0330

99 15 3
                                    

STILL IN MY MIND

|

|

|

|

03:30

Jam berganti, pukul 02:30 sore hari. Detik jam masih terdengar dengan keras dalam kesunyian dilorong dan beberapa ruangan yang kosong tak berisi dijam seperti ini, sesosok pria tinggi dan tampan melangkah gontai memasuki ruang musik yang terletak di ujung koridor lantai dasar gedung A.

Ruangan yang paling ia sukai semenjak dirinya diterima masuk ke Universitas paling ternama di Korea Selatan, dahulu. Langkahnya begitu terlihat mantap tak gontai seperti saat memasuki ruangan ketika ia menghampiri piano hitam di sudut ruangan.

Ini tahun keduanya menjadi seorang mahasiswa di universitas tersebut, kedua tangannya membuka penutup piano hitam itu kemudian menyentuh setiap tutsnya dengan jemari lentik panjang miliknya, seolah mencoba merasakan jiwa yang terdapat didalam benda mati tersebut.

"Chanyeol Sunbaenim?"

Pria tinggi itu menoleh kearah pintu ruangan yang ia biarkan terbuka begitu saja lalu tersenyum menyahuti panggilan tersebut "Ya?"

"Kau masih belum pulang?"

Lelaki tinggi bernama Chanyeol itu kemudian beralih melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya kemudian menggeleng "Tidak, belum waktunya untukku pulang, masih ada yang ingin kulakukan disini.. kau pulanglah terlebih dahulu.."

Gadis cantik yang menyapa Chanyeol itu mengangguk patuh, dirinya memang harus segera pulang "Baiklah Sunbaenim aku pulang duluan.." gadis itu pun pamit dan segera menghilang dari pintu masuk ruang musik tempatnya menyapa tadi, tak ingin menganggu.

Sedangkan Park Chanyeol kembali menatap setiap ruas tuts-tuts piano dihadapannya dan senyum ramah dibibirnya pun perlahan menghilang, tak lama dirinya memutuskan untuk duduk dibangku tepat di hadapan piano hitam tersebut.

Sudah selama sebulan hampir setiap hari ketika jam kuliahnya berakhir hanya inilah kegiatannya duduk seorang diri didepan piano tersebut dan diam disana hingga senja datang.

Dahulu sesungguhnya, ia juga selalu mendatangi ruang klub musik tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan pria itu setahun yang lalu.

Pria yang sangat dirinya cintai hingga hari ini bahkan detik ini. Tempat ini sangat penuh dengan kenangan baginya akan pria itu.

'Kenangan?'

Iya, karena sekarang hanya kenangan yang bisa Chanyeol ingat tentang prianya itu. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Do Kyungsoo.." gumam Chanyeol pelan dengan suara beratnya sembari menekan tuts dan mengeluarkan nada DO dari piano hitam tersebut "Aku merindukanmu.."

Kedua mata bulat Chanyeol tertutup ketika ia mengepalkan jemarinya diatas tuts piano tersebut, seketika ia kembali memutar segala memori tentang pria itu, pria mungilnya, Do Kyungsoonya.

"Do Kyungsoo imnida.."

Chanyeol tersenyum sangat lebar begitu mendengar nama yang disebutkan pria mungil yang sedari tadi dirinya perhatikan tengah memperkenalkan diri dihadapan beberapa orang didalam ruang musik.

0330Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang