Sebuah Hubungan

3.7K 78 4
                                    

Naruto by Masashi Kishimoto.

Warning: OOC, AR, Typo, Lemon, Lime, Smut, etc.

Author Note: Sebelum menyelesaikan baca cerita ini, mohon untuk membaca cerita sampai ke tengah cerita ini, akan ada Warning lain di sana.

Selamat membaca!

...

..

.

Dia tak bisa berpikir jernih seperti biasanya, semua isi dari otaknya itu hanyalah sosok wanita dengan rambut merah panjang yang memakai pakaian khas seorang pekerja kantoran, dia adalah senior di kantornya. Kushina Uzumaki. Wanita berusia empat puluh lima tahun yang berstatus Single setelah ditinggal cerai oleh suaminya.

Wanita itu sungguh cantik bagaikan seorang Bidadari, sementara dirinya seperti seorang Iblis yang memiliki hawa nafsu yang tinggi.

Naruto Namikaze, pemuda berusia dua puluh tiga tahun dengan pakaian khas kantorannya serta rambut pirang bak seorang pemuda dari luar negeri. Dia hanyalah pemuda biasa yatim piatu yang beberapa tahun lalu keluar dari panti asuhan untuk hidup mandiri. Naruto seorang yang pekerja keras, dia saat duduk dibangku Sekolah menengah pun bekerja disela-selanya menjadi seorang murid.

Dia sendiri dikenal dengan nilainya yang bagus serta cerdas dalam berbagai bidang, dan sekarang dia berakhir menjadi seorang Manager disebuah kantor.

Memang benar, seniornya itu Kushina Uzumaki, tapi dia yang diberikan jabatan manager oleh Bossnya untuk mengatur segala kebutuhan dari kantor itu. Dia sama sekali tak keberatan hal itu, malahan dia senang dengan jabatan yang saat ini di pegangnya.

"Senpai, aku menemukan beberapa kesalahan di laporanmu," ujar Naruto. Dia berbicara dengan Kushina yang saat imi berada di dekatnya. Kebetulan Kushina akan mengcopy beberapa laporan yang akan disetorkan pada Naruto. Pemuda itu menunjukkan beberapa kertas yang telah dicoret oleh Naruto.

Kushina mengerjapkan kedua matanya sejenak, dia pun menerima kertas laporannya. "Ah iya, ada beberapa kesalahan disini, terima kasih Naruto, aku akan memperbaikinya." Kushina yang tadinya akan menggandakan kertas yang ia bawa pun tak jadi untuk melakukannya, dia malah melihat-lihat beberapa coretan serta mengembuskan napas pasrah setelah melihat kesalahan yang dicoret oleh Naruto.

"Maafkan aku senpai."

"Tak apa kok, aku yang salah untuk hal ini serta kurang teliti dengan laporan ini." Kushina meletakkan beberapa kertas itu di atas mesin fotocopy. "Bagaimana jika kita minum setelah pulang dari kantor?"

Naruto mengangkat sebelah alisnya. "Apa tidak masalah?"

"Hey, aku seorang Janda, tak apalah jika aku mengajak lelaki lain."

"Bu-bukan itu maksudku." Naruto berujar sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Apa kau tak akan mabuk, Senpai? Terkahir kita kesana, kau langsung mabuk."

"Tenang saja, Kushina Uzumaki tak akan mabuk kali ini."

Beberapa Jam setelah pulang dari kantor.

"Hic, Minato bodoh... Aaa, Minato bodoh! Dia menyia-nyiakan diriku dan memilih bersetubuh dengan perempuan lain, padahal hic... Aku lebih cantik... Hic... Ya kan Naruto?"

Naruto tersenyum tak enak, dia membiarkan Kushina yang tengah dilanda mabuk karena meneguk segelas bir penuh. Sementara Naruto hanya tenang-tenang setelah meneguk segelas bir.

"Tak mabuk ya." Pemuda itu tertawa kecil mengingat pernyataan Kushina sebelum sampai di tempat itu. "Sepertinya aku harus msngantarkannya pulang."

"Kau mau mengantarnya sambil menyetubuhinya?"

Sebuah Hubungan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang