Oyume ♪ [Haikyuu]

3 : 1 Month Later...

✧ ▬▭▬ ▬▭▬ ✦✧✦ ▬▭▬ ▬▭▬ ✧

"AKHIRNYA!!!!!!"

Teriak ku setelah bel sekolah berakhir.

"Kau terlihat senang sekali ya,(name) Chan~?" Goda Miki yang duduk di bangku di depan ku.

"Diam! Kau tidak mengerti betapa menderitanya aku tanpa kasur ku!!" Teriak ku dengan dramatis sambil memikirkan kasurku yang menunggu ku dengan sabar di rumah.

"He~ begitu kah~?"

Aku dan Miki menjadi lebih dekat dari 1 bulan yang lalu. Ternyata dia juga tidak seburuk yang ku pikirkan.

"Kalian terlalu ramai" kata Hiro terbangun dari tidurnya.

"Ah begitu kah? Maaf" balas ku lalu mulai berbincang dengan Miki tapi lebih pelan.

Aku juga sudah lebih dekat dengan Hiro. Pada awalnya ku kira dia adalah seorang mafia yang bisa membunuh siapa pun yang mengganggu nya,ternyata dia hanyalah anak polos yang memiliki wajah menakutkan.

Ini benar benar tragis!

"Anu... (Name) Chan?"

"Ha... Mulai lagi. Dasar dramatis" ejek Yoshio.

"Haa?? Apa kau bilang???" Aku mulai berjalan ke arahnya "katakan sekali lagi padaku, dasar jerapah..."

"Apa kau tidak dengar,dasar maniak bau?!"

"Ku bunuh kau!!!"

Dan bisa di bilang sekali lagi,kami bertengkar lagi. Entah kenapa kita berdua selalu bertengkar tentang apa pun dan dimana pun,entah mengapa anak ini selalu mencari masalah dengan ku. Padahal seingat ku,aku tidak pernah melakukan hal aneh padanya.

"Sudahlah kalian... Kenapa kalian bertengkar terus? Padahal hari ini adalah hari terakhir kita bisa bertemu"

"Eh?! Ketua kelas?!! Sejak kapan kau ada disitu!?" Teriak ku dengan Yoshio bersamaan "Dan apa apaan dengan kamera itu!?"

"Eh? Aku hanya ingin membuat kenang kenangan untuk kita~"

Orang ini adalah ketua kelas di kelas ku. Lebih tepatnya kelas 1-B,namanya adalah Yuuya.

Normal POV.

"Wah... Kurasa kelas kita ramai seperti biasanya... " Gumam Rio sambil menonton (name) dan Yoshio yang sedang berbicara dengan Yuuya.

"Ya kan... Aku bahkan tidak menyangka kita akan bisa jadi dekat hanya dalam 1 bulan saja" Balas Miki yang tidak sengaja mendengar gumaman Rio.

"Ya mau bagaimana lagi,kita disini tidak terlalu nyaman dengan orang sini. Kita hanya merasa nyaman pada orang orang yang berasal dari dunia kita,kurasa itu kenapa kita bisa dekat" tambah Rika sambil melihat keluar jendela dari lantai 2 kelasnya.