{11} Jeongwoo kenapa?

1.2K 197 33
                                    

Aloo gess nay back hehe ada yang kangen polos gak? Maaf bgt buat chap ini mungkin agak garing soalnya otak mampet bgt ini mwehehe







ENJOY!










P O L O S 







Dikarenakan mood yoonbin yang rusak akibat kejadian yang ada di timezone tadi mereka berempat, jihoon, yoonbin, haruto, jeongwoo memutuskan untuk makan di salah satu foodcourt mall, mereka memilih untuk makan steak dan burger, siapa yang bayar? Ya ben lah!

"Ben, makanan nya masih lama ya? Jihoon laper" jihoon menepuk perutnya sendiri sambil mempoutkan bibirnya, membuat yoonbin dan haruto yang berada di seberangnya menatap gemas

"Sabar ji bentar lagi" yoonbin tersenyum, membuat jihoon juga ikut tersenyum

"Kak, kalo nanti uwoo masih laper boleh nambah kan?" jihoon tersenyum

"Iya bol--"

"Heh! Belum juga tu makanan dateng udah maruk aja lo" iya itu haruto yang langsung menyangkal permintaan jeongwoo, padahal jeongwoo kan minta ke jihoon bukan ke dia


"Kan yang mau makan jeongwoo, kok haru nge bentak sih" haruto hanya diam tidak lagi membalas perkataan jeongwoo

"Udah, iya woo jeongwoo boleh nambah kok hehe" jihoon mengusak pelan rambut jeongwoo, yang di usak hanya tersenyum


Sang pelayan datang membawakan pesanan mereka masing masing, jihoon dengan burger dan kentang goreng nya tidak lupa dengan minuman cola, jeongwoo dengan steak daging tebal nya dan minuman cola, yoonbin dengan steak dan kentang goreng, dan haruto dengan burger dan cola


"Selamat makan!" mereka mulai memakan makanan mereka masing masing, jeongwoo makan dengan sangat rapih namun beda dengan jihoon, uhm seperti anak kecil yang kelaparan mungkin


"Kak jihoon..." jihoon mengangkat kepalanya membuat saus yang meleber di sekitar bibirnya terlihat di mata haruto

"Uhm kenapa haru..." haruto tersenyum, ia mengambil tisu lalu mencondongkan badannya kedepan, mengelap sekitar bibir jihoon yang terkena saus, jihoon hanya diam tidak merespon

"Nah udah bersih, kak jihoon makan yang bener jangan belepotan lagi..." haruto tersenyum kalem lalu kembali melanjutkan makannya, muka kesal yoonbin kembali terlihat sehingga membuat pisau yang seharusnya memotong daging steak, malah meleset terkena tangannya

"Akhh!!" yoonbin meringis cukup keras, darah segar yoonbin menetes di punggung tangannya, jeongwoo yang pertama melihat itu dengan sergap mengambil tisu dan hendak membersihkan darah yoonbin, sebelum jihoon menggeplak tangan jeongwoo membuat bocah polos itu diam

"Jangan pake itu..." jihoon mengeluarkan sesuatu dari tas nya "ini pake ini..." jihoon menyodorkan satu lembar tisu basah, lalu membersihkan darah yoonbin yang meleber ke sekitar punggung tangannya, yoonbin yang di perlakukan seperti itu sedikit melirik haruto lalu tersenyum penuh kemenangan, jihoon kembali mengambil sesuatu dari tas nya, sebuah plester bergambar buah buahan berwarna oranye kini terpampang di hadapan yoonbin, jihoon membuka plester itu dengan telaten lalu menempelkan nya pada luka goresan di punggung tangan yoonbin


"Nah udah selesai, lain kali hati hati ben darah keluar banyak itu ga enak lo sakit hehe" jihoon tertawa polos, jeongwoo memandangnya diam, haruto memandang yoonbin malas seperti mengisyaratkan 'tunggu aja balesan dari gue kak' yoonbin hanya tersenyum lalu menepuk pelan pundak haruto










P O L O S









"Kak ben mau mampir?" jeongwoo yang sedari tadi diam kini mulai kembali bicara walau itu hanya basa basi

"Ngga deh udah sore, gue pulang ya" yoonbin mengusak pelan rambut jihoon "makasih buat hari ini, manis" jihoon tersenyum malu, pipinya memerah entah kenapa jantung jihoon berdetak lebih kencang saat yoonbin memperlakukan nya manis seperti ini


"Hati hati di jalan ben" yoonbin mengangguk, lalu segera pergi dari rumah jihoon, wah calon mantu gada adab ni ga pamit ama camer.


Malam harinya, terasa aneh saat rumah keluarga park terasa sunyi untuk malam ini, biasanya akan ada suara tawa dari jihoon maupun jeongwoo namun Sekarang keduanya membisu, um nope bukan keduanya melainkan hanya jeongwoo, sang kakak juga bingung apa yang membuat sang adik ini hanya diam dan membaca novel terus menerus dari tadi dan memilih nengacuhkannya


"Uwoo? Uwoo kenapa? Cerita sama kakak coba?" jeongwoo menghentakkan novel yang dibilang kesayangannya itu ke kasur, menatap jihoon dengan kesal

"Kak jihoon diem deh! Jangan berisik! Uwoo jadi ga fokus!" jihoon terkejut baru kali ini jeongwoo membentaknya

"Uwoo kenapa? K-kok bentak kakak"

"Kakak tuh.... Ah udah lah! Uwoo males sama kakak! Kakak hari ini tidur di kamar bunda aja uwoo mau tidur sendiri!" jeongwoo meletakkan novelnya di meja belajar lalu beranjak ke kasur untuk tidur

"Minggir kak jihoon, jeongwoo mau tidur!" jeongwoo sedikit mendorong tubuh jihoon untuk sedikit menyingkir, dan berhasil jihoon yang tadi berada di posisi duduk di kasur kini beralih menjadi berdiri di samping kasur

"Kakak ke kamar bunda sana! Jeongwoo mau tidur sendiri, jangan lupa matiin lampu" jeongwoo menutup dirinya sendiri dengan selimut

"Kakak ada salah ya woo?"

"Gatau kak jeongwoo pusing mau tidur!"

"O-oke kakak keluar, tidur yang nyeyak jeongwoo-ya" sang kakak keluar kamar, jeongwoo sedikit meliriknya namun hanya sebentar, setelah itu ia benar benar tidur

Jihoon keluar kamar namun ia bukan menuju kamar bunda nya namun menuju kamar tamu yang ada di samping tangga, ia akan tidur sendiri di sana malam ini, tanpa jeongwoo

"Uwoo kenapa ya? Jihoon ada salah ya?" mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi jihoon karena ia tidur sendiri tanpa jeongwoo, sambil berpikir kenapa jeongwoo bisa marah? Kenapa jeongwoo membentaknya? Kenapa jeongwoo mengusir nya dari kamar?











P O L O S











Annyeonghaseyo yeorobun nay back huhu gimana ges sumpah ini otak mampet banget maap bgt kalo garing ya huhu:(









Jangan lupa vote and comment







See you next chapter










TBC

POLOS; {Binhoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang