Love u until i dying

563 20 0
                                    

"Satu.. Dua.. Tiga.. Cheese.." Tampak seorang wanita muda sedang berpose didepan kamera seorang pria.

"Oke sekarang barengan, kameranya aku letakin disini. Hmm, timernya oke!" Pria itu bergegas meletakkan kameranya dan berlari bediri disamping wanita itu, mereka berdua tampak bahagia berpose dengan mesra.

*****

Deretan sayuran segar tampak dipenuhi beberapa pelanggan wanita yang sedang sibuk memilah belanjaan mereka tak terkecuali Maudya dengan kekasihnya Rakha. Layaknya pasangannya yang baru saja menikah dan ingin menghabiskan masa bulan madu dengan bertamasya dan acara memasak bersama dirumah baru. Maudy dengan gesit memasukkan belanjaan demi belanjaan kedalam keranjang dorong yang dikendalikan oleh Rakha. Keduanya tampak begitu bahagia, sedari tadi hanya senyuman yang tergambar jelas diwajah Maudy.

"Kamu kan suka spagetti, jadi malem ini aku bakalan buatin kamu spagetti ya. Jadi kita nggak perlu makan malem diresto, aku janji masakan aku bakalan lebih enak dari resto kesukaan kamu" Kata Maudy menatap Rakha yang terlihat senang.

Tampak beberapa mata pelanggan supermarket menatap ke arah Maudy dan Rakha, tatapan dengan arti kebinggungan bahkan ada satu atau dua dari mereka sesekali melempar senyum atau cekikikan kecil. Maudy melihat mereka sekilas namun tak menghiraukan.

"Sebenarnya sedikit aneh melihat tatapan mata mereka, mungkin mereka bertanya-tanya bagaimana seorang wanita seperti aku bisa mendapatkan pria sepertimu? Berjalan dengan seorang pria tampan sepertimu terkadang membuatku gugup, bahkan setelah kita menikah aku masih saja gugup" Maudya berhenti sejenak, kemudian menghela nafas. " I'm the lucky one, bisa dipilih seorang Rakha Wijaya" Kemudia Maudy menatap wajah Rakha dengan senyumnya yang menggemaskan.

" I'm the lucky one got your love" Rakha melepaskan keranjang dorong dan segera memeluk Maudy.

" Oh my God, ini tempat umum. Kita harus segera belanja dan pulang, wajahmu sedikit pucat sayang. Apa kau merasa tidak enak badan?" Tanya Maudy khawatir.

" I'm Fine and feel so great with you" Rakha mengambit tangan Maudy dan meletakkan telapak tangan Maudy dikeningnya sembari tersenyum. " see i'm fine, jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Justru aku sangat mengkhawatirkan kamu yang tidak bisa kehilangan aku sedetikpun. Bagaimana aku mau kerja ?" kata Rakha lagi.

"Iya sayang" Maudy melanjutkan acara berbelanjanya.

*****

" Oke terimakasih ya mas" Kata Maudy sembari memasukkan belanjaannya kedalam kerajang dorongnya lagi.

" Perlu bantuan? Saya akan menyuruh seseorang membantu anda membawakan belanjaannya" Kata kasir menawarkan pelayanan jasa mereka.

" oh, nggak perlu kok mas terimakasih, ada suami saya.." Maudy tampak celingukkan mencari sosok Rakha kesekitar supermarket. " hmm, tadi dia disini mungkin sudah diparkiran" kata Maudy berlalu pergi.

Pria kasir itu menatapnya kebinggungan matanya masih menatap kearah perginya Maudy.

" mas.. mas.." kata pelanggan lainnya menyadarkan Pria kasir itu.

" aneh" Kata pria kasir itu lagi.

" Kenapa mas?" tanya pelanggan.

" ah, bukan apa-apa" jawabnya.

*****

Maudy sedikit kelelahan mendorong keranjang belanjaannya keparkiran.

" sini aku yang bawain, kamu pasti capek" Rakha merampas keranjang dorong itu dari tangan Maudy.

"Rakha, kamu kemana aja tadi? Kok pergi gitu aja?" tanya Maudy sedikit kesal.

" Sorry dear panggilan alam" kata Rakha, membuka bagasi mobil SUV mereka.

You're Never be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang