SELAMAT BACA
Suara tembakan senjata api bunyi sebanyak 3 kali, peluru tersebut mengenai perut sebelah kanan dan kiri dan yang terakhir di kepala sang pria terkapar di lantai dengan penuh darah.
" Oh Damn! I had so much fun with this game, is there anything else?" seorang pria pelaku dalam kesenangan nya dalam aksi pembunuhan dalam ruang gudang yang sudah terbengkalai.
Zed melirik ke laki laki tersebut itu yang sedang kegirangan lalu tersenyum tipis, "There's a fat middle-aged guy having fun with a bitch at the club. you finish him off. The bonus is also the bitch. "
Zidan tertawa keras. Dan tawanya menggema di ruangan tersebut. "Terimahkasih, Zed. Kau sudah membiarkanku membunuhnya. I really can't wait to play ," Zidan langsung keluar dari gudang tersebut meninggalkan Zabran yang sedang menatap beberapa mayat didepannya. Lalu dia berjalan ambil botol yang isinya bahan bakar, dan menyiramkan kepada mayar mayat-mayat dan sekeliling nya. Untuk menghapus jejaknya.
Dan Zabran berjalan untuk keluar dari gudang tersebut dan tiba-tiba dia melempar kan Granat ke arah gudang tersebut dan Zabran lari sekenceng mungkin supaya tidak mengenainya. Dan tiba-tiba meledak dan api berkobar besar dan kebakaran pun terjadi.
Zabran yang mendengar ledakan tersebut, dia tersenyum dengan penuh makna. Zabran berjalan loncat riang menghampiri mobil kesayangannya. Setelah dia masuk kedalam mobil, dia meninggalkan lokasi ledakan itu dengan bersiul senang.
•••
Suara dering telpon mengisikan dalam ruangan yang penuh lumuran darah, Kalif terpaksa mengangkat telpon tersebut karena menganggu waktu bermain nya.
"Fuck! Who are you to disturb my activities?"
"Oh sorry I don't know, but I have a fun game for you? Do you want to?"
"What? "
"Datang ke lokasi ini, nanti ada 3 perempuan dan 2 laki-laki, they are your toys. "
"Alright, thanks. "
Kalif menatap dirinya sendiri ke cermin yang sudah banyak bercak darah.
“ mahkluk apa yang berada dalam diriku ini Hingga seseram ini? ”
Kalif mengacuhkan lalu pergi ke lokasi yang sudah diberikan oleh temannya Wallmond.••
Darda dan Famael sedang memantau didalam komputer nya terdapat ada seseorang yang sedang ketakutan dalam kamarnya dan berusaha untuk membunuh diri sendiri namun selalu gagal dikarenakan keluarga nya.
“ Nak jangan nak...! ” ujar seorang perempuan baya berusaha menghentikan anaknya yang mau bunuh diri.
Pemuda Laki-laki tersebut yang stres itu pun semakin gencar untuk menyiksanya diri sendiri supaya cepat menjemput ajalnya.
“ Aku harus mati bu! Kalau enggak, bakal ada yang menyiksa ku lagi! Aku lebih baik mati sekarang bu! ”
“Kamu mau meninggalkan ibu sendirian nak? Jangan nak! ”
Terlambat. Anaknya lompat dari jendela kamar rumah dan lari ke arah jalan besar dan tiba-tiba tertabrak mobil dengan kecepatan penuh. Dan pemuda tersebut terpental jauh dan pemilik mobil itu langsung pergi begitu saja dan Mempelankan mobilnya saat melewati jasad pemuda itu yang di ambang kematiannya dan tersenyum setelah mengetahui bahwa pemuda tersebut sudah tewas.
Ibu dari anak tersebut langsung tercengang melihat anaknya terpental jauh itu bukannya menghampiri jasad anaknya malah mengambil senjata tajam yang dia berusaha untuk menghentikan anaknya untuk bunuh diri. dan akhirnya ibunya bunuh dirinya sendiri untuk menyusul anaknya.
Kedua pemuda itu yang memperhatikan didalam komputer pun tertawa kecil, sangat drama.
“Sedih... tapi menyenangkan! ”
Famael memulai memindahkan vidio tersebut itu ke dalam file yang sudah disiapkan.
Rupanya bukan ibu dan anak itu bukanlah yang pertama permainan mereka. Sudah banyak vidio didalam file tersebut,
“Aku sangat bosan... hanya memperhatikan mereka itu... sangatlah membosankan. ”
Darda memutar bola mata pria itu mendengar kesal dengan Famael yang tersenyum sendiri.
“I already said, please play with your toys, but you're the only one, who says it smells like blood? fuck you” sindir Darda pedas.
Famael terkekeh. dan itu fakta, dia sangat tidak suka dengan bau darah... tapi dia senang melihat darah mengalir.
“Hello friends! how are you all? miss me?”
Lelaki berambut ikal dengan senyuman lebarnya mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia telah menabrak seseorang hingga tewas.
“ I'm very happy guys, thank you very much for giving me permission to hit that boy to death. ” yeah. orang yang berada didalam. mobil tersebut dia, Ishara.
•••
Zidan dan Zed memasuki lokasi. Apartemen mewah. Zidan lumayan terkejut dibuat, namun dia tidak sabar, dikarenakan seseorang yang bakal jadi mainannya adalah orang penting di negara dia berada.
“what floor is he on?” tanya Zidan kepada Zed
“he's the top in this apartment. ” sahut Zed.
“Wow...! ”
Mereka berjalan ke lift dan menunggu hingga ke tempat tujuan mereka. beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat lantai yang dituju.
didepan pintu kamar tersebut, menggunakan kata sandi pemilik kamar apartemen itu. dan mereka merentas kata sandi tersebut dan terbuka.
mereka masuk kedalam kamar apartemen itu, terdapat sepatu heels merah dan sepatu kerja hitam. Zidan tertawa melihat ke ruangan tengah, menemukan dress kurang bahan dan pakaian dalam berserakan begitu juga dengan kemeja hitam besar dan celana hitam.
Zidan menatapi Zed yang mengekspresikan tersenyum yang bisa di artikan oleh Zidan saja.
“ Langsung aja dan, ” ucap laki berpakaian hitam kepada dirinya.
Zidan paham dan berjalan ke arah tempat inti dari permainan nya.
dan terlihat dua manusia sedang melakukan hubungan intim.
Zidan berdehem untuk menghentikan aksi mereka, dan dua orang yang berada di kasur tersebut sangatlah terkejut melihat ada orang lain dan menyaksikannya aksi mereka.
SEBAGIAN DI APUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE'S FOR THE DEAD. (SEGETA TERBIT)
Ficțiune științifico-fantasticăDi balik wajah dunia yang damai, tujuh pemuda menyimpan luka, kemarahan, dan dendam yang tak berkesudahan. Zed, pemimpin dingin yang tak pernah ragu membunuh. Zion, bagaikan api liar, brutal dan tak terkontrol. Kalif, diam dan sadis seperti kematian...