Hey hooo yo ayooo...perihal kita, bahwa jangan persempit kalo kita ternyata bukan cm warga RT 03/07. Tapi kita juga Bangsa ini dan bangsa dunia.
Kurang dari seminggu yang lalu, ogut ngelakuin satu hal yg belom pernah ogut lakuin sebelumnya. Pertama kali dalam hidup.
Waktu kecil kenal sedikit tentang sepak bola, khususnya di dalem negri. Tapi makin kemari makin monoton, gak ningkat juga gak nurun, gak dinamis, flat. Ini dari diri ogut pribadi. Gak terlalu ngikutin juga perkembangannya, tapi yg pasti ogut selalu takjub dengan kreatifitas suporter walau kadang muak jg dengan fanatisme buta mereka yg entah kemana esensinya, bete juga dengan saling caci mereka, muak dengan elit politis yg coba nimbrung, pedahal bola sepak, tapi mereka selalu ikut campur tangan. Meski begitu, ogut selalu usahain nyaksiin setiap timnas berlaga, meski sering kalah, benci-benci tapi rindu, sedikit maki tapi nunggu.
Dalam setiap pertandingan timnas yg hampir selalu ogut tunggu dan bete sesudahnya, tapi bete ogut selalu dibayar jika ogut menyaksikannya secara langsung. Gak lain dan gak bukan. Ogut selalu takjub sputar stadion tempatnya berlaga, terlebih GBK. Disisipin juga para pemain yg menghampiri memberi aplause dengan peluhnya.
Juga tadi, tentang kerinduan, dan cinta yang berharap temu.Semenjak direnovasinya GBk selama setahunan lebih, persis gak ada laga yg dilangsungkan di situ. Timnas menghampiri daerah lain. Sampe tersiar kabar, sebulan sebelum pertandingan, juga peresmian GBK, satu laga bakalan diadakan di situ. Ogut bener2 menanti, ditambah lagi penampilan GBK dengan wajah barunya. Timnas melawan Islandia, 2minggu sebelum laga, persis ogut mencoba menjawab kerinduan dengan berhasil mengantongi tiketnya.
Faktanya Partai itu berlangsung beberapa saat setelah setelah serangan blokade zionis israel di jalur Gaza, yg disikapi berkumpulnya ratusan ribu penduduk Indonesia di silang monas. Sebagai bentuk dukungan moril dan sikap bangsa Indonesia terhadap Palestina. Alhasil laga antara timnas vs Islandia pun diwarnain dengan sedikit pernik bendera Palestina. Dalam tangkapan mata ogut, ada dua bendera sedang yg terpasang di GBK dan ada satu bendera Besar. Ketiganya ada di tribun atas, termasuk bendera Palestina yg ogut bawa dan bentangkan juga. Dalam laga persahabatan, sekaligus peresmian GBK, semewahnya, semegah dan secanggihnya, kekurangn akan selalu ada. Dalam pengeras suara terdengar obrolan pihak penyelenggara "itu tuh di tribun atas tuh, bendera Palestina gak jelas tuh". Mencoba berkordinasi untuk menindak. Tanpa mereka sadari suaranya terdengar di tribun atas sektor 5. Itu langkah panitia. Kenyataanya itu memang satu langkah yg benar sesuai ketentuan, bahwa yg berbau politis gak boleh ditampilin di sepak bola. Tapi tadi, ini satu bentuk sikap, dukungan terhadap Palestina yg baru aja dibombardir oleh zionis, di laga Internasional ini para pengibar sedang menunjukan pada dunia bahwa inilah komitmen bangsa Indonesia. Ogut paham dan memahami hal ini secara sadar.Dari pertandingan tersebut berdampak pada hal yg selanjutnya. Pada pertandingan di Asian Games minggu lalu, jauh dari itu ogut telah menungu2 setiap pertandingan venue cabang olahraga sepak bola pria dalam event tersebut. Terlebih keadaan GBK yg baru dan ogut selalu haus akan itu. Dan setelahnya, beredar berita bahwa timnas Indonesia tergabung di dalem satu grup bersama Palestina di grup A. Oi...makin kepincut dan gak sabar sama partai ini. Efeknya, ogut buat kabar itu dalam status, teman2 pun merespon. Sambutan cukup antusias, dan hasilnya seminggu sebelum laga ogut telah berhasil mendapatkan tiketnya. Walaupun laga bukan di GBK, tapi rasa antusias ogut masih tetap pada kontrolnya, karena bagi
Ogut ini bukan sekedar laga, tapi jawaban akan kerinduan terhadap 2negara melalui wakilnya dalam satu arena, dalam bidang olahraga, laga kerinduan, laga rangkulan. Jelas ini bukan hanya sebatas pertandingan dan kompetisi doang.Ada ide yg masuk saat ogut teringat dari laga timnas vs Islandia tentang bendera palestina juga segala ketentuannya. Ogut menyikapi itu, dan berbuah dalam fikiran kalo ogut kepengen nyampein satu pesan, pesan yg mungkin belom tentu bisa dieksekusi sama orang laen. Terlebih yg gak punya tiket. Ogut kepengen bikin spanduk yg berisi satu sikap Bangsa Indonesia dengan komitmennya terhadap Palestina tanpa mengurangi rasa hormat dan takjim, juga sorak sorai terhadap timnas yg selalu ogut banggakan. Karena ini kompetisi, menang untuk timnas adalah satu kemutlakan. Juga Palestina mesti dibela, hingga jauh setelah pertandingan usai. Masalah larang-melarang seputar pernik atau bendera palestina karena berbau politis. Woy masa iya timnas Palestinanya ada tapi masih gak boleh juga...yg waras aja, iyeh gak???