Hai kamu yang sedang santai memantau kisahku…
Perkenalkan, aku pemeran utama disini. Hari ini cuaca cerah, secerah hatiku yang tak setara denganmu. Kenapa gak setara? Yah karena level kita beda. WkwkBy the way, Bentar lagi giliranku untuk bernyanyi di atas panggung nan megah. Kamu pasti mikirnya aku artis abal-abal kan? Mohon maaf ya, seperti yang sebelumnya aku bilang, kita beda level men. Kelasku setara dengan kelas para artis.
…
…
…“Baik para hadirin sekalian, pasti kalian sudah tak sabar menunggu idola kalian yang baru-baru ini sedang balik papan… eh… maaf, maksudnya lagi naik papan… (seketika terdiam)
Punten, Pak. Maksudnya naik daun. Bisik memotong salah satu crew yang menghampiri host dan bergegas pergi.
“…nah itu dia maksudku tadi. Idola kita yang sedang NAIK DAUN”, lanjut host dengan nada tinggi diujung kata bersemangat. Para penonton pun bersorak meriah.
Panggung yang megah dan bersinar oleh kilauan lampu sorot berkelap kelip, dihiasi para penonton yang begitu padat berdesakan tanpa pembedaan kelas ekonomi dan VIP, semua disamaratakan. Banyak penyanyi dan band terkenal yang akan ikut memeriahkan acara panggung ini, salah satunya bernama Furgoso.
…
…
…Itu aku, Furgoso, penyanyi baru terkenal. Bukan actor di film marimar. Aku bisa menjadi penyanyi karena menang di salah satu ajang pencari tampang pas-pasan untuk idola baru. Dari situ aku juga pada akhirnya mendapat banyak tawaran untuk bernyanyi tanpa perlu mengikuti test vocal lagi. Lulus dengan biaya numpang tenar.
Banyak sekali single lagu yang sudah aku nyanyikan. Mulai dari lagu yang berjudul “Potong bebek ayam, Balonku ada sembilan, Naik–naik ke pucuk daun pohon, Libur telah lewat hingga Terbangun dari mimpi”. Dan yang bikin terkenal adalah single terakhir. Mungkin karena itu lagu yang paling masuk akal untuk didengar.
Seiring mulai dikenal sebagai penyanyi, tawaran untuk membintangi film pendek pun berdatangan. Tokoh yang aku peranin cukup penting, yaitu sebagai tukang sapu sekolah dan tukang cilok. Tolong bersihkan isi kepalamu, jangan meremehkan peranku. Karena setiap peran itu cetar membahana melalang buana sejagat raya dari sabang sampai merauke.Aku bangga dengan apa yang aku lakukan, karena ini hasil dari usahaku. Benar gak?
Jika kamu menjawab iya atau mengangguk dalam hati, berarti kita jodoh, eh.. (o_o)!Oke… sekian dulu perkenalannya yah. Nanti lama kelamaan kamu bakal jadi fans aku juga kok.
…
…
…Dibalik sorakan yang meriah tak henti-hentinya, “Tanpa menunggu waktu lama, inilah dia… FUR..GO..SO..!!!”, ujar host menyambut salah satu penyanyi untuk segera naik.
Penyanyi tersebut pun akhirnya naik ke atas panggung berbarengan dengan host yang menepi ke belakang panggung.
“Selamat malam para penonton, bagaimana kabar kalian hari ini?”, sapa Furgoso.
“BAIIIIIIIIIIK…”, jawaban para penonton berteriak antusias.
“Pasti kalian sudah gak sabar mendengar aku menyanyikan lagu berjudul “Terbangun dari mimpi”. Tapi sebelum itu, kalau nanti saya menunjuk mic ke arah kalian, itu tandanya kalian yang bernyanyi yah”, ujar Furgoso.
“Kalau egak, berarti aku yang nyanyi, hehehe”, lanjutnya bercanda.
Seketika lampu sorot panggung pun mati. Seisi gedung kaget dan terdiam, terutama Furgoso yang gelagapan kebingungan kenapa lampunya mati. Padahal skrip yang dibaca tidak menjelaskan akan ada adegan mati lampu sorot.
Lampu sorot utama yang menerangi panggung bagian tengah lalu menyala. Di belakang Furgoso tiba-tiba muncul seorang gadis berhijab. Semua mata penonton tertuju padanya. Furgoso yang mulai panik pun gugup dan mengikuti arah mata penonton. Iya berbalik pelan dan….
BANGUUUUN!!!
…
“BANGUN KAMU, FURGOSO”, bentak salah seorang wanita berparuh baya.
“Mmmm…”, jawab furgoso menggeliat dikasur tertanda malas dengan kondisi masih tak sadarkan diri.
“Ya Allah, FURGOSO HEH, BANGUUUUUUUN”, lanjut wanita itu meneriaki keras ketelinga anak lelaki yang dibangunkannya.
Furgoso pun sontak terbangun dengan posisi terduduk kaget. Ia terdiam sejenak dan akhirnya tersadar setelah beberapa detik.
“Ya Ampun, Mamah. Kok dibangunin sih, lagi asik-asik mau konser juga”, ucap furgoso kesal. Jeweran telinga lantas diterimanya.
“Aduh aduh aduh”, lanjutnya merengek kesakitan.
“Udah jam berap ini nak, kamu bukannya bilang hari ini mulai ada OSPEK untuk para maba!”, ujar mama Furgoso mengingatkan.
“Astaga…”, kaget furgoso teringat dan bergegas pergi bersiap-siap.
…
…
…Itulah tadi awal permulaan dari kisah anak lelaki bernama Furgoso, anak yang selama hidupnya memiliki hobby nge-halu tingkat tinggi.
Autor by
Kupbir---
Woy jadi anak selebgram itu enak nggak sih? Dulu gue pernah halu mau jadi selebgram tapi semenjak gue dipertemukan nggak sengaja ama si Salep itu gue jadi mikir ulang deh keinginan gue itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU KAKAK TINGKAT
Teen Fiction[STORY KE -2] Capcus! Langsung baca aja skuy! Tunggu apa lagi? Nggak usah banyak pertimbangan. Project bersama. 🦋ཽ᪶kᷜuͧpᷮuͧ⟢ᵦᵢᵣᵤ✿͡༆ - @kupbir RYN - @Rinmy98 Utari-@jarakata Hanny - @hanny_violaa Abil - @eskrimrasacoklat