Prologue

1 0 0
                                    

Ketika dihadapkan pada realita yang membuatmu dilema, tanya hatimu realita mana yang akan kamu pilih..
---

Menjadi anak tertua dari 5 bersaudara dengan keluarga berkecukupan tak lantas membuat hidup Embun Arrananta hidup dalam kemewahan, ia dididik dengan keras oleh sang Ayah lantaran menjadi anak tertua membuatnya menjadi sosok yang pendiam, tertutup dan cuek.

Jarak antara dirinya dan keempat adiknya yg tidak terlalu jauh membuat hidup dijadikan contoh agar adik-adiknya berkelakuan baik.

"Ujian semester ini Embun harus dapat peringkat 3 besar, sehingga bisa jadi contoh untuk adik-adiknya" seru sang Ayah ketika semuanya berkumpul untuk sarapan, selalu kata itu yang terucap ketika mereka semua akan melaksanakan ujian .

"Iya Ayah" jawab Embun dengan nada jengah, sudah bosan mendengar petuah yang selalu diulang-ulang itu.

"Dan kalian harus contoh kakak kalian, belajar yang rajin, biar pendidikan kedepannya bagus, jadi orang"

"Iya Ayah" jawab sang Adik dengan kompak, sebagai akhir dari petuah sang Ayah.

***

JEDUK JEDUK JEDUK JEDUK

"Bun, lo gak dicariin gapulang gini?" Teriak Alena, teman Embun dengan mendekatkan wajahnya kearah telinga Embun , karna musik kencang semuanya harus teriak untuk berbicara kepada temannya. Yaa mereka sekarang sedang berada diclub dipinggiran kota.

"Gue udah ijin belajar sama lo, dan bakalan nginep, lama-lama stress kalo dirumah mulu" balas Embun dengan teriakan yang tak kalah kencang.

"Gila lo, mau pulang jamberapa ? Ini kayaknya udah tengah malem" teriak Alena sembari melihat jam, mereka memang mendatangi klub malam, tapi bukan berarti mereka anak berandalan, mereka hanya menari untuk menghilangkan stress tanpa menyentuh minuman berakohol, hebat bukan.

"Yaudah kuy balik" ajak Embun sembari menarik tangan Alena untuk keluar dari area dansa.

BRUK
"Kalo jalan liat-liat dong" omel Alena

"Sorry" jawab lelaki yang menabrak Embun, Alenapun membantu Embun untuk bangkit.

"Am i know you? You look familiar" seru Embun

"Holla Arra, we meet again" seru lelaki tersebut sambil tersenyum.

"Ck gausah sok kenal deh sama temen gue"sewot Alena yang merasa bahwa lelaki itu cuma modus, "Kuy Bun balik" ajaknya lantas menarik tangan sahabatnya untuk segera pulang.

***

"If you get better from me, i promise to leave you. If you don't, i'll be your side till you meet him" seru seorang lelaki yang sedang bersama Embun.

Dilain sisi ada seseorang yang memandang keduanya sambil tersenyum miris.
"Kamu melupakan bahkan sebelum aku mengungkapkan, apa arti selama ini Ra"

*****
Holla baru prologue ini, udah deg2an ajee..
Hahaa
Jangan lupa vote dan koment, maklum cerita pertama jadi absurd..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang