01

2.5K 165 21
                                    

Happy reading

.
.
.

.
.
.

Seperti halnya cerita fiksi pada umumnya, awal dari kisah ini adalah pada suatu waktu ketika matahari berada di ufuk barat dengan warna jingga keemasan menyelimuti sebagian dari belahan bumi, seolah memberi peringatan bahwa tak lama lagi dewi malam akan segera tiba.

Disuatu daratan sebelah selatan—Korea Selatan, atau lebih jelasnya lagi adalah disebuah apartemen yang dihuni oleh ketujuh pemuda dari berbagai wilayah yang merantau ke kota pusat, Seoul.

"Hyung!" terdengar teriakan membahana dari pemuda bermata bulat, atau kerap kali disapa sebagai kelinci bangtan—jeon jungkook.

"Ada apa kookie?" itu adalah kim taehyung, pemuda kelahiran Daegu yang sangat menyayangi jeon jungkook.

Jungkook menyentuh dadanya yang berdetak begitu kencang, dikarenakan oksigen yang ia raup dengan rakus menggunakan mulut serta rongga hidung nya.

"Apa kau melihat hantu lagi?" kali ini adalah min yoongi, pemuda yang dulunya adalah tetangga jungkook sewaktu masih berada di Busan.

Tubuh yang jarang ia gerakkan itu bergerak berpindah posisi, yang awalnya berbaring kini menjadikan park jimin sebagai sandaran. Nampak begitu menikmati bahu berisi jimin yang pasrah diperlakukan demikian.

"Ini lebih parah dari itu hyung!" balas pemuda pemilik gigi keinci itu dengan raut panik nya.

"Hey, jangan membuat kami ikutan panik" namjoon menyahut, ia menutup buku novel yang tengah ia baca.

"Bagaimana aku tak panik hyung, ini menyangkut hidup dan mati seorang jeon jungkook yang paling tampan sedunia!" kepalanya ditepuk dari belakang oleh hoseok yang tengah berjalan disisi kanan tubuhnya.

"Berhenti mengada-ada dan cepat beritahu apa yang membuat mu berlagak seperti orang sekarat" Jungkook menarik nafas panjang, tatapannya menyendu dengan badan yang tiba-tiba melemas.

"Kunci lemari kookie hilang" lirihnya frustasi

Prangggg

Tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga, yakni panci yang terjatuh dan membentur lantai marmer dengan keras. Hingga kini dapur pun menjadi pusat perhatian dari ke-enam namja tersebut, tak lama setelahnya suara eomma bangtan terdengar.

"Maaf, aku hanya terlalu gemas sehingga ingin mencekik seseorang saat ini juga!" teriak seokjin dari arah dapur

"Sungguh biadab" celetuk Jimin, spontan tatapan membunuh dari arah kanannya membuat Jimin tanpa sadar meneguk ludahnya susah payah.

"Maksudnya game ini sungguh biadab. Hehe" ia mengusap tengkuknya yang tiba-tiba merinding membayangkan Yoongi yang memberikan bogeman maut padanya karena tak sengaja mengumpat.

Taehyung mengusap dadanya berusaha sabar. Taehyung sabar Taehyung tabah tak boleh membunuh atau bahkan mencincang kelinci gembul di depan nya ini, sebab tak ada yang akan menjamin bahwa ia tak akan dijadikan sate alien oleh hyung gula nya Jeon Jungkook apabila ia berbuat macam-macam.

"Jika tak salah ingat, beberapa jam yang lalu Kookie meminta izin pada hyung untuk menitip kunci lemari mu didalam laci meja milikku. Coba saja periksa kembali" ujar Taehyung dengan nada luar biasa lembut, padahal dalam hati siap membasmi siapapun yang berani mengusik ketenangannya

"Ya, terima kasih hyung!"

Dengan langkah seribu bayangan jungkook segera berlari menjauhi para hyungdeul nya yang menatap dirinya seakan ingin memakan jungkook hidup-hidup.

Bangtan Ghost UnivercityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang