37

3 2 0
                                    

Dulu aku melihat mu seperti bumi. Yang tetap menopang meski dipijak. Yang selalu ada di tempatnya. Yang tanpamu, aku tidak berarti apa-apa.

Lalu kemudian aku dihempaskan pada kenyataan masa kini.

Sekarang, melihatku saja kamu enggan. Menyapaku saja kamu berdelik.

Seolah bumi yang ku pijaki sudah hancur tak bersisa. Dan seharusnya aku tidak berharap apa-apa lagi, karena aku sudah tidak berarti.

Kata Ku Kata SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang