Srooot!
Srooot!
Mau ditampik seperti apa juga, hal ini tak bisa dihindari. Pertarungan sengit antara virus dengan jajaran barisan imunitasnya dimenangkan telak oleh sang virus. Daya kekebalan tubuh Haruno Sakura sedang lemah sehingga sekarang ia sakit. Hujan deras kemarin merupakan pengantar dari etiologi penyakitnya tersebut. Hanya, flu, sih tapi ... benar-benar amat menyiksa.
Perempuan usia dua puluh ini mengencangkan jaket biru dongker yang membalut tubuh kecilnya. Pendingin ruangan di lobby kampus saja sudah membuatnya menggigil, ia sungguh ingin segera pulang. Diliriknya jam di tangan kirinya, sudah hampir pukul lima sore tapi kenapa ia belum juga dijemput?
Drrrrrrrrrrt!
Sebuah vibrasi kecil yang berasal dari ponsel pintarnya membuat Sakura terhentak kecil. Segera saja ia buka pesan yang baru masuk.
Setelah membaca pesan singkat tersebut, Sakura langsung menggunakan alat gerak ekstremitas bawahnya untuk berlari kecil. Sepatu abu-abu yang sedikit kebesaran dan juga rok floral print sebawah lutut tidak mengganggu acara larinya. Otak dalam kepala mahasiswi kedokteran semester empat ini memformasikan sebuah rumus cantik; obat analgesik dan antipiretik ditambah air hangat ditambah kasur sama dengan sembuh.
Sakura menolehkan kepalanya ke segala arah, mencari sepaket mobil hitam dan supir yang biasanya selalu menjemputnya. Tak butuh waktu lama baginya untuk menemukan mobil itu karena tiba-tiba saja mobil hitamnya sudah berada di hadapannya.
Tanpa pikir panjang, Sakura langsung membuka pintu belakang mobilnya. Ia memosisikan diri senyaman mungkin di kursi—dengan meluruskan kakinya—juga menurunkan hoodie jaketnya hingga menutupi kening sampai mata.
Sembari memejamkan mata, ia berucap, "Pak, maaf, saya selonjoran. Saya mau tidur sebentar, kalau sudah sampai rumah tolong bangunkan saya, ya, Pak. Habis saya nggak kuat, sakit banget ini."
Krik.
Krik.
Krik.
Gadis ini hampir saja benar-benar jatuh ke dalam dunia mimpinya jika saja otak pintarnya tidak menyadari adanya kejanggalan. Satu, kenapa supirnya tidak menyahuti ucapannya? Dua, kenapa mobil ini tidak bergerak?
Drrrrt!
Lagi-lagi ponselnya memberikan notifikasi perihal masuknya sebuah pesan. Ini membuat pikiran Sakura menjadi buyar. Dengan cepat ia ambil ponselnya untuk membaca sebuah pesan yang akan membuat gadis ini ingin mengambil sekop dan menggali lubang sedalam-dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Failed Cinderella
FanfictionInsiden asdf yang terjadi sore itu malah membuat Sakura menjadi Cinderella dadakan! "Cinderella apanya? Aku Cinderella yang gagal." Another AU Oneshot, bahasa kurang baku, cheesy, etc. Naruto (c) Masashi Kishimoto Failed Cinderella (c) Ricchi Cover...