Hallo semua, sebelumnya salam kenal nama author salsha
Sebenarnya ini bukan cerita pertama aku, tapi yasudahlah ga masalah ye kan
Buat kalian tolong ya seribu tolong jangan pernah niru cerita aku, asalkan kalian tau aku buat nama teamnya aja mikir sampe 1 Minggu
JADI TOLONG JANGAN DI COPY!!
Ini cerita murni hasil kegabutan semasa pandemi
Ig:salshasyfn_
salshasyfn.story'Belajarlah dari ulat, tak selamanya yang buruk akan tetap menjadi buruk'–AglerZeroun
"Agler!"
Seorang dengan tubuh tinggi dan rambut hitam refleks langsung menoleh saat mendengar namanya dipanggil
"Apa?!""Dicari nih"Agler malas untuk menemui siapakah orang yang mencarinya, dia pikir pasti salah satu perempuan yang menyukainya
"Suruh ke sini!"Dengan segera orang yang ingin menemuinya langsung melangkahkan kakinya mendekati Agler
"Ada apa?"Agler salah besar, ternyata yang ingin menemuinya seorang lelaki bukan perempuan yang termasuk salah satu fansnya
"Disuruh kak Elang ke roftoop, katanya ada urusan penting"Agler menyerngit ada perlu apa kakak kelasnya itu memanggilnya
"Yaudah sono pergi"lelaki itu pergi meninggalkan kelas Agler
"Eh ada apa ya bang elang manggil gue?"Bagas mengangkat kedua bahunya tidak tau dan melanjutkan bermain game di ponselnya
"Mending temuin aja siapa tau penting"setelah Galang mengatakan, Agler langsung berjalan menuju roftoop dengan sepanjang jalan memikirkan apa yang akan Elang katakan padanya
Agler menatap seorang lelaki yang duduk di sofa dan membelakanginya yang pasti dia Elang Aldrich kakak kelasnya yang sebentar lagi lulus
"Ekhem..."Elang langsung membalikkan badannya menatap Agler
"Duduk"Agler berjalan menuju sofa tempat Elang duduk, Agler duduk tepat di samping elang
"Ada apa ya bang?"
Agler masih bingung sebenarnya dia dipanggil oleh elang untuk apa? Agler juga tidak pernah mempunyai masalah dengan Elang
"Bentar lagi gue mau lulus, Lo tau kan"dengan cepat Agler mengangguk"Walaupun gue udah lulus nanti gue mau Gavers ada yang nerusin"Agler semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Elang
"Jadi gue harus apa bang?"Elang menatapnya sesaat lalu Agler melanjutkan kalimatnya"Apa mau gue bantu cariin pengganti lo di Gavers?"Elang diam
Sesungguhnya dia berat untuk meninggalkan gruop Gavers yang telah lama dibangun oleh siswa Earth dulu sebelum dia bersekolah di sini yang kini telah mencapai angkatan ke 4
"Gak perlu karena gue udah nemuin siapa yang akan gantiin posisi gue di Gavers nanti"Agler semakin tidak mengerti apa tujuan elang memanggilnya
"Lalu?"
"Gue gak yakin dia mau buat gantiin gue"Agler melihat raut wajah sedih di mata Elang, dia tau seberapa terkenalnya gruop Gavers di kalangan remaja terutama anak SMA dengan begitu banyak penghargaan yang telah didapat
"Siapa dia? Gue pastiin dia mau gantiin posisi lo bang"Agler menekan-nekan kelima jarinya seperti ingin meninju orang
"Gue yakin lo ga bakal bisa"Agler makin geram ingin tau siapa orang yang dimaksud oleh Elang
"Kasih tu aja namanya, bang"Elang tersenyum bahagia dalam hati, dia tau sifat Agler yang selalu penasaran akan sesuatu
"Agler Zeroun"deg seperti disambar petir di siang bolong Agler terkejut atas dua kata yang keluar dari mulut Elang
Bagaimana tidak, mulai dari dia kelas X dia tidak pernah yang namanya ikut atau masuk dalam group Gavers yang kini telah mencapai angkatan ke 4
"Gue gak bisa bang"Elang sudah tau kalimat itulah yang akan keluar dari mulut seorang Agler Zeroun yang menyukai olahraga basket diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya
"Lo harus bisa gler, gue tau lo mau dan gue tau selama ini lo dan kelima teman-teman lo selalu pergi ke gor basket di deket sekolah"Agler terdiam, dia tidak bisa berkutik memang benar yang diucapkan Elang dia selalu berlatih basket diam-diam agar tidak ketahuan ayahnya
"Dan gue tau kenapa lo selalu latihan basket secara diam-diam, Lo gak mau ketahuan papah lo"Agler berfikir apa mungkin selama ini Elang mengikutinya
"Tapi gue gak bisa bang"Agler bersuara dan kini dengan nada yang lebih kecil"Lo tau kan papah gue benci banget sama yang namanya basket"Agler menatap berani wajah Elang
"Gue tau, dan ini waktunya lo buktiin sama papah lo kalau basket gak buruk seperti yang dia pikir"Agler hanya diam
"Ayolah gler, gue tau skil lo main itu bagus, sayang kalo gak digunain"Agler kembali berfikir benar juga yang dikatakan elang tapi apa bisa dia menjadi pemimpin tanpa sepengetahuan ayahnya
"Coba lo pikir-pikir lagi"Elang berdiri dari duduknya"kalau lo setuju hubungin gue"Elang ingin pergi meninggalkan Agler namun terhenti karena Agler bersuara
"Gue pikirin dulu"Elang tersenyum
"Silahkan"Elang melangkahkan kakinya menuruni roftoop meninggalkan Agler sendiri disana
Diketik :3 september 2020
Dipublish:4 september 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Agler
Teen FictionMenceritakan dua orang remaja yang sama-sama menyukai olahraga basket Agler Zeroun, panggil saja agler. Seorang lelaki tinggi penyuka olahraga basket namun sayangnya dia tidak bisa mengikuti salah satu team basket terkenal disekolahnya karena ayahny...