Prolog

56 7 0
                                    

Aku tidak memiliki ingatan sedikitpun tentang masa lalu. Aku hanya tahu namaku adalah Licth. Jika takdir sudah diputuskan, aku pun tidak dapat menolak.

Aku yang tidak punya masa lalu ini. Mungkin juga tidak akan punya masa depan. Tapi ada satu hal yang terus terlintas dipikiranku, sebuah janji. Tiap kali aku menengadah ke arah langit malam, selalu saja teringat kata itu.

Aku tidak tahu apa yang akan menungguku di masa depan. Apakah aku hidup hanya untuk bisa hidup seperti manusia biasa ataukah hidup untuk menunggu sesuatu.

Sebenarnya siapa aku ini. Kenapa rasanya sangat menyakitkan tiap kali langit menjelang malam. Janji apa pula yang telah kuucapkan di masa lalu. Kenapa rasanya ingatanku sama sekali tidak ada kemajuan.

Iri rasanya jua ketika melihat sebuah keluarga yang hidup bahagia walau sederhana. Aku juga menginginkan hal itu.

Dadaku rasanya sesak tiap kali memikirkannya. Rasa sepi ini menyakitkan. Aku sangat ingin bertemu keluargaku. Tapi mereka ada di mana? Wajahnya pun aku tidak tahu sama sekali.

Rasa sepi ini sangat mendarah daging. Entah mengapa pula rasanya seakan-akan langit tengah menghukumku ataukah sedang mengujiku. Apapun itu, alangkah baiknya jikalau saja mataku tertutup dan takkan pernah terbuka lagi.

Hari esok hanya akan memberikan penderitaan. Aku harap janji itu ialah sebuah kunci tuk kebahagiaanku. Kuharap pula rasa sepi ini segera berlalu dan tak pernah kembali lagi.

Karena aku tidak ingin sendirian lagi...

[FIN]


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promise Bond with the GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang