3. PENGAKUAN RASA

1.1K 72 145
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."


Jangan lupa untuk tinggalkan comment dan pencet bintang di kiri bawah!

Fyi, aku baru buat Twitter nih, uname nya aku taruh di akhir chapter ya, jangan lupa buat follow. Nanti aku bakal bikin cerita-cerita di sini ke versi au nyaa. Jadi kalian harus baca hehe 🤩

Enjoy 🍭

Selasa, 4 April 2023 -

3. PENGAKUAN RASA

🌻🌻🌻

"Ibu, Shella pamit dulu ya, papah udah nyuruh pulang," ucap Shella pada Amira, ibu-nya Galang.

"Iya Shell, udah terlalu sore juga biar kamu gak pulang kemalaman."

"Padahal Shella masih kangen," rengek Shella, memeluk tubuh Amira erat.

Amira mengelus kepala Shella dengan penuh kasih sayang. Shella sudah dia anggap seperti anaknya sendiri, rasa sayangnya seperti Amira menyayangi Galang dan Abel. "Ibu juga masih kangen sama kamu. Lain kali main kesini lagi ya, nanti ibu bilang sama Galang untuk sering-sering ajak kamu kerumah," ucap Amira.

Galang yang kini berdiri di depan pintu rumah hanya tersenyum melihat keakraban Shella dan ibunya. Galang berharap Shella akan tetap menjadi bagian dari mereka, sampai kapanpun. Dan semua ini tentu berkaitan dengan perasaan yang dia miliki untuk Shella.

"Jadi pulang gak nih? Bosen loh nungguin nya," ucap Galang, mengeluh jengah.

"Hehehe iya jadi, Lang. Kita berangkat sekarang aja deh," kata Shella.

Shella meraih tangan Amira dan menyalimi nya. "Ibu, Shella pulang dulu ya. Nanti lain waktu Shella pasti main lagi, Shella janji," ucap Shella.

"Iya, nak. Ibu tunggu kamu datang."

Kini pandangannya beralih pada gadis berusia dua belas tahun yang berdiri tepat di belakang Amira. "Abel, Kak Shella pulang dulu ya. Nanti kita main bareng lagi," ucap Shella, pada Abel. Abella Arunika, adik perempuan Galang.

"Iya, kak. Abel tunggu ya."

"Ayo, Lang! Assalamu'alaikum," ucap Shella.

"Wa'alaikumsalam."

Galang kini pergi untuk mengantarkan Shella pulang kerumahnya lebih dulu. Karena rumah Shella lumayan jauh dari sini, Shella hanya meminta Galang mengantarnya sampai ke stasiun, Shella memutuskan untuk pulang dengan kereta, karena rumahnya tak jauh dari stasiun tujuannya nanti.

Hingga tak lama berjalan, mereka kini sampai di sebuah stasiun. Karena kereta berikutnya masih agak lama, Galang memutuskan untuk menunggu Shella di sini. Padahal Shella sudah memintanya pulang sejak tadi.

"Pulang aja, Lang. Gue sendiri gak apa-apa kok," ujar Shella.

"Ck, masa gue biarin lo sendirian di sini, Shell?"

"Ya gak apa-apa. Gue udah sering kok naik kereta sendirian. Kalo lagi main ke rumah temen yang deket-deket sini pasti pulangnya naik kereta."

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now