sendiri sajaa. Dengan membawa barang bawaan yang banyak.
Hallah.. nggak apa-apa dek. Lontaran kata terucap dari mbak vira sang pengurus pesantren.**(berjalan menuju kamar zaenab)**
Pertama dimasukkan ke kamar zaenab dengan anggota kamar jumlah 5 orang. Berkunjung ke kamar disambut dengan baik oleh pihak kamar. Tere reflex langsung dalam hatinya senang. Mungkin sebelumnya sudah diberitahu pengurus kalau kedatangan santri baru.
Assalamualaikum. Salam pengurus pada pihak kamar dengan melihat ruang lingkup yang lumayan luas serta kasur yang sudah tertata rapi seketika itu.
Waalaikumussalam.. Ooini ta mbak santri baru.. hehe sini mbak nggak apa-apa. Sahut dari salah satu pihak kamar zaenab dengan mempersilahkan masuk.
Sini dek masuk dulu. Ajakan mbak vira dengan memperkenalkan tere didepan santri kamar lainnya.
Ini kenalin dulu santri baru namanya Tereysanjani.. dia rumahnya ndek magelang, nanti tidur disini yaa.. mohon disambut dengan ramah dan kalau ada kesulitan bisa dibantu. Soalnya tere juga masih baru yaa jadinya belum faham betul lingkungan sini. Bicara kepihak kamar zaenab dengan lembut.
Oooiyyaa mbakk ndak apa-apa malah suka kita kalau kedatangan santri baru apalagi cantik gini. Hehee. Sahut salah satu dari kamarnya dengan melihat tere yang berwajah malu.
Tere juga jangan sungkan-sungkan bertanya yaa.. disini semuanya keluarga kalau nggak tau mending bilang nanti kita siap membantu. Ujar mbak vira pengurus pesantren ke tere.
Iyaa mbak.. hehe.
Bener loh yaa jangan sungkan-sungkan. Kalau mau nyuci baju juga ajakin mbak juga ndak apa-apa.. mbak juga belum nyuci ini. Hehee.. udah numpuk 3 hari.
Huuu mbak vira iniiii. Tanggapan santri kamar dengan konyol.
Oooiya mbak.. Sahut tere.
Tau kamarnya mbak vira nggak? Tanya mbak vira dengan mata terlena.
Yang tadi itukah mbak?
Iyaaa betul.. yaudah kalau gitu tak tinggal dulu yaa.. saling kenal dulu sama santri yang lain yaa semoga krasan disini.
Iyaa mbak.. siap hehehee.. Jawab tere dengan senyum manisnya.
Bajunya diberesin dulu.. sudah mbak siapkan tempatnya di almari sebelah sana. Menunjuk ke pojok kamar.
Iyaa mbak.
(Langsung beranjak membereskan bajunya ke almari)
Sini aku bantu juga yaa.. Nggak apa-apa. Ucap salah satu santri kamar
Aaa.. nggak usah nggak apa-apa biar aku saja yang mberesin ntar malah ngerepotin lagi. Jawab tere dengan mencegah agar tidak membantunya.
Sudahlah nggak apa-apa.. habis ini ikut kita keluar yaa soalnya biasanya jam segini anak kamar selalu ngintip suasana pesantren.
Keluar kemana emangnya ? Tanya tere sambil menepis bahu.
Sudahlah ayo diberesin dulu kalau sudah selesai terus mandi ayo berangkat.
Oooiya oke kalau gitu.*****
Seusai beres-beres baju dan lain sebagainya. Tere diajak teman kamarnya untuk beli makanan diluar. Namun tere merasa badannya gerah akhirnya memutuskan untuk mandi sebentar.
Karena berhubung masih jam 4 sedangkan gerbang pesantren ketika jam set 6 sudah ditutup oleh pengurus keamanan. Jikalau ada santri yang terlambat pulang ke pesantren akan dihukum dengan hukuman yang ada. Peraturannya sangatlah ketat dan hukumannya angat menjera.Sudah selesai kan beres-beresnya? Kalaugitu mandi dulu gih.. aku anterin kamu mandi. Ujar salah satu santri kamar namanya silvi. Dia satu kamar dengan tere.
Iyaa kalau gitu aku tak ngambil peralatan mandiku dulu.. bentar yaa.
Iyaaa nggak apa-apa aku tungguin kok. Tapi ntar kalau kamu sudah selesai panggil aku ya. Selesai kamu mandi baru aku mandi.
Ookee.. (peralatan mandi telah tergenggam ditangan tere)
Ayoo aku anterin kamu ke kamar mandi.. pastinya belum tau yaa. (Sambil mengarahkan tere menuju kamar mandi)
Iyaaa..
Jangan lupa loh yaa.. habis kamu aku.
Ookee.. Menutup pintu kamar mandi.**(Sekitar 8 menit berlalu.)**
Vii.. udah aku sekarang giliran kamu mumpung belum ada yang mandi.
Oooiyaa.. makasih yaa. Yok teman-teman mandi habis ini ayo keluar. Ajakan silvi.
Iyaa iniloh mau mandi aku juga. Jawab santri kamar semuanya.
Cepatt loh yaaa.. Ntar nggak ketemu kang santri. Haha.. Gurauan kecil dari silvi.
Bilang aja kalau kangen kamuuu sama dia.
Nggak laaaah.. ngapain jugaa. Jawab silvi dengan meletakkan alat mandinya.
Iyaa nggak salah. Hehe.
Silvi seketika tertutup malu.
Iyaa gini mbak tere keadaan kamar kalau belum tau. Jangan kaget yaaa. Hehehe.. Kata silvi ke tere.
*****Cerita belum lengkap. Cooming soon lagi setelah anda menekan tombol ikuti biar nggak ketinggalan cerita selanjutnya 🤩
NO PLAGIAT !! NYARI IDE SUSAH
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh Dipangkuan Gus (Mudzafa Fachri)
RomanceTereysanjani, sosok gadis yang disegani berbagai kelompok dikarenakan sifat kepeduliannya. Yang ditemukan dengan anak abah yai pondok pesantrennya.