Chapter 1

39 0 0
                                    

Murid baru 2012

Dari semua lelaki yang kutemui hanya kamu yang sampai sekarang masih kupikirkan

Aku berjalan pelan mengikuti langkah guru yang akan mengantarku ke kelas baru, ayahku 2 hari yang lalu pindah kerja ke daerah Sidoarjo membuat ku juga harus pindah sekolah. Banyak teman yang kutinggalkan dan juga banyak kenangan masa kecilku yang kutinggalkan di tempat lama itu. Saat ini aku kelas 7 SMP, bagiku beradaptasi dengan murid baru tidaklah masalah "Shelly ayo masuk" kata Bu Claudia wali kelas baruku di SMP ini, aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah kakinya menuju ke kelas yang sudah penuh dengan anak- anak yang tak ku kenal, mereka semua mengarahkan pandangannya padaku membuatku hanya bisa menunduk dan memegang erat tas ransel ku. Aku berdiri di depan teman-teman baruku dengan perasaan tegang dan juga grogi "Ayo.. yang lain duduk" Bu Claudia memberi ku petunjuk memperkenalkan diri. Semua anak-anak melihat ku dengan tatapan ingin tau dan juga ada pula yang berbisik-bisik "Hai..." aku memulai perkenalan dengan malu "Namaku Vanesia Shelly Pramesti, biasa dipanggil Shelly asal dari Pasuruan" Aku pun mengakiri perkenalan dengan singkat, "Jadi sekarang ada murid pindahan ibu harap kalian berteman baik ya" Kata Bu Claudia "Iya bu...." jawab murid kelas itu serentak. Bu claudia menyuruhku untuk duduk dibangku kosong dekat Jendela kelas bersama seorang anak laki-laki. "Hai... Dafin" anak itu mengajak ku berkenalan, pertama saja melihat wajahnya yang tampan aku langsung jatuh hati untuk pandangan pertama. Selama pelajaran aku terus mencuri-curi pandang untuk menatap Dafin, tapi itu tak berhasil rasa malu tertangkap basah olehnya membuat ku akan merasa malu.

Tet.............Tet............Tet...............

Bel istirahat berbunyi membuat semua aktivitas belajar anak-anak berhenti, mereka semua pergi keluar terutama Dafin, Aku merasa lelah dan meletakkan kepala ku ke atas meja agar bisa tertidur sejenak. Tiba-tiba seseorang memegang pundakku, aku terbangun dan mendapatkan seorang anak perempuan ber rambut panjang sedang tersenyum "Shelly aku Melisa..." dia mengajak ku bersalaman dan aku pun membalasnya, anak perempuan itu tidak sendiri dia bersama teman Tk ku yang dulu ada di pasuruan juga "Shel.. kenapa pindah? ayah mu pindah kerja lagi?" tanya Ani sahabatku sejak kecil di Pasuruan "Itu tau.." jawabku singkat, lama-kelamaan kami saling bertukar cerita dan tertawa Ani mengajak ku keluar untuk bermain bersama teman sekelas, awalnya aku menolak dan tidak mau tapi karna ada keinginan untuk menghafalkan nama teman baru akhirnya aku setuju untuk bermain. "Shelly!!" Banyak yang memanggil nama ku saat aku tiba di lapangan aku hanya tersenyum, lalu melihat Dafin yang menghampiri ku membuat ku merasa ingin kabur dan tidak ikut bermain "Shel sama aku ya kelompoknya" kata Dafin memohon "Em.. a-anu" "Oke aku sama Shelly"Dafin memotong kalimatku. Saat permainan dimulai kami selesai untuk berpasangan Dafin menggenggam tanganku membuat ku terkejut dengan sikapnya "Shel... lari!" Dafin berteriak saat ada musuh yang ingin mengejar kami, kami berdua berlarian dengan tangan yang masih menggenggam.

Cuaca di luar sangat panas, membuat tenggorokan ku kering. Aku melihat botolku dan ternyata tak tersisa satu pun air, karna saat istirahat sudah ku habiskan karena lelah berlari. Daffin menepuk bahu ku lalu memberiku botol nya "Minum ini tapi jangan di cup-cup" sama seperti yang lain itu adalah bahasa kami saat seseorang meminta minum yang artinya meminum tanpa menyentuh bagian lubang botol. Aku pun mengambil botol Dafin lalu meminumnya. Tingkah anak itu sangatlah berbeda dengan anak yang lain membuat ku kagum dengannya, hanya dalam satu hari itu saja

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta dalam diamWhere stories live. Discover now