Gomen ne, Hinata
.
.
.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.
.Chapter 2
Mereka tetap memilih diam di desa itu untuk membantu warga memulihkan rumah mereka. Terlebih, Sakura bisa membantu orang-orang yang terluka.
"Kalau begitu kami akan kembali lebih dulu." Kiba dan Shino harus segera melapor kembali ke Konoha. Hinata yang ingin membantu psikologis warga yang masih trauma memilih diam disana. Dia juga membantu Sakura untuk menyembuhan mereka.
"Sakura-san.. disini.." Hinata membantu gadis itu merebahkan warga yang terluka. Mereka berdua bekerja dengan cekatan sehingga semua orang terpulihkan dengan cepat.
"Terima kasih, nona." Seorang nenek tua mengenggam tangan Sakura yang sibuk mengobatinya. "Istirahatlah, nenek."
Hinata tersenyum melihat itu, dia mendekati mereka berdua dan duduk di samping Sakura. "Sakura-san hebat sekali ya.."
"Ya?"
"Padahal Sakura-san baru saja selesai melawan para bandit yang tidak sedikit, tetapi Sakura-san tidak istirahat dan memilih mengobati mereka yang terluka."
Gadis pink itu tersenyum, "Kau yang hebat, Hinata. Padahal kau belum istirahat cukup saat memantau pergerakan para bandit dan terus menggunakan byakugan mu. Tetapi kau segera pergi lagi dan membantu saat memusnahkan mereka bahkan kau juga merawat yang terluka. Sebenarnya kau itu superwoman kan?" Dua gadis itu tertawa kecil.
"Sepertinya semua sudah selesai.." Naruto mengelap keringatnya, dia beralih ke arah Sai yang mengangguk.
"Jika kita lebih cepat sedikit, apakah mereka bisa selamat." Sai menatap kumpulan makam yang baru saja selesai dibangun. Mayat-mayat para warga yang mati segera dikubur oleh warga selamat dibantu mereka berdua.
"Sebagai kepala desa ini, aku berterimakasih pada kalian semua. Kami benar-benar berterima kasih" Mereka semua membungkuk sebentar dan berjalan pergi.
"Naruto. Sai!"
"Oh.. sakura-chan dan Hinata"
"Apakah kalian sudah selesai mengobati yang terluka?" Sai bertanya, kedua gadis itu mengangguk.
"Kalau begitu ayo kembali ke desa dan membantu mereka membersihkan rumah-rumah yang hancur." Mereka semua menggangguk setuju mendengar itu.
Naruto di hentikan oleh seorang laki-laki yang meminta bantuan untuk mengangkat sebuah pohon yang roboh akibat bandit dan menimpa rumahnya. Dia mengangguk dan segera mengeluarkan beberapa bunshin nya. "Aku juga akan membantu" ucap Sai saat melihat ukuran pohon itu.
"Kalau begitu kami akan membantu sebelah sana, ayo Hinata"
Keadaan desa lumayan parah, banyak atap rumah yang hancur dan benda-benda berharga yang bertebaran karena belum sempat dibawa, mereka sudah diringkus oleh Naruto dan yang lain.
"Rumah ini sudah setengah hancur, bagaimana jika merobohkannya?" Seorang warga berbicara kepada warga lain di dekatnya, mereka mengangguk setuju. "Tapi ya, ini sangat parah sekali. Aku bahkan merasa bisa merobohkan hanya dengan kepalan tangan ku."
Dan benar saja, rumah itu bergoyang saat mendapat tekanan kuat dari seorang warga yang bersandar dari sisi lainnya.
"T-tidak..Hati-hati.." Hinata melihatnya, seorang anak kecil asik bermain tanpa menyadari rumah disampingnya roboh dan akan menimpanya. Gadis itu segera berlari kesana untuk menyelematkan anak kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen ne, Hinata [End]
Fanfiction[NARUHINA] Berita hubungan Sakura dengan Naruto seolah menjadi sambaran petir di hati gadis itu, begitu menyakitkan dan menyesakkan. Penantiannya selama puluhan tahun terbuang sia-sia hanya karena sifat diam nya. Apakah ini waktunya dia berhenti? __...