PART 1= kelas bar-bar

8 5 0
                                    


   Hari Senin adalah hari yang paling di benci oleh para siswa siswi di sekolah Garuda. Hari di mana mereka harus berjemur di bawah terik matahari, dan mendengar kan ceramah Pak Jaja yang sangat panjang.

Apalagi untuk murid kelas 11 IPA 2. Mereka harus mendengar celotehan Bu asih yang panjangnya kali lebar. Tak heran, Jika murid di kelas itu sengaja datang terlambat ketika upacara, mereka beralasan karena tidak ingin bertemu Bu asih. Kecuali Ana.

"Huffft, kemana si kalian semua " Gumam Ana sambil mengusap keringat nya. Kini ia sedang berbaris sendirian di lapangan yang seharusnya teman temannya lah yang mengisi barisan di belakangnya, sebentar lagi upacara akan dimulai. Namun tak ada tanda tanda kedatangan temannya.

Lalu matanya tak sengaja bertemu dengan Reza yang ada di barisan kelas IPS 1. 

" ZAA, REZAA" Teriak Ana.

"EZAA WOY" Namun Reza nampaknya pura pura tidak mendengar.

"AJIIII AJIIIIII" Teriaknya pada aji.

Merasa namanya di panggil aji pun mencari sumber suara. Seseorang yang sedang baris sendiri tengah menyilangkan tangannya di udara.

"Apa?" Tanya Aji dengan menaikkan satu alisnya.

"Ituu ituuu!!!"  tunjuk Ana pada Reza.

"Hah? Apaan gua ga ngerti?" Tanya Aji yang tampak kebingungan.

"Itu!! Temen di samping lo." Ucap Ana greget sambil menunjuk pada Reza.

"Oh Reza?" Jawab Aji. Lalu Ana mengangguk.

"Za, Di panggil Ana tuh temen kelas lo." ucap Aji pada Reza yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Biarin aja" ucap Reza yang masih memainkan game online nya.

"Za ini bukan barisan Lo, ntar Lo kena marah Pak Jaja lagi" ucap Aji mengingat kan pada Reza.

Reza sudah 3x kena hukuman pak Jaja karena baris di kelas Aji.

" Za, Lagian kasian juga temen Lo sendiri di barisannya " ucap Aji sambil melihat Ana yang sedang mengipaskan wajahnya dengan topi.

" Gue ga peduli "  jawab Reza. ia melihat sekilas pada Ana yang sedang baris sendiri.

" Terserah lo!! Gue mau ngingetin Lo za!! Hanya lelaki pengecut yang membiarkan seorang perempuan berdiri sendiri di atas penderitaannya. " Ucap Aji.

" Wihhh gue salut sama kata kata lo " sahut Aldo yang baru saja datang.

" Kalo gue murid kelas IPA 1, gue bakal stay nemenin Ana upacara sampe selesai, secara Ana itu murid ter imut lucu walau tak terlalu tinggi" lanjut Aldo seraya menyanyikan lagu Rizky Febrian.

" Gausah banyak bacot Do! Sana pergi Za!  ini wilayah gue sama Aldo. " Ucap Aji mengusir Reza.

Bicara soal Reno, Dia pasti masih asik tidur  tempat tidurnya. Karna Reno tak suka mengikuti upacara, ia akan masuk sekolah namun ketika upacara telah selesai. Jangan lupakan jika Reno adalah anak pemilik sekolah ini ya jadi bebas bebas saja menurut nya.

Kini laki laki itu memasukkan handphone nya kedalam saku. Lalu berjalan menuju barisan kelasnya. Dan berdiri si samping kanan Ana. Karna upacara sudah di mulai, Ana tidak banyak bicara pada Reza

"Pengibaran sang bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia raya" ucap sang protokol dengan lantang. Tak tahan dengan panasnya matahari, membuat Ana sulit melihat paskibra yang sedang mengibarkan bendera merah putih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anata Reza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang