Hatinya selembut sutra,Parasnya dapat membuatku tak berkata-kata namun sekarang aku sudah tak dapat lagi melihatnya
-AthallaSepasang kekasih itu tengah berbicara,derasnya hujan menyelimuti percakapan mereka
"kapan kita akan pulang?" ucap Indira,"entahlah hujannya belum reda" sahut Athalla dengan wajah datar.
"Athalla"panggil Indira,Athalla mengangkat alis kanannya,"kamu sayang aku tidak?"tanya Indira,seketika Athalla mematung "kenapa tidak jawab?" tanya Indira lagi.
"oh,hujan sudah berhenti ayo pulang"ajak Athalla,"tapi kau belum menjawab pertanyaanku"ucap Indira.
"sudah ayo nanti hujan lagi"ucap Athalla sambil menarik tangan Indira.Athalla langsung menghidupkan motor vespanya,mereka berdua menelusuri jalanan Bandung dengan hujan rintik-rintik
Pagi hari tiba,Athalla sudah siap menjemput sang kekasih dengan motor vespanya.
"Indiranya sudah siap tante?"ucap Athalla yang sedari tadi sudah menunggu Indira diruang tamu
"bentar ya tante panggil dulu"jawab ibu Indira
"Indira,itu Athalla sudah nunggu"teriak ibu Indira
"iya bentar ma"sahut Indira."ayo aku sudah siap" ucap Indira yang sudah siap berangkat sekolah
Gerbang Sekolah
"ayo turun" ucap Athalla melihat Indira yang masih setia memeluk Pinggangnya
"oh udah sampai?"tanya Indira pura-pura tak tau"
"hm"ucap Athalla"Kak" panggil seseorang
"Oh Ica"sahut Athalla,"kakak ditungguin anggota OSIS untuk rapat"ucap Ica
ya memang Athalla adalah seorang ketua osis yang digemari adik-adik kelasnya
Indira melihat Ica dengan pandangan tak suka
"Ayo kak"ucap Ica sambil menarik tangan Athalla,Indira terkejut bahkan Athalla tidak marah sama sekali Ica memegang tangannya ia tau Athalla memiliki sifat yang cuekIstirahat
Indira keluar dari kelasnya menuju ke kantin,tapi saat masuk kantin ia melihat Athalla dan Ica sedang makan bersama padahal Athalla sama sekali tidak mau diajak makan bersama IndiraNEXT