awal lembaran

26 6 2
                                    

hei boleh saya minta vote nya ? terimakasih selamat membaca !

.
.
.
.

di kala derasnya hujan gadis kecil sedang asik merasakan tetesan air hujan yang membahasi dirinya

sedangkan jauh disana seorang lelaki kecil duduk melipat kaki dan memeluk lututnya ketakutan melihat hujan yang terus menerus deras.

pemandangan itu mengalihkan pandangan gadis kecil itu, dengan cepat ia menghampiri lelaki yang sepertinya lebih tua setahun darinya .

"hai, kamu gapapa?" tanya gadis kecil itu, yang ditanya hanya bisa menggelengkan gelengkan kepalanya .

"j-jangan dekati aku . ." lelaki itu sepertinya merasa takut.

"hei, tidak apa, aku hanya ingin mengajak berteman, mau bermain hujan bersama ku?"

"tidak!" lelaki itu menjawab dengan kencang lalu berlari masuk ke dalam rumahnya sembari menangis

gadis manis itu bingung apakah ia salah mengajak lelaki itu bermain?

"entahlah" dia mengidikkan bahunya lalu melanjutkan bermain hujan.

setiap hujan gadis ini selalu bermain hujan, ia tidak takut sakit, dan setiap hujan lelaki itu selalu berada di depan rumahnya ajakan gadis cantik ini selalu di tolak olehnya.

mungkin ini untuk terkahir kalinya ia mengajak lelaki itu bermain "hei tidak apa, ingin bermain hujan? aku dengar dari ayahmu kau trauma dengan hujan? boleh aku membantu mu? walaupun aku hanya seorang gadis yang mengidap kanker, aku ingin membantu mu" ucap gadis ini.

merasa di yakini, lelaki ini berdiri dan mendekatkan dirinya dengan sang gadis. "a-aku takut, b-bisa kah kau m-menolong ku?"

"tidak apa, ulurkan tangan mu padaku, aku berjanji kau akan aman dengan ku" ia tersenyum tulus pada lelaki ini.

"BUNDA!" ia berteriak saat tangannya tersentuh oleh tetesan air hujan. sepertinya ia terkena panik attack sekarang. seakan tau yang dibutuhkan oleh teman di hadapannya ini gadis kecil itu mendekat dan memeluk erat lelaki itu

mengelus pelan punggungnya lalu berbicara "Rasaga, tidak apa, tidak akan terjadi apa apa, semuanya akan baik baik saja. aku, Senjana, teman mu akan membantu mu keluar dari semua ini"

gadis kecil berumur 5 tahun yang sudah dipaksa berpikiran dewasa karena penyakit nya ini berhasil menenangkan lelaki ini. pertama kalinya ia merasa tenang di peluk oleh orang yang basah kuyup karena air hujan

Rasaga hanya bisa terengah-engah ia terus mengatur nafas nya, ia terlalu sering seperti ini.

"aku tau banyak tentang mu dari ayah mu kemarin, kau tau? rumah ku yang itu" Senjana menunjuk rumah yang setara dengan rumah Rasaga, berwarna putih.

Senjana mengulur tangannya "aku Senjana, ingin berteman dengan ku?"

. . .

"Rasaga jangan takut pasti bisa ! ayo jangan takut !"

"b-bunda" Rasaga hanya bisa menangis ketakutan di tengah tengah hujan deras. ia tidak bisa bergerak sedikit pun

Senjana kembali mendekap teman dekatnya itu "Kak, tidak apa, semuanya akan baik baik saja, ada aku disini"

Rasaga selalu merasa tenang ketika di peluk oleh Senjana

ia menganggukkan kepalanya pelan berusaha baik baik saja.

. . .

"Senjana ! sekarang hujan ayo bermain bersamaa" teriak Rasaga dari luar.

sekarang umur Rasaga 7 tahun dan Senjana 6 Tahun, satu tahun berlalu dan Senjana berhasil membuat Rasaga lepas dari traumanya.

tidak ada jawaban dari rumahnya

"Senjaaaa!!!" Rasaga kembali berteriak

tetap saja tidak ada jawaban. ayah Rasaga datang dan mendekat ke arah Rasaga memayungkan anak satu satu nya itu. bagi ayah Rasaga, Senjana adalah anak yang sangat ia sayangi dan yang ia mau untuk mendamping putra nya saat besar nanti

"Nak, Senjana semakin parah, ia di rumah sakit sekarang, melawan penyakitnya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang