24

881 49 4
                                    

"KWON!! Jen--ieh!!" racau Kim Hanbin saat lidah Jennie menekan ujung bagian berkedutnya.
Bibir Jennie mengecup pangkal hingga puncak ereksi Hanbin sementara tangannya memainkan kedua biji yang menggantung di bawahnya.

"Yaa..! Teruskan!!" erang  Hanbin sambil menutup kedua matanya rapat-rapat.

"Lihat aku, Hanbin" Jennie mengeluarkan suaranya. "Tatap mataku, nikmati pemandangan ini" lanjutnya

Hanbin membuka kedua matanya. Demi apapun yang di langit, Jennie terlihat begitu memabukkan. Rona merah di wajah wanita itu kini terlihat lebih nyata. Hanbin menyaksikan bagaimana lidah dan bibir Jennie bekerjasama memuaskan birahinya.

"Jennie... Aku.. Aku sudah de... kat!" Jennie mempercepat tempo mulutnya. Lidahnya semakin menekan ereksi Hanbin.
"JENNIE!!" Dengan satu dorongan, kini ereksi Hanbin sudah bersarang pada tenggorokan hangat Jennie. Pria itu mengeluarkan semua cairannya. Perlahan Jennie membersihkan semua cairan yang keluar dari Hanbin lalu menelannya seperti anak kecil yang mendapatkan eskrim terlezat di dunia.

Tangan Hanbin menangkup wajah Jennie. Bibir montoknya secara otomatis menemukan bibir mungil Jennie.

"Sudah cukup usahamu. Sekarang biarkan aku yang melakukannya" Bisik Hanbin dengan suara parau di selah selah ciuman panas mereka.

Dengan satu gerakan, kini Jennie terbaring di bawah Hanbin. Manik pria itu memastikan dirinya merekam semua penglihatannya.

"Kamu sangat cantik, Jennie" suara Hanbin terdengar berat namun tetap lembut

"Aku tahu Hanbin, tapi aku tidak ingin mengakhiri malam ini dengan cantik. Buat aku berantakan sekarang juga, tuan tampan!" jawab Jennie dengan mata memohon seperti anak kucing

"Kamu dan mulutmu selalu saja membuatku gila!" Bibir Hanbin kembali menerjang bibir Jennie. Tidak seperti ciuman ciuman sebelumnya, kini Hanbin semakin agresif. Lidahnya, gigitannya, erangannya, semua seakan akan baru saja dilepas dari kandang yang menahan mereka selama ini.

Tidak kalah dengan Hanbin, suara lenguhan Jennie terdengar lebih erotis. Semua gerakan Hanbin membuatnya mendesah seperti pelacur.

Kini jemari Hanbin kembali menari nari di lipatan merah muda Jennie. Setiap tekanan ibu jari Hanbin di clitorisnya membuat Jennie membusur.

"Sialan Hanbin! Dari mana kamu belajar memuaskan wanita seperti ini?!?!?" tanya Jennie sedikit berteriak

"Ohh! PLEASE HANBIN!!! Aku gabisa tahan lagi!!" pekik Jennie sebelum Hanbin bisa menjawab pertanyaannya

"Lepaskan, Jennie" kecup Hanbin sedalam dalamnya sebelum ia menjilat habis cairan yang baru dikeluarkan Jennie

"Kamu manis sekali Jennie! Aku tidak akan pernah merasa puas dengan rasa ini" ucap pria itu sambil mengecup lipatan Jennie.

"Jennie" panggil Hanbin "bolehkah aku-" pertanyaan Hanbin dipotong oleh Jennie

"FOR FUCKS SAKE MASUKKAN SAJA HANBIN! Jangan buat aku memohon seperti pelacur di sesi bercinta pertama kita!"

Hanbin memasukkan 2 jari dalam lubang hangat Jennie. "Shoooooot Hanbin! Yaaa!! Sekarang gerakkan jarimu" Hanbin mengikuti instruksi yang diberikan oleh Jennie.

"Mmmhhhmmm, ahhhhh, teruskan Hanbinnn" Hanbin memaju mundurkan kedua jarinya dengan tempo yang semakin cepat. Ibu jarinya tidak lupa mengusap dan menekan puncak clitoris Jennie

"Ahhh yesss Hanbin!!! AHHHH!! Tanganmu membuatku gilaa!" racau Jennie yang mulai tak beraturan karena Hanbin mempercepat gerakan tangannya.

"Shitt!!! Hanbin!! I'm so close!!" pekik Jennie yang tergoncang hebat sebelum ia kembali melepaskan cairannya.
Dengan sigap, Hanbin menarik kedua jarinya dan menjilat habis cairan di jarinya.
Hanbin meraih batangnya yang sudah berkedut sejak tadi dan menempatkan asetnya tepat di pintu masuk liang Jennie.

ACRIMONY - Kim Hanbin / Jennie Kim (21+)Where stories live. Discover now