"jaeminn" seorang anak laki laki yang sedang tidur di loteng terbangun dan dengan cepat mengambil kaca matanya. dan segera turun tangga ketika tangga nya sudah di turunkan oleh bibi nya- momo hirai.
"cepat siapkan sarapan"
"baik bi" jaemin segera pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk bibi, paman dan sepupu nya
"ibuuuuuuuuuuu" seorang anak laki laki datang dan langsung memeluk ibunya
"selamat ulang tahun jeno" ibu nya mengecup wajah anak nya dengan sayang
"ohoo pangeran sudah bangun, selamat ulang tahun nak, ayah membelikan mu banyak hadiah lihat lah" kata ayah nya-heechul sambil membawa anak nya menuju ruang tengah yang sudah di penuhi oleh hadiah hadiah, dari kecil sampai besar
jeno mengerutkan dahinya "ayah ada berapa semua hadiah ini"
"36 sudah di pastikan"
jeno lantas menatap kedua orang tua nya dengan marah "tahun lalu aku mendapatkan 37 hadiah!"
ibu jeno nampak linglung dan dengan segera menenangkan anak nya "iya nanti sambil pergi ke kebun binatang kita beli 2 hadiah lainnya"
jeno yang mendengar itu senang dan segera duduk di meja makan. jaemin yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum pilu, jangankan merengek tentang hadiah, bahkan dia tidak pernah bertemu dengan orang tua nya
"jaemin! bawakan kue nya" jaemin menghentikan kegiatanya sesaat dan mengambil kue yang tersimpan di kulkas. dia membawanya di tengah tengah mereka bertiga dan menyalakan lilin nya dengan korek.
setelah siap jaemin kembali ke dapur dan mengambil minuman untuk mereka bertiga, kopi untuk paman nya, teh untuk bibinya dan susu untuk jeno.
"urusan mu sudah selesai, kembali ke loteng!"
"baik bi"
sebelum kembali ke loteng, jaemin mengambil satu buah apel untuk sarapannya.
jaemin sedang membaca buku pelajarann ipa kelas 5 sambil memakan apel, enggak jaemin gk sekolah, buku ini bekas sepupunya-jeno. entah kenapa bibi dan paman nya tidak menyekolahkan dia. apa karena mereka malu? ya pasti karna itu, asal kalian tau, jaemin itu berbeda dengan anak lainnya.
"jaemin! cepat ganti pakaian, kita akan pergi ke kebun binatang" jaemin tersenyum cerah mendengarnya, dengan cepat dia pergi ke lemari yang sedikit berdebu dan mencari baju yang bagus. dan tentu saja semua baju nya ini bekas jeno.
setelah siap, jaemin turun ke bawah, tiba tiba pamannya menarik jaemin dan membenturkannya di tembok
"jangan berbuat macam macam di sana!" jaemin hanya mengangguk lemah
paman jaemin langsung pergi meninggalkan jaemin sedangkan jaemin memegang kepalanya yang terasa sakit habis terbentur tadi
"jaemin!" jaemin segera berlari keluar ketika suara bibinya terdengar
"lama sekali!"
"maaf bi"
"ibuu kenapa jaemin juga di ajak" jaemin mengalihkan tatapannya ke jeno yang menatap jaemin dengan tatapan benci.
"tidak apa apa, siapa tau nanti ular di sana ada yang kabur dan mengigit jaemin dan dia akan menyusul kedua orang tuanya" sahut paman yang sontak membuat jeno dan bibi tertawa
setelah puas tertawa mereka berempat memasuki mobil dan mulai berkendara ke kebun binatang.
saat sampai di kebun binatang ketiga orang tersebut asik berbincang dan meninggalkan jaemin sendiri, jaemin melihat lihat semua hewan yang di kurung dalam kandang. tiba tiba kepalanya sakit, suara demi suara masuk kedalam kepalanya dan mengatakan "keluarkan aku dari kandang" atau "tolong aku" suara itu terus berputar putar di kepalanya, oh ayolah jangan mulai lagi.
jaemin mencoba menormalkan nafas nya yang memburu, hingga perlahan suara suara itu hilang. jaemin melihat ada bangku kosong di dekat pohon, karna merasa kepalanya sedikit pusing ia mencoba untuk duduk di sana, jaemin menundukan kepalanya.
"ayah ayo duduk, aku lelah berdiri" terdengar suara jeno yang nampak nya tidak jauh, jaemin lantas mengangkat kepalanya dan benar saja terdapat bibi, ayah dan jeno yang berjalan ke arah nya
jaemin dan jeno kini saling bertatapan
"pergilah dari bangku ini na" kata jeno dengan tatapan benci nya
jaemin yang mendengar itu langsung berdiri, jeno, bibi dan pamannya segera duduk tanpa menghiraukan jaemin.
jaemin yang merasa tidak dianggap segera pergi darisana, kaki nya berjalan menuju kandang ular yang di lapisi kaca, ular itu nampak nya tertidur. namun tiba tiba ular itu mengangkat kepalanya dan mendekatkan kepalanya ke depan jaemin
'halo jaemin'
jaemin terkejut, ular itu bisa berbicara? atau dia yang sedang berhalusinasi? dan apakah yang lain mendengar suara ini? jaemin lantas melihat kesekeliling yang nampak nya normal normal saja
'tak usah terkejut seperti itu, hanya kamu yang dapat mendengar suara ku'
jaemin kembali menatap ular itu
"bagaimana kamu bisa tau nama ku"
'semua orang tau tentang mu jaemin'
"ha?"
'jaemin, kamu harus sekolah'
"kalau begitu sana kau bujuk paman dan bibi untuk menyekolahkan ku"
'bukan jaemin, bukan di sini'
"dimana?"
''Seoul School of Witchcraft and Wizardry"
"jaemin!"jaemin mengalihkan pandangannya, ternyata hampir semua orang melihat ke arah nya, ada apa ini?
"jaemin kamu nampak nya sedang berhalusinasi" kata paman dengan nada lembut
"ada apa?"
"nak kamu tadi berbicara dengan ular itu?" ucap salah satu pengunjung
"ah iya" paman segera menutup mulut jaemin dan merangkul jaemin
"ah anak anak, dia suka berhalusinasi, jaemin nampak nya sudah waktunya untuk pulang" paman segera membawa ku pergi di ikuti oleh bibi dan jeno.
saat sudah di mobil paman nampak sangat marah "sudah ku katakan jangan berbuat macam macam"
"tapi aku tidak berbohong, aku benar benar berbicara dengan ular itu"
"kamu berhalusinasi jaemin"
"aku tidak berhalusinasi, ular tadi membicarakan sesuatu, dia menyuruh ku sekolah di Seoul School of Witchcraft and Wizardry" seketika mobil menjadi sunyi, bibi dan paman saling berpandangan
"apa ada sesuatu?"
"ya ada, yaitu hukuman untuk mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul School of Witchcraft and Wizardry
Adventurejaemin selama ini selalu bertanya dimana orang tua nya? hingga suatu hari jaemin di kejutkan sebuah fakta bahwa jaemin adalah seorang penyihir begitu juga dengan orang tua dan kakak yang baru ia ketahui. jaemin akhirnya belajar bagaimana cara mengen...