PROLOG

32 4 0
                                    

Keheningan masih saja menyelimuti ruangan gelap yang dikelilingi tembok baja dan jeruji besi. Sinar bulan yang tampak menyeramkan masuk dari dua baris ventilasi kecil. Aura dingin yang menyeruak masuk ketika seorang pria memijakkan kakinya di ruangan tersebut. Rambut hitam legam dengan mata merah khas memberi sorotan tajam pada seorang tahanan laki-laki yang sudah kehilangan kedua kakinya.

Tangan yang terbelenggu dengan rantai mengikat kedua tangannya ke belakang. Pemandangan mengerikan itu sudah jadi hal biasa bagi pemilik mata merah yang bahkan tak merasa kasihan pada tahanan tersebut.

"Katakan, siapa yang mengirimmu?" tanya pria itu dengan nada dingin.

Namun, seperti sebelumnya tak ada jawaban yang keluar dari mulut tahanan itu. Bahkan ketika sebelumnya saat ia akan kehilangan kedua kakinya pun tahanan itu tak mau membuka mulutnya.

Pria itu menyeringai kemudian membalikkan badannya. Memberi isyarat pada prajurit yang sedang berjaga di ambang pintu ruangan.

"Habisi dia dan gantung kepalanya di alun-alun! Biarkan itu menjadi pelajaran sekaligus peringatan untuk tidak macam-macam dengan kekaisaran Diamonte!" perintahnya.

Para prajurit yang sedang berjaga sudah tak terkejut lagi dengan perintah yang diberikan. Mereka dengan sigap melaksanakan perintah mutlak yang tak dapat dibantah jika tak ingin kehilangan nyawa.

Keesokan harinya, seluruh rakyat kota kekaisaran gempar karena potongan kepala yang digantung di alun-alun. Ini adalah ketiga kalinya masyarakat melihat pemandangan mengerikan itu satu bulan terakhir ini.

"Ckckck..Apa putra mahkota lagi yang melakukannya? Kenapa dia bisa membunuh orang dengan mudahnya seakan nyawa seseorang tidaklah penting," bisik salah satu dari mereka.

"Husstt! Jangan bicara sembarangan. Apa kau mau jadi yang selanjutnya?" celetuk kawannya.

"Tapi yang ku dengar dari prajurit istana, ketiga orang yang dihukum adalah pengkhianat kekaisaran," jelas yang lainnya.

"Huh, bukankah itu hanya alasan saja? Kita semua kan tahu putra mahkota adalah monster berdarah dingin. Bisa saja ia melakukan ini hanya untuk kesenangan,"

Mulai dari kalangan bangsawan hinggarakyat biasa mulai membicarakan pemandangan yang mereka saksikan sejak satubulan terakhir. Mereka selalu membicarakan topic yang sama, yaitu tentangkekejaman sang putra mahkota kekaisaran.

Fangirl Of The Crown Prince [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang