°Awal°

15 5 0
                                    

"Baiklah

Karena tidak ada pembelaan diri dari saudara Gresia,

Maka, kami para hakim memutuskan

Bahwa saudari Gresia fatika maheswari dinyatakan bersalah. Karena terkena pasal berlapis, maka saudari Gresia dipenjara selama 25 tahun."

Teng

Teng

Seorang gadis bernama Gresia fatika maheswari, usia 19 tahun. Dia tengah duduk menundukkan kepala.

Tak berselang lama, datang beberapa petugas menggiringnya ke dalam sel. Tidak ada penolakan atau suara sama sekali. Bahkan gadis itu tidak menitikkan air mata.

"Dasar anak tak tau diri, sudah mencelakai anakku malah tidak merasa bersalah, membusuk lah di penjara sana!" Teriak wanita paruh baya bernama Saskia, mamanya.

Dia menghentikan langkahnya, kemudian mendongakkan kepala menoleh ke arah keluarga besarnya. Disana ada kedua orang tuanya, kedua abangnya, si Rubah Nana, Alex pria yang sukainya. Semua orang menatap dengan penuh kebencian kecuali Nana yang sedang tersenyum kemenangan di dada bidang Alex sambil mengeluarkan air mata buayanya.

Hanya ada seseorang yang menatap nya dengan tatapan sendu di bangku paling pojok. Seseorang yang disia-siakan nya.

"Semoga saja saya masih punya hati untuk memaafkan kalian suatu hari nanti." Ucapnya sambil tersenyum sinis kemudian berlalu menuju sel.

"Dasar anak kurang ajar." Geram Saskia.

"Sudah lah sayang, dia tidak akan bebas." Frans, suaminya menenangkan.

"Ma, maafin Nana ya. Gara-gara Nana Grec harus di penjara." Isak Nana sambil sesegukan.

"Tidak sayang, kamu tidak salah. Dia pantas mendapatkan nya" Saskia memeluk Nana "kamu adalah anak mama."

Akhirnya Gresia, lo kalah. Semuanya milik gua. Harta, keluarga, kekasih. Segalanya.

***

Setelah masuk sel, Gresia langsung duduk disebelah tahanan lainnya. Untungnya sel ini khusus buat para wanita.

Cukup lama mereka terdiam, akhirnya seseorang buka suara "Heh, dek. Masih muda ngapain disini. Lo ngejalang apa nipu suami orang kayak Rita?" Tanya wanita A sambil menunjuk seseorang yang bernama Rita.

"Bukan keduanya." Jawabnya datar.

"Lalu ?"

"Percobaan pembunuhan terhadap saudara gue, sama pengedar narkoba."

"Wah, keren. Muda kayak gini seorang pengedar. Btw, kenapa lo bunuh sodara segala?" Tanya wanita B antusias, sepertinya cerita itu cukup menarik bagi mereka.

"Hahaha... Sayangnya itu hanya tuduhan" Gresia menghela nafas "padahal itu lebih baik."

"Jadi?"

"Ya, gue difitnah oleh saudara angkat rubah yang menyamar jadi manusia suci tak berdosa." Ia menatap lurus kedepan dengan penuh dendam.

"Sabar lo ya, kenapa nggak lo bunuh beneran tu anak?" Wanita A kembali bertanya.

" Kagak sempat gue, gue dijebak." Ucapnya datar, kemudian menutup mata.

Suasana hening. Sepertinya yang lain juga enggan untuk kembali bertanya. Mereka kembali ke aktifitas biasanya saling memijat satu sama lain.

Satu jam berlalu, Gresia kembali membuka mata ketika ia merasakan ada yang merembes di hidungnya. Benar, darah kembali menguncur. Itu adalah hal yang lumrah baginya semenjak penyakit itu datang dua tahun lalu.

Pandangan mulai mengabur, badannya terasa dingin dan kaku, bakhan nafasnya tak lagi beraturan. Gelap.

"Dek.... Bangun woi."

"Dek... Kenapa lu?"

"Nadinya berhenti, mati kayaknya." Ucap wanita B

Innalillahi wainnailaihi raji'un...


Yok ramein. Mari merapat. Dijamin kagak ada covid, tidak perlu jaga jarak. Cukup jaga hati aja😂😂😂 assek...

Jangan lupa ⭐+💬

Revenge In Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang