Gomen ne, Hinata
.
.
.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.Chapter 1
Perang besar berakhir dan dimenangkan oleh pihak Aliansi Shinobi. Walau begitu luka trauma masih membekas di relung hati terdalam para shinobi yang selamat maupun yang tak mengikuti perang. Mereka kehilangan keluarga, kekasih dan sahabat.
Akan tetapi, kehidupan harus berjalan, sesedih apapun hati seseorang, mereka harus tetap bertahan. Bertahan demi mereka yang masih hidup. Karena keberadaan mu mungkin masih memiliki arti untuk seseorang.
Naruto menatap langit biru yang senada dengan mata indahnya, dia meringis pelan karena keadaan tangannya, disampingnya Sasuke tetap diam tidak bersuara.
Laki-laki pirang itu terkekeh, "kau akan kembali kan?"
"Ya..-" Sasuke tersenyum tipis, "Tetapi tidak sekarang."
Dia menatap tidak percaya orang yang sudah berjuang bersamanya melawan musuh utama mereka, "Apakah kau masih bermain kejar-kejaran? Hokage.. kau mau jadi hokage kan?"
"Aku akan kembali, tetapi nanti saat aku sudah berhasil menghapus dosaku."
Naruto menyerah, dia tidak bisa melawan tekad kuat teman satu tim nya itu. Benar, mungkin hanya orang ini yang lebih keras kepala dari dirinya. Entah berapa kali, dia sudah membujuk laki-laki ini. "Bagaimana dengan Sakura-chan?"
Sasuke memalingkan wajahnya, "Entahlah.." lirihnya pelan.
●●●°°°°●●●
Di sudut taman yang cukup sepi, hanya ada dua orang yang saling menatap diam disana. Suasana begitu indah dan sedikit canggung. Sang laki-laki berambut pirang tersenyum ke arah gadis berambut merah muda di hadapannya.
"Sakura-chan..-" Dia memanggil pelan gadis itu. Terlihat sekali keraguan pada wajahnya, sepasang mata indah biru menatap ke arah emerald yang tidak sabaran menunggu kelanjutan kalimatnya.
"Maukah kau menjadi kekasih ku?" Akhirnya dia mengatakannya, dia benar-benar mengatakannya.
Sakura menduga ini, dia tersenyum kecut. Memang itu hal biasa karena laki-laki yang notabene nya adalah sahabatnya itu sering menyatakan perasaan nya sejak kecil
Tetapi, "Naruto"
Entah kenapa, melihat ekspresi serius dari laki-laki bernama Naruto itu mebuat Sakura agak aneh.
Sakura tersenyum, laki-laki ini benar-benar telah dewasa. Lihatlah wajah serius nya itu; membuat Sakura merona merah saja. Dia menghela napas, ada apa ini? Kenapa dia jadi malu begini? Apakah karena melihat wajah serius Naruto atau alasan lain?
"Sakura-chan" Naruto semakin ragu apakah keputusannya ini adalah tepat, terlebih dengan gadis yang malah terdiam di hadapannya.
Gadis itu tahu bahwa keputusannya ini adalah penentu untuk masa depannya sendiri. Dia meremas erat pakaiannya; gugup.
"B-baiklah"
Sepertinya begitu. Apa perasaannya pada laki-laki raven itu begitu dangkal sampai dia dengan mudah menerima perasaan Naruto. Tidak terasa, dia tersenyum miris.
"Kau bilang apa tadi, Sakura-chan" Dasar. Bocah ini malah menghancurkan suasana. Bagaimana bisa dia membuat dirinya harus mengatakannya lagi.
"Kau yakin?"Pertanyaan aneh dari Naruto membuat Sakura menyerngitkan dahinya. Apa dia terlihat bercanda? Apa rona merah di pipinya ini candaan?
"Kau meragukanku?" Sakura memasang wajah masam dan tentu saja mengundang wajah panik Naruto.
"Ti-tidak. Aku hanya terkejut kau menerima ku begitu saja." Naruto nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen ne, Hinata [End]
Fanfiction[NARUHINA] Berita hubungan Sakura dengan Naruto seolah menjadi sambaran petir di hati gadis itu, begitu menyakitkan dan menyesakkan. Penantiannya selama puluhan tahun terbuang sia-sia hanya karena sifat diam nya. Apakah ini waktunya dia berhenti? __...