'Aku ingin seperti pagi, dimana semua orang senang jika dia datang dimana semua orang menyambutnya degan indah bahkan burung dan ayam juga ikut berpartisipasi'–AglerZeroun
Lima pengendara motor telah sampai tepat di depan kafe Cemara dengan salah satu pengendara membonceng seorang perempuan, mereka melepaskan helemnya satu persatu dengan posisi masih tetap di atas motor, kecuali gadis itu.
Gadis itu turun terlebih dahulu dari motor karena dia tidak memakai helem membuat rambut hitam sepunggungnya berantakan, dengan perlahan dia membenarkan kembali rambutnya yang sengaja digerai
Mereka berlima lengkap dengan seorang gadis melangkahkan kakinya memasuki kafe Cemara mereka mengedarkan pandangannya ke seluruh kafe mencari keberadaan seniornya
"Itu bang elang"Sebastian melambaikan tangannya kepada Elang yang sedang duduk di meja nomor 25 yang tempatnya berada tepat di samping kaca
"Yaudah yuk ke sana"Mereka melangkahkan kakinya menuju meja Elang dengan Agler dan Sasha berada dibelakang
Sasha merasa tidak enak, dia masih takut jika mereka akan membicarakan hal yang lebih dari masalah Gavers, dia juga merasa tidak enak dengan Elang
Sasha menghentikan langkahnya dan menarik perlahan tangan Agler dengan menunduk
Agler merasa tangganya ditahan oleh seseorang refleks Agler langsung membalikkan badannya dan menunduk menatap siapa yang telah menarik tangganya, dan dia melihat seorang gadis berambut hitam dengan bandana merah di atasnya
"Kenapa?"Sasha mendongakkan kepalanya menatap Agler sedikit ragu, perlahan dia melepaskan genggamannya ditangan Agler
"Gue tunggu di luar ya"Sasha menggigit bibir bawahnya, dengan tangan yang meremas roknya
Agler tau bahwa sekarang Sasha merasa tidak enak untuk bergabung bersamanya dan elang, bukannya Agler cenayang tapi dia bisa melihat itu dari apa yang dilakukan oleh Sasha
"Udah ayo"Agler menggenggam tangan Sasha membawanya jalan perlahan untuk menuju ke kursi tempat Elang duduk
Sasha tidak tau harus apa lagi, sulit untuk menolak keinginan seorang Agler. Walaupun dia berusaha keras pasti hasilnya Agler juga yang menang
"Maaf telat"Agler langsung duduk di samping Agam dan berhadapan langsung dengan Elang sedangkan Sasha duduk di samping Agler
"Iya gak papa"Perlahan Sasha mendongakkan kepalanya melihat ke depan karena dari tadi dia hanya menunduk
"Eh elo sha"Sasha tersenyum kikuk mendapati pemimpin basket putri di Gavers, seketika Sasha ingat dengan tawaran dari Lena
"Hehe iya kak"
"Gimana sama tawaran gue? Lo terima kan?"Lena yakin bahwa Sasha pasti akan mau menerima tawarannya, Lena pernah mendengar obrolan antara Sasha dan temannya bahwa dia ingin menjadi pemimpin Gavers bagian putri
KAMU SEDANG MEMBACA
Agler
Teen FictionMenceritakan dua orang remaja yang sama-sama menyukai olahraga basket Agler Zeroun, panggil saja agler. Seorang lelaki tinggi penyuka olahraga basket namun sayangnya dia tidak bisa mengikuti salah satu team basket terkenal disekolahnya karena ayahny...