°Bab 2°

3 3 0
                                    

Yok ramein. Anggap rumah sendiri woi... Mari mampir.

Jangan lupa ⭐+💬







"Grec..."

Deg

"Ya? Rain!?"

"Eh, hy. Kenalin gua Rain aditya Munthe." Sambil mengulurkan tangannya.

"Oh hy", grec menyambut uluran tangan Rain. "Gue Gresia Fatika Maheswari."

"Iya, gue kenal lho, btw boleh duduk disini nggak?" Tanya Rain basa basi.

Gue juga kenal lho. "Oh ya? Silahkan, lagian juga sendirian." Ucap Gresia berpura-pura tidak mengenal cowok yang ada dihadapannya.

"Lho pasti nggak kenal sama gue ya? Padahal kita satu lokal loh." Ucap Rain berusaha mencari topik

Maaf Rain, andai gua nggak gila kasih sayang dari cecunguk gila itu. "Hehehe... Nggak, lho mungkin juga tau gimana gue sebelumnya." Gresia tertawa masam mengingat semuanya.

"Iya sih, tapi sekarang kenapa lho nggak sekolah?" Tanya Rain.

"Lagi liat sumber uang gue, hehehe". Jawabnya sambil menikmati makanan yang dihadapannya. "Lho sendiri?"

"Ah, ternyata benar lho punya perusahaan. Gue juga sama lho, liat sumber kehidupan."  Ternyata lho asyik juga Grec. Balas Rain sambil memesan makanan.

Kisah lo masih sama Rain. "Wah, lho punya perusahaan juga. Bisa dong kita kerja sama." Gadis itu menopang dagu kemudian menatap Rain agak lama. Sehingga Rain jadi salah tingkah.

Imut Grec." Boleh lah, nanti dibahas. Makan dulu."  Ujar Rain sambil mengalihkan pandangannya dari gresia.

"Hehheh.... Iya iya."

Dan akhirnya mereka makan bersama sambil berbincang-bincang ringan.

Setelah selesai Rain kembali berbicara serius. " Grec, maaf sebelumnya gue lancang bicara sama lho." Rain menghembuskan napas perlahan. "Nana sebenarnya bukan sebaik yang lho kira."

Gue tau Rain.

"Tapi sebelumnya lho jangan marah ya, lho dengarin gue baik-baik." Ujar Rain yang dibalas anggukan oleh Grec.

"Kemarin gue dengar dia. Pokoknya dia berusaha mancing emosi lho. Sehingga keluarga lho makin benci sama lho."

Makasih Rain.

"Dan lho tau? Dia sering ngadu ke abang lho yang bahkan bukan kejahatan yang lho lakuin. Dia juga lakuin hal yang sama ke Alex. Keknya dia berusaha merebut apa yang lho miliki deh."

"Lho serius Rain?"

"Ho'oh, maaf gue ikut campur masalah lho  Grec, cuman gue nggak suka liat lho dihina terus. Apalagi sama Alex. Lho sayang banget ya sama Alex." Rain tersenyum getir.

Gue tau lho suka sama gue Rain, dan gue janji nggak akan jadi manusia bodoh lagi. "Nggak Rain, kemarin malam gue dapat hidayah. Yang ada gue benci sama dia." Balas Gresia sambil tersenyum.

"Really? Bagus Grec. Bukannya gue gimana-gimana, tapi Alex terlalu buta sama sikap sok polos Nana Sehingga nggak bisa liat mana yang baik mana yang nggak."

"Iya, gue ngerti maksud lho. Makasih ya Rain, lho udah baik sama gue."  Gresia menunduk. "Lho bahkan bukan anggota keluarga gue bisa liat kejadian yang sebenarnya." Ucapnya sambil menghapus air matanya. Andai dikehidupan yang lalu dia mendengarkan Rain semuanya akan baik-baik saja.

"Nggak papa Grec, kalau lho butuh teman curhat tempat berkeluh kesah gua siap Grec. Gua bakal selalu ada disamping lho." Rain kemudian menggenggam erat tangan gadis didepannya itu.

Air mata Gresia semakin mengalir. "Gue pengen keluar dari neraka itu Rain. Gue sendirian disana. Lho bisa bantu gue kan Rain?" Tanyanya penuh harap.

"Iya Rain gue bakal bantu lho sebisa gue. Tapi gimana caranya? Gue yakin keluarga lho nggak bakal lepasin lho begitu aja". Tanya Rain.

"Gue ada rencana. Sini." kemudian Gresia menceritakan rencananya ke Rain.

"Ok Grec, gue bakal bantu lho. Kita buat keluarga lho menyesali semuanya dan Nana akan menderita." Rain menyeringai. Dia tidak sabar lagi melihat Nana tersiksa.

Gue tau lho psiko Rain. Dan kita sama. "Gue percaya sama lho Rain. Gue harap lho bisa jaga kepercayaan gue. Lho tau sendiri kan, di dunia ini hanya lho yang gue percaya."

"Gue janji Grec." Janji Rain. Karena gue sayang sama lho, dan gue nggak mau lho disiksa mereka lagi.

****

Malam ini Gresia sengaja untuk tidak pulang ke rumah Maheswari. Dia memutuskan untuk bermalam di apartmen pribadi miliknya. Setelah berbincang-bincang dengan Rain di caffe, dia sudah memutuskan untuk melanjutkan rencana selanjutnya. Yaitu dengan memancing kemarahan keluarga Maheswari, karena dia yakin. Maheswari akan sangat marah jika ia tidak pulang semalam.

"Bosan juga sendirian. Apa gue jalan-jalan aja kali ya. Siapa tau dapat bukti tentang  si rubah." Monolognya pada diri sendiri. " Ide yang bagus keknya."

Setelah mengganti pakaiannya dengan penyamaran dengan memakai celana levis hitam, hoddie, topi dan masker hitam, Gresia mulai berjalan-jalan keluar apartemen sambil menaiki mobilnya.

Tepat di depan  club miliknya, dia segera menghentikan mobilnya ketika melihat targetnya memasuki club tersebut bersama sosok pria hidung belang.

Setelah Nana menghilang dari pandangannya, ia segera mengikuti nya kedalam. Bisa dilihat, di salah satu meja disana si rubah itu duduk di pangkuan pria tersebut.

"Uuhhh... Si Nana yang polos. Dia bahkan meremas aset berharga si bajingan itu dengan tangan sucinya yang tak berdosa itu. ckckck."

Setelah cukup lama disana, akhirnya si rubah itu masuk juga kedalam kamar yang di pesannya. Disanalah Gresia melanjutkan aksinya dengan menyuruh pegawainya untuk mengirim rekaman CCTV kamar yang ditempati Nana.

"Bobi, sini lho. Gue ada tugas buat lho malam ini."

" Ya bu bos, tugas apa?" Tanya sang pegawai yang bernama Bobi tersebut.

Kemudian Gresia menjelaskan." Nanti kirim ke gua video rekaman CCTV kamar xx. Jangan lupa lho ya."

"Iya bu bos, beres mah."

"Ok, gua pulang duluan."

"Hati-hati bu bos."

Setalah keluar dari club tersebut, Gresia langsung menuju apartemennya sambil memikirkan langkah selanjutnya untuk bisa keluar dari sarang naga tersebut.








See you again semuanya. Mohon dukungannya 👐🤲

Revenge In Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang