Kini Valey sudah berada di bandara Soekrano-Hatta, tepatnya di kota yang selama ini ia nanti-nantikan. Sudah berjam-jam ia berada di dalam pesawat dan sekarang badan nya terasa pegal semua, untung saja ia memakai bisnis class jadi tidak terlalu remuk badan nya.
"Akhirnya... I'm here. Kangen banget deh sama semuanya." ucap Valey setelah tiba di bandara kota ini.
"Oh iya, gue kan gak tau daerah sini, yang ada nanti kesasar lagi gue." gumam nya lalu ia menelfon sang Bunda untuk memberitahukan bahwa dirinya sudah sampai di kota ini.
Bundadari
Berdering
"Assalamualaikum, halo Bun. Cala udah sampai ni, tapi masih di bandara. Bunda share loc aja alamat rumah ya gak usah jemput, biar Cala naik taksi aja." ucap nya langsung setelah telfon itu tersambung.
"Wa'alaikumsalam, kok kamu gak bilang kalau mau balik sekarang sih, Bunda kan belum bikin persiapan sambutan apa-apa loh," jawab Bunda Fina. -Bunda nya Valey-
"Bun please introgasi nya nanti aja pas di rumah, sekarang share loc alamat rumah dulu, oke Bun? Asalamualaikum, love you Bunda." ucap Valey lalu memutuskan panggilannya sepihak
Sementara sang Bunda di rumah nya tengah kesal dengan kelakuan putri nya ini, "dasar Anak sama Bapak sama aja!" gerutu Bunda nya di rumah.
Ting!!
Tepat sekali share loc yang ia minta dari Bunda nya sudah masuk dan Valey pun segera masuk ke dalam taxi yang kebetulan sudah ada di depan mata.
"Alhamdulillah, adem banget." ucap Valey setelah masuk ke dalam taxi lalu ia memberitahukan tujuan alamat yang di share loc Bunda nya kepada sang supir.
Cuaca di sini panas sekali, apalagi sekarang siang makin terasa aja panas nya. "Ya namanya juga kota Jakarta apalagi siang hari pasti panas lah!" batin nya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam setengah sampailah ia di rumah nya, lebih tepatnya rumah Orang Tua nya. "Mbak sudah sampai, Saya bantuin ambil koper nya dulu ya." ucap Pak supir dengan sopan lalu keluar dari mobil dan menuju bagasi belakang.
"Oh sudah sampai Pak? Iya Pak, terima kasih banyak ya Pak," jawab Valey dan mengikuti sang supir.
"Nih Pak uang nya, makasih ya pak sekali lagi." ucap Valey setelah memberikan 5 lembar uang berwarna merah lalu mengambil alih koper nya.
"Mbak, tapi ini kebanyakan uang nya," jawab Pak supir dengan jujur nya.
"Tidak apa-apa Pak ambil aja kembaliannya, anggap aja ucapan terima kasih Saya." kata Valey lalu tersenyum.
"Makasih banyak ya Mbak, semoga di lancarkan rezekinya." jawab Pak supir sambil mendoakan Valey.
"Sama-sama Pak. Amiin, semoga doa nya berbalik juga ke Bapak. Kalau gitu Saya duluan ya Pak. Bapak hati-hati jalan nya, mari Pak." ucap Valey lalu berjalan menuju rumah nya yang ia nantikan sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARVALIA
Teen FictionCarvalia Levonie Zoelie, gadis cantik yang berbeda dari gadis-gadis lainnya. Ini adalah kisah antara kehidupan diriku, keluargaku, teman-temanku dan orang tercintaku, siapa lagi kalau bukan Rafarel Lexham. [ on going ] cover by : pinterest INI ADALA...