Bagian 1

205 27 8
                                    

Am kambek dengan ff Minyoon hehe

gpp ya ini cuma remake tp kan remake karya aku sendiri yang dulu, okelah dari pada ini akun sepi karena ga ada asupan MinYoon pas hari jadi mereka, gpp jg ya telat dikit maaf huhuhuhuhu

semoga ada yang baca ^^




Amore Nascosto


Minyoon


Bagian 1





Yoongi terduduk di salah satu kursi sebuah restoran milik saudara jauhnya, Seokjin. Bokongnya sudah menempel pada dudukan kursi sejak 3 jam yang lalu, menunggu seseorang yang spesial.

Lelah? Tentu saja. Ia bahkan memesan 3 gelas minuman dan sudah 5 kali ke toilet. Belum lagi ponselnya selalu melakukan panggilan masuk untuk orang itu.

Arlojinya sudah menunjuk angka 10 malam, Yoongi tersenyum kecut, harusnya ia tahu 'dia' tidak akan memedulikannya.

"Belum datang?"

Seokjin datang dan duduk di sebelahnya.

"Tidak datang. Harusnya aku tahu ia tidak akan kemari."

"Maafkan aku, aku yang menyarankan semua kekonyolan ini."

"Hahahaha tidak apa Seokjin, kau yang terbaik. Terima kasih minuman gratisnya."

Seokjin tahu, Yoongi dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Laki-laki dengan rambut hitam kelam itu memilih keluar, merapatkan jaketnya sejenak, kemudian berjalan dalam diam.

Pikirannya berkecamuk, ia selalu ingin menjadi seperti pasangan pada umumnya. Selalu bisa bersama kekasihmu melakukan hal romantis itu wajar kan?

Sayangnya 2 tahun bersama, mereka tidak pernah sekalipun menunjukkannya di ruang publik.

Tidak, bukan Yoongi yang tidak mau. Tetapi sosok kekasihnya lah yang selalu membuatnya tidak bisa berkata apapun.

Mulutnya pedas.

Jimin itu tidak pernah lembut, ia tidak pernah memperlakukan Yoongi dengan baik di muka umum. Terlalu banyak yang Yoongi keluhkan untuk itu.

Sangat banyak.







"Aku pulang."

Seperti biasanya, tidak akan ada yang menyahut. Kekasihnya akan berkata bahwa hal itu sia-sia dilakukan dan Yoongi sudah terlalu lelah menanggapi.

Kaku.

Kakinya berusaha tegar melangkah melewati Jimin yang terduduk di sofa dengan televisi yang menyala dan notebook di tangannya. Jelas ia mendengar bagaimana Yoongi pulang.

Tubuhnya ia lemparkan pada kasur luas mereka. Tangannya mengusap wajah lelahnya. Ini salahnya. Salahnya untuk memaksa Jimin.

Harusnya ia tahu Jimin tidak akan datang untuk hal kekanakkan yang ia lakukan. Harusnya ia sadar kepribadian Jimin berbeda. Tapi apa salah ia ingin seperti yang lain?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMORE NASCOSTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang