Taeyoung membawa lari seongmin dan anak kelinci itu hanya diam karna tidak tau apa yang sedang terjadi.
"Masuk!! Ayooo!!" Seongmin ikutan masuk kedalam kelas kosong, hari mulai gelap dan dia hanya terdiam sambil melihat wajah khawatir taeyoung.
"Sebenarnya ada apa??" Tanya seongmin menatap sendu.
"Jangan jauh2 dari kakak, kakak bakalan mengantar kamu pulang." Ucap taeyoung sambil mengelus surai hitam milik seongmin.
"Aku gak ngerti, ini udah malam dan aku mau pulang." Seongmin berdiri sambil marah tapi tangannya ditahan sama taeyoung.
"Iya nanti kakak antar." Ucapnya.
"Lepas!! Lu lama2 ngeselin taeyoung, kalau kita ke kunci di sekolah gimana??." Ucap seongmin menghempaskan tangan taeyoung dan pergi keluar dari kelas.
Dia lari karna takut mamahnya marah kalau sampai dia pulang larut malam, taeyoung mengejarnya tapi seongmin berjalan dengan cepat menuruni anak tangga.
Sesaat dia berhenti melihat seseorang berdiri menyandar kearah tembok dengan rambut panjangnya.
"Hallo??" Dengan bodohnya seongmin memanggilnya.
Perempuan itu langsung melirik tapi taeyoung dengan cepat menyembunyikan seongmin dibelakang lemari piala yang ada disana.
Seongmin tidak bisa diam karna kaget tapi dia melihat cincin dijari yg membungkamnya, sekarang dia tahu siapa orng yang sedang membungkamnya.
Tap
Tap
Tap
Suara itu melangkah kearahnya, seongmin baru bisa diam tapi tangannya bergetar ketakutan, otak dia gak bisa jalan dengan keadaan yg sekarang.
Perempuan itu melewati dirinya dan youngtae, seketika menghilang membuat seongmin melotot kaget.
Dia langsung melepas kan tangan taeyoung yang sedang membungkamnya dan menatapnya tajam.
"Jelasin sama gue apa yang terjadi dan apa yang gue liat barusan!!" Seongmin gak bisa menahan emosinya dan memarahi taeyoung.
"Gak bisa, kamu harus mengingatnya terlebih dahulu." Ucap taeyoung
"Mengingat apa?? APA YANG UDAH GUE LUPAIN??? JAWAB GUE YOUNGTAE!!" Seongmin mencengkram kerah baju taeyoung tapi tak ada jawaban.
Dia kesal dan lari ninggalin taeyoung lagi, seongmin yang belum tahu apa2 dan masih ceroboh akhirnya terhempas jauh membentur tembok, kepalanya terbentur membuatnya berdarah.
"SEONGMIN??" Teriak taeyoung berlari kearahnya.
"AAAAAHHHHHHH, TOLONG!!" Kakinya ditarik kasar.
Seongmin berpegangan pada dinding pintu kelas dan hanya bisa menjerit dan menangis.
"KAK TOLONG!! lepas!! Lepasin!!" Seongmin terus2an melawannya tapi dia terlalu lemah dan sakit karna telapak tangannya juga ikutan terluka karna tergesek saat berpegangan.
Kakinya terluka akibat cakaran seseorang yang menariknya, lukanya lumayan dalam dan perih tapi Seongmin tetap menendang lengan itu dengan keras dan berlari kearah taeyoung yang juga sedang berusaha lari kearahnya.
Taeyoung langsung memegang tangan kekasihnya itu dan lari meninggalkan tempat itu sebelum sesuatu terluang kembali dan membunuh seongmin dengan cepat.
"Seongmin kamu tunggu di sini dulu." Ucapnya membuka kemeja putihnya dan membungkus kaki seongmin yang penuh luka dengan darah yang terus keluar.
"Kamu mau kemana?? Kamu mau ninggalin aku?? Hah??"
KAMU SEDANG MEMBACA
In Middle School : Titik Temu
FanfictionKetika seongmin kehilangan kesadaran dan tidak bisa membedakan dunia nyata dan dunia lain