~12~

516 66 12
                                    



"VANIAAAAA" Teriak bang suga pas orang itu ngelepas tarikan pelatuknya

peluru itu kena lengan gw, gw bersyukur peluru Itu bukan kena bang suga
Gw jatuh kebawah karena Gw udah kehabisan tenaga

"BANG BAWA VANIA KE MOBIL SEKARANG BANG BIAR MEREKA GW YANG URUS" Ucap agus ke bang suga yang masih mapah gw

Agus dateng sama anak buahnya yang Lain, bang suga langsung angkat gw dan dibawa Ke mobil agus

"gw mohon lo bertahan van demi gw" Bang suga ngomong ke gw yang kesadaran nya udah mulai menghilang
"gw sayang sama lo"

Bang suga nyetir dan sebelah tangannya pegang tangan Gw

"bang" Panggil gw sedikit merintih

"apa sayang? Kenapa?"

"g-gw sayang sama lo"

"iya,van lo bertahan ya gw mohon" Bang suga jawab sambil mengendarai mobilnya ke rumah sakit

"t-tapi gw ngantuk bang" Eluh gw

"nggak lo jangan tutup mata lo, lo harus Tetep sadar" Bang suga makin mengeratkan pegangannya di tangan gw

"gw nggak kuat"

"JANGAN VAN, LO HARUS TETEP SADAR"
tapi gw udah nggak bisa tahan lagi, akhirnya Gw hilang kesadaran

"VAN VANIAAAAAA" Teriak bang suga sambil menggerakkan tangan gw
"Gw mohon tahan sebentar sayang" Bang suga cium tangan gw


*****



Suga pov

"vania gw mohon bertahan"

Gw udah berusaha ngebut, tapi seakan bumi nggak Mendukung jalan menuju rumah sakit macet ntah karena Apa sedangkan gw liat lengan vania udah ngeluarin banyak Darah

"bangsat" Umpat gw

Tanpa banyak pikir gw langsung gendong vania keluar dari Mobil dan gw gendong dia sampe rumah sakit

Gw udah nggak mikirin keadaan mobil agus nanti gimana, Yang ada dipikiran gw cuma vania vania dan vania diperjalanan banyak orang ngeliatin gw tapi gw coba buat nggak menghiraukan itu

Sesampainya di rumah sakit dokter langsung ambil alih Vania dari gendongan gw dan langsung dibawa ke ruang Operasi Dan gw cuma bisa nunggu di depan ruangan operasi, sambil Berdoa semoga vania selamat

"Bang gimana keadaan vania?" Tanya agus yang selang beberapa menit dia dateng

"Nggak tau, masih di tanganin dokter" Gw jawab seadanya

Udah hampir 2 jam gw nunggu vania diluar Ruangan operasi

"tenang bang gw yakin dia pasti selamat" Ucap agus sambil tepuk pundak gw

"gw gagal, gw gagal jagain dia" Gw pukul dinding rumah sakit itu

"nggak bang, dia anak yan-

"goblokkk, suga goblokkkk"

"ini murni kecelakaan bang" Agus berusaha buat berhentiin gw pukul dinding yang nggak bersalah itu

"seharusnya gw nggak izinin dia pergi Adel, seharusnya gw langsung jemput dia Ke kampus"

Air mata gw keluar dan ini kedua kalinya gw nangis Karena perempuan, pertama karena ibu gw Dan sekarang vania Nggak berselang lama dokter keluar

"dok gimana Keadaan vania?" Tanya gw pas dokter baru banget keluar dari ruangan operasi

CUAPCUAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang