Catatan Elegi

168 20 0
                                    

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada hidup ini. Kadang ada beberapa kejutan yang sama sekali tidak pernah kita duga dalam perjalanannya. Seperti pertemuanku dengan dia.

Masih jelas diingatan ku.

Tepatnya 4 tahun lalu.

Kala itu aku sedang berusaha menyembuhkan luka hatiku dan mencoba untuk mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, aku kembali pulang ke Jogja dan malah bertemu dia.

Dia yang saat itu sedang menyembuhkan tangannya dan mungkin hatinya juga.

Iya, tangan kirinya memakai gips dan dia sedang kesal.

Aku mungkin salah satu orang yang paling ketinggalan jaman, karena aku sama sekali tidak tau siapa itu Brian Kanaka.

Brian Kanaka, bassist band terkenal yang mengalami cedera pada lengan kirinya saat itu ada di depanku, berkeluh-kesah kepadaku tentang kekesalannya karena dirinya dilarang memainkan gitar dan bassnya selama 13 minggu padahal menurutnya keadaannya tidak parah.

Pria ini setiap harinya selalu bercerita bagaimana dia amat mencintai musik. Dan siapa sangka, kelamaan aku terbawa masuk ke dunianya.

Bukan lantas aku menjadi penyanyi atau pemain musik. Tidak.

Suaraku masih sumbang dan aku sama sekali tidak bisa main alat musik. Tapi aku selalu suka ada disampingnya, menemaninya membuat lagu dan melihatnya memainkan alat musik tentunya setelah perlahan cedera pada tangannya membaik.

Selain jenius dalam bermusik, Pria ini ternyata juga amat sangat random. Lawakannya tidak pernah gagal membuatku tertawa. Jahilnya juga ampun-ampunan. Menyebalkan sekali.

Saking anehnya orang ini aku sempat tidak percaya kalau dia benar-benar datang ke rumahku bersama orangtuanya beserta rombongan untuk melamarku. Bagaimana tidak kaget, paginya kami makan bubur ayam bersama dan dia hanya berkata, "nanti malem Ibu sama Bapak mau dateng ke rumah calon mantu"

Aku saat itu hanya iya-iya saja karena pikirku orang tuanya mungkin ingin berkenalan dengan orang tuaku. Eh ternyata yang datang bukan hanya orang tuanya tapi keluarganya yang lain juga ikut dibawa.

Ayah dan Ibu jelas kaget tiba-tiba banyak tamu yang datang. Untungnya semuanya aman terkendali walaupun kami sempat kelabakan karena lamaran dadakan ini.

Tiga bulan setelahnya aku dan Brian resmi menikah.

Bersama Brian, kami sembuh bersama.

Meski tidak semuanya mulus tapi terimakasih sudah selalu ada di sampingku, tidak menyerah untuk meyakinkanku dan selalu berusaha menjadi suami serta ayah yang terbaik untukku dan Nada.

I love you, Brian Kanaka.

I love you, Brian Kanaka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(cr: google/on pict)



- sekian -

Helaw
Malem-malem gabut akhirnya nulis walaupun pendek banget.
Kangen juga udah lama gak nulis.
Ada yang mau ditanyakan?

Elegi [KaixSeulgi] ✔️Where stories live. Discover now