Pernahada#1 Awal bertemu..

81 7 1
                                    

Pernah gak sih lu merasa sayang banget sama sahabat lu sendiri, walaupun lu tau kalo sahabat lu ini udah sayang sama orang lain. Lu cuma selalu jadi tempat sampah cerita-ceritanya sahabat lu, lu cuma menunda kenyataan kalo ternyata lu emang ga bisa sama dia. Ya, mungkin emang salah gw gak pernah berani jujur cerita ini semua dari awal, gue yang selalu memendam sendirian.
Gw selalu jaga dia baik-baik, berusaha untuk selalu nemenin dia, selalu ada disaat dia butuh, berusaha untuk selalu buat dia bahagia.

Oke oke. Pertama-tama kenalin nama gw Riskur dan kenalin orang yang ada di sebelah gw Annette, Sahabat gue. Dia seorang wanita yang berbeda dari wanita biasanya. Wanita yang selalu tampak indah dimata gue. Dia, satu-satunya yang selalu membuat hidup gue lebih berwarna. Disaat gue senang dia yang ada di samping gue dan disaat gue sedih dia juga yang selalu ada di samping gue.

Ini Coffee Shop punya gue dan Annette, bekerja bersama, menghabiskan waktu di setiap harinya bersama, dia selalu berhasil bikin gue selalu senang dan nyaman di sebelahnya setiap hari. Rasanya semakin gak mau buat pisah sama dia.

Beberapa bulan sebelumnya..

Annette : "Riss Risss."
Riskur : "Kenapa nett."
Annette : "Liat deh customer laki-laki yang duduk di meja pojok sana, manis yaaa." Katanya dengan suara yang menggemaskan.
Riskur : "Biasa aja ah."
Annette : "Ih kok lu gak asik sih! ahh."

Beberapa hari setelahnya laki-laki tersebut datang kembali, Annette yang sudah melihat kedatangannya dari jendela..

Annette : "Sudah, saya saja yang melayani." Katanya kepada pekerja kasirnya.
Annette : "Hallo selamat datang, mau pesan apa?" Kata Annette dengan gugup dan hati yang bercampur senang.
Laki-laki : "Pesen hot matcha lattenya satu ya." Katanya dengan cool.
Annette : "Oh, iya tunggu sebentar ya."

Seusai minumannya dibuatkan, Annette yang mengantar kemejanya.

Annette : "Ini pesanannya, lagi sendirian aja?"
Laki-laki : "Makasih, iya sendiri aja."
Annette : "Boleh aku duduk disini?"
Laki-laki : "Ya for sure."
Annette : "Eh iya, kenalin aku Annette." Sambil mengulurkan tangannya
Laki-laki : "Bryan." Sambil mengulurkan tangannya dan melemparkan senyuman manisnya kepada Annette.
Annette : "Kamu baru ke coffee shop ini ya?"
Bryan : "Udah pernah kok beberapa hari yang lalu. Aku juga lihat ada kamu waktu itu"
Annette dengan malu berkata "Ehh, maksudnya, iya.. itu."
Mereka pun terdiam..
Annette berkata dalam hatinya, "duhh kok gue malah malu-maluin diri gue sendiri sih."
Bryan menatap Annette yang terlihat malu dan mukanya yang memerah.
Bryan : "Hahaha, gausah malu gitu kali, aku ngerti maksud kamu, tadi cuma iseng aja."
Annette semakin malu dan hanya berdiam beku.
Bryan : "Iya aku baru pindah dekat sini. Baru main-main di daerah sini dan kemarin waktu pertama kesini aku suka coffee shop ini. Jadi aku mampir lagi kesini."
Annette : "Oh iya makasih, sering-sering mampir ya kesini. Aku balik kedalem dulu ya." Annette berkata dengan tergesa-gesa sambil menahan malu.

Annette bergegas masuk kedalam. Riskur menyusul Annette kedalam, Riskur yang sedari tadi sudah memperhatikan mereka dari depan kasir..

Riskur : "Ciee yang ngobrol barengg.." Katanya kepada Annette sambil menahan cemburunya.
Annette : "Apa sih Riss, gue malu tauuu."
Riskur : "Hahahaha." Tertawa pura-puranya

Saat Riskur sudah pulang dirumah..
Riskur berbicara sendiri.. "Apa bener ya Annette suka sama laki-laki yang tadi.. Tapi ah masa sih, masa secepat itu dia bisa suka sama orang. Tapi gue gapernah liat Annette sampe kaya tadi sih, tadi dia beda banget dari yang biasanya. Biasanya kuat, gapernah malu-malu kaya gitu di depan laki-laki. Tadi dia sampe merah gitu mukanya. Duhhhhh Rissss udah lah jangan pikirin Annette teruss. Inget Annette cuma sebatas sahabat lo!"

Mulai dari sini cerita gue dan Annette berubah. Ketika Annette bertemu dengan Bryan. Dia lelaki yang sudah merubah cerita gue dengan Annette begitu cepatnya. Mungkin Annette ga pernah nyadar apa yang selama ini kita lalui bersama, dan gue berharap semuanya itu lebih dari sebatas teman ataupun sahabat.

Sakit rasanya ketika lo tau. Orang yang lo sayang selama ini lebih memilih orang lain dan lo ga bisa berbuat apa-apa. Gue sadar, gue bukan siapa-siapanya. Gue hanya teman, sahabat entahlah dia mengganggap gue sebagai apa. Yang jelas, semuanya ini bukanlah hal yang mudah untuk gue.

Pernah adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang