1. UCAPAN SINGKAT
" Aku terlalu Astagfirullah untuk Jaehyun yang subhanallah." - ROSÉANNE ADELA.
Rosé baru saja memasuki area kantin. Tentu saja untuk menemui Jaehyun Arkana Wijaya. Siapa lagi. Namun, karena Rosé lapar dan malas untuk mencari Jaehyun. Akhirnya gadis itu duduk bersama sahabatnya. Pinky squad.
"Tumben lo gak koar-koar nyari Jaehyun." Jisoo menyahut. Dalam hati dia merasa lebih baik Rosé melupakan Jaehyun dan membuka hati untuk cowok lain. Tapi ternyata, gadis ini sangat batu. Keras kepala.
"Belum dateng kayaknya. Gatau kalo lagi belajar." Jawab Rosé seadanya.
Lisa menepuk meja dua kali. "Udah pinter tapi belajar terus, heran gue."
Jennie menggeleng. "Manusia emang gitu kali. Ga pernah puas sama apa yang udah dicapai."
Rosé meneguk teajus nya. Lalu menatap sengit Jisoo. Bisa-bisa nya gadis itu merahasiakan hubungannya dari dirinya dan juga Lisa. Jennie? Sepertinya tahu tapi memilih diam, karena tidak ada yang bertanya.
"Lo kok bisa sih putus sama Yuta?" Tutur Rosé kepo.
Jisoo diam. Bukan ini yang ingin dibahasnya. Tapi melihat keantusiasan Rosé dan Lisa membuat dirinya luluh juga. Jisoo tidak berniat merahasiakan. Tapi ada sesuatu yang memang tidak bisa Ia ceritakan.
"Dia itu playboy. Gue yakin kalian tau kalo dia itu manis, baik, romantis, perhatian. Tapi kalian gak tau kalo dia gitu ke semua cewek." Jisoo menghela nafas samar. "Oke, mungkin cowok begitu wajar sih, tapi dia bersikap begitu juga waktu masih jadi cowok gue. Benar-benar gak menghargai perasaan gue banget."
Jennie dengan segala kemarahannya segera berdiri dari duduknya. "Berengsek."
"Jangan Jen, gue gamau berurusan sama dia lagi. Tolong." Akhirnya Jennie kembali duduk.
"Ga nyangka gue." Guman Lisa pelan.
"Ternyata bener dugaan gue. Kemarin itu Yuta." Ujar Rosé di atas keheningan yang tengah melanda.
"Maksud lo?"
"Jadi gini. Kemarin gue beli cilok di depan gang. Eh gue ketemu sama Ryujin si dekel gemes ituloh. Awalnya gue gak peduli. Eh taunya dia bareng cowok dan gue ngerasa familiar. Yuta ternyata. Gue yakin." Jelas Rosé.
"Rosé,"
Rosé, Lisa dan Jisoo menoleh. Jennie? Dia hanya diam dan bersikap tidak peduli. Seperti biasanya.
"Apa?!" Ketus Rosé.
"Gue pinjem Rosé benar ya," Cowok itu menarik tangan Rosé.
"Iya doy. Santai. Lama juga gak papa."
"Lo apa-apaan sih!" Rosé melepas genggaman Doyoung pada tangannya.
"Lo tuh bisa diem gak sih? Nih gue cuma mau ngasih lo ini. Hbd ya, makin hari bukannya makin cantik lo malah makin jelek aja." Ujarnya lalu pergi begitu saja setelah memberikan kado kecil yang sangat Rapi.
"Makasih." Guman Rosé pelan. "Tapi ya, gausah ngatain gue juga kali. Bikin kesel aja."
Lalu, Rosé menyimpan kotak itu di lokernya. Meskipun cowok itu ngeselin tapi dia tetap ingat hari ulang tahunnya. Rosé merasa terharu.
"JAEHYUNNNN,"
***
Netisa. Nama itu seakan tidak asing bagi semua orang. Yap, tentu saja. Netisa adalah grup cowok ganteng dari SMA Pasundan. Awalnya ada sembilan orang anggota, namun beberapa orang berkhianat dan bekerja sama dengan SMA lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORE :: JAEROSE
Teen Fiction"Aku sengaja bertahan sejauh ini, agar kamu tahu bahwa yang setia itu benar-benar ada."