CHAPTER 1 - Kekaisaran Diamonte

31 3 0
                                    

Di dunia ini ada 5 benua besar. Di sebelah timur Benua Hammel, sebelah barat benua Grivera, sebelah utara Benua Kief, sebelah selatan Benua Brigg, dan satu benua yang paling luas daratannya dibanding benua lainnya adalah benua Siverus yang letaknya ada di tengah keempat benua.

Kekaisaran Diamonte adalah kekaisaran terbesar yang menguasai lebih dari separuh benua Siverus. Kaisar ke-9 yang merupakan kaisar saat ini bernama Arthur De Ludoslav Diamonte. Keberhasilan dalam menaklukkan berbagai negeri untuk tunduk pada Kekaisaran Diamonte bukanlah murni berasal dari kedigjayaan Kaisar Arthur melainkan terletak pada kemampuan kedua putranya.

Putra pertama dari mendiang permaisuri yang sudah resmi dinobatkan sebagai putra mahkota, Valerian De Ludoslav Diamonte. Rambut hitam legam yang diwariskan dari pihak ibu dan mata merah khas milik pewaris kekaisaran.

Rumor mengatakan bahwa putra mahkota adalah orang yang kejam dan tidak segan menebas kepala manusia. Dia juga sering dijuluki sebagai monster iblis dari medan perang karena kemampuan berpedangnya yang seperti iblis bisa membabat habis satu battalion prajurit musuh seorang diri.

Putra Kedua, Morgan De Ludoslav Diamonte. Pangeran kekaisaran yang lahir dari selir yang saat ini sudah dinobatkan menjadi permaisuri kekaisaran. Jika Putra Mahkota Valerian unggul dalam berpedang, Morgan sangatlah unggul dalam mengatur strategi perang. Bahkan Morgan bisa memprediksi strategi perang yang akan digunakan lawan.

Berbeda dengan pemikiran tentang saudara tirinya, banyak orang-orang yang menyukai pangeran rambut perak itu karena tak ada satu pun skandal yang muncul tentang pangeran. Oleh sebab itu, banyak pertentangan terlebih dari kaum bangsawan untuk menurunkan Putra Mahkota dari posisinya dan mengangkat Pangeran Morgan sebagai penerus kekaisaran.

Seperti yang terjadi saat ini di aula istana. Siang ini aula istana dipenuhi oleh pejabat dan para bangsawan yang sepakat mengajukan petisi untuk menurunkan Putra Mahkota dari posisinya.

Kaisar Arthur De Ludoslav Diamonte. Kaisar ke-9 yang menduduki tahta kekaisaran Diamonte. Kaisar dengan janggut dan rambutnya sudah mulai memutih belum membuka suaranya. Warna merah tersemat pada matanya, khas keluarga kekaisaran. Kaisar Arthur duduk di singgasana kebesaran yang dibuat dari emas murni. Pada bagian atas sandaran terdapat pahatan seekor naga bermata merah, lambang dari kekaisaran Diamonte.

"Yang mulia, saya Marquess Osteen Paciano mewakili seluruh bangsawan yang ada di sini meminta keadilan untuk menurunkan Putra Mahkota dari jabatannya," kata Marquess Paciano dengan sopan namun menekankan pada kata menurunkan Putra Mahkota.

"Jadi keputusan para bangsawan seperti itu ya. Bagaimana menurutmu Perdana Menteri?" tanya Kaisar Arthur pada seorang pria yang hanya berdiri diam di sisinya.

"Menurut saya, alangkah baiknya jika Yang Mulia mendengarkan para bangsawan. Rumor buruk tentang kekejaman putra mahkota semakin tersebar luas bahkan hingga ke luar negeri. Saya pribadi khawatir kalau ini akan mempengaruhi kedamaian kekaisaran ini," kata Perdana Menteri.

Duke Eulises Juniperus, Perdana Menteri. Kakak laki-laki dari Permaisuri yang menjabat saat ini sekaligus paman dari Pangeran Morgan yang juga memiliki hak sebagai pewaris tahta kekaisaran.

Kaisar Arthur tersenyum tipis. Ia bahkan sudah menduga kalau perdana menteri akan berkata demikian. Yah, itu karena Perdana Menteri ingin keponakannya diangkat menjadi Putra Mahkota dan menjadi kaisar nantinya.

"Masuklah Putra Mahkota!" kata Kaisar Arthur.

Pintu Aula yang terbuka membuat bangsawan yang sejak tadi menggebu-gebu ingin menurunkan putra mahkota langsung mundur teratur.

Fangirl Of The Crown Prince [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang