Wind Blind

36 14 10
                                        

Port Mafia, yang terkenal kejam di seluruh dunia. Ntah apa yang dipikirkan oleh gadis cantik berambut panjang ini, dia tertarik pada salah satu orang yang tersadis di Port Mafia itu. Ya, gadis ini juga bekerja sebagai asisten di Port Mafia. Terlebih, gadis itu merupakan orang yang pemalu. Namun, siapa sangka dengan sikapnya yang begitu, dia malah tertarik dengan orang yang sadis.

“Yuki-chan!” panggil seorang lelaki.

“O-o-o-oh, Akutagawa senpai,” jawab gadis itu dengan terbata-bata.

Ya, nama gadis itu adalah Toshiko Yuki. Dan lelaki yang baru saja memanggilnya tadi adalah Ryunosuke Akutagawa, orang tersadis di Port Mafia dan orsng yang disukai oleh Yuki.

“Chuuya memanggilmu,” ucap Akutagawa dengan wajar datar dan suara dinginnya.

“O-oh, Hai!” Yuki pun berjalan dengan cepat menjauh dari Akutagawa dan menuju ke arah kantor Chuuya.

“Ano, Chuuya senpai, ada apa manggil saya?” tanya Yuki begitu tiba di kantor Chuuya.

“Oh, Akutagawa mana? Kok gak ikut kamu?”

“Wakarimasen Senpai, tadi dia cuman bilang kalau aku di panggil,”

“Selalu saja sesukanya. Ada misi yang di perintahkan, kamu dan Akutagawa akan menangani misi ini,”

Chuuya memberikan Yuki selembar kertas.

“Are?!, aku dan A-a-akutagawa Senpai?”

“Iya, ada masalah?”

“A-ah, tidak ada. Kalau begitu saya keluar dulu,”

Yuki pun keluar dari kantor Chuuya dan berjalan di koridor sambil berpikir

“Aku dan Akutagawa senpai? Barengan? Aku benar-benar gugup. Ahhh, apa yang harus ku lakukan?”

Tiba-tiba Yuki menabrak seseorang. Karena keasikan dengan pikirannya sendiri, dia tidak sadar kalau ada orang di depannya.

“Ah! Gomennasai!” ucap Yuki lalu membungkukkan badannya.

“Apa yang Chuuya bilang?”

Merasa mengenali suara dingin ini, Yuki pun mengangkat kepalanya lalu menundukkannya lagi.

“Akutagawa senpai!!”

“Jawab aku,”

“A-a-ah, Chu-Chuuya senpai bilang bahwa ada misi yang harus di jalanin. Da-dan, a-aku jadi asisten sen-senpai,”

Yuki menjawabnnya dengan terbata-bata sambil memberikan surat yang diberikan oleh Chuuya tadi, sepertinya dia memang tak bisa lama-lama berhadapan dengan Akutagawa.
Akutagawa pun berjalan pergi setelah mendengar jawaban yang Ia inginkan. Sedangkan Yuki, malah terkulai lemas ke lantai.

******

Pagi yang cerah kembali menyapa. Dan seperti biasa, Port Mafia yang sibuk dengan misi dan pekerjaan merka masing-masing. Terutama Yuki yang  tak lepas dari komputernya itu. Tak tahu apa yang sedang di lihat oleh gadis itu, tapi sepertinya itu adalah sesuatu yang penting. Sekitar dua jam Yuki terus menatap komputernya itu, tapi sepertinya dia kecewa dengan hasilnya lalu memtikan komputernya secara mendadak.

“Yuki-san, kamu kenapa?” tanya seorang gadis yang berada di sampingnya.

“Ah! Momo-san! Aku sedang mencari info tentang misi yang akan ku jalani bersama Akutagawa senpai, tapi aku tak mendapat petunjuk apapun,”  jawab Yuki dengan wajah yang murung.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang, refleks Yuki membalikkan badannya. Ketika Ia mendapati bahwa yang menepuk bahunya adalah Akutagawa, dia langsung berdiri dari tempat duduknya.

CHALLANGE BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang