Destiny

58 9 8
                                    

Satu Tahun setelah Kepulangan

Andes

Jin berjalan memasuki sebuah kamar yang bernuansa klasik dengan ukiran-ukiran meliuk yang menghiasi dindingnya.

Sesosok tubuh terbaring di atas sebuah kasur berwarna emas yang terlihat mewah dipadukan dengan interior kamar itu. Namun wajah pucat wanita itu justru menyebar nuansa sendu di setiap sudut ruangan.

Jin mengambil posisi duduk di samping ibunya. Sontak kehadiran Jin mengusik tidur wanita paruh baya itu hingga ia membuka matanya kemudian melempar senyum ke arah Jin.

"Apa aku mengganggu Eomma?" Jin bertanya sambil mengusap rambut ibunya.

"Tentu saja tidak" Luna menyandarkan dirinya di bahu ranjang.

"Kau kelihatan resah. Apa sesuatu mengganggu pikiranmu?" Luna bertanya setelah mendapati raut wajah anaknya yang tidak terlihat baik-baik saja

"Eomma.. bagaimana cara membuat keputusan yang adil?. Kupikir memutus hubungan dengan Bumi adalah pilihan terbaik untuk Andes, tapi Suga.. sepertinya aku membuatnya kecewa"

Jin menghela nafas berat.

Pagi tadi Jin kembali mengunjungi rumah sakit kerajaan untuk melihat perkembangan pemulihan tubuh Suga. Guardian-nya itu sudah sadar dari tidur panjangnya sejak tiga bulan yang lalu namun Jin sama sekali tidak pernah menemukan raut bahagia di wajah Suga sebagaimana yang ia harapkan. Pria itu terus saja terdiam seperti tidak memiliki semangat hidup. Hingga pagi tadi pada kunjungan ke sekian yang dilakukan Jin, Suga akhirnya membuka suara untuk pertama kalinya namun kalimat yang keluar dari mulut pria itu berhasil membuat Jin terhenyak.

Guardian yang telah ia anggap adiknya sendiri itu ternyata merindukan belahan hatinya yang tertinggal di Bumi, Jung Chaeyeon.

"Jin.. kau adalah pemimpin yang baik. Kau selalu berusaha mengambil keputusan yang dapat menguntungkan semua orang. Eomma sangat bangga padamu" Luna mengusap punggung anaknya mencoba menyalurkan ketenangan untuk meredakan resah yang dialami Jin.

"Tidak papa, memang akan selalu ada hal yang tidak sejalan dengan keputusanmu. Terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai yang kita harapkan. Suga baru saja sadar, dia butuh waktu untuk menerima kenyataan...
Tapi Jin..." Luna mengarahkan Jin untuk melihat ke arahnya.

"Seorang Guardian hanya bisa jatuh cinta sekali seumur hidupnya. Begitu pula dirimu, Eomma juga seluruh makhluk Andes lainnya... dan yang paling utama kita hanya bisa jatuh cinta kepada pasangan yang sudah ditakdirkan".

Mulut Jin seolah terkunci mendengar penjelasan ibunya. Dia sama sekali tidak tahu mengenai fakta itu. Wajar saja mengingat Jin baru berusia 19 tahun saat meninggalkan Andes, dia belum mengerti banyak hal.

Jin menunduk. Fakta barusan mulai menggoyahkan pendiriannya. Suga akan tersiksa seumur hidupnya kecuali ia mau berlapang dada menerima kenyataan. Namun lebih dari itu sebuah kenyataan seketika menghinggapi kepala Jin; pertemuan Suga dan Chaeyeon sudah ditakdirkan, itu berarti Dewi Hecate menghendaki hubungan Andes dan Bumi terus berlangsung.

Tapi seandainya Jin memutar waktu dan tidak memberi kesempatan hidup pada Suga mungkinkah takdir akan berubah?

"Eomma... Apa aku melakukan kesalahan?" Jin bertanya setelah menyadari sesuatu hal

"Tidak Jin, hanya saja setiap keputusan memiliki konsekuensinya sendiri. Kau sudah memutuskan untuk memberi kesempatan hidup pada Suga sehingga kau bertanggungjawab atas kejadian ini.

The Guardian Cat - Song of The ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang