128

911 88 0
                                    

Setelah menyelesaikan makan mereka di café itu, Wonwoo, Jisoo dan Jeonghan pun segera pergi ke butik. Jeonghan memarkirkan mobilnya di sebuah butik langganannya. Ketika mereka masuk, mereka disambut oleh pegawai disana. Jeonghan lalu berbicara sebentar ke pegawai itu, lalu keduanya mengangguk.

"Nah, mari kita memilih gaun yang kita mau." Ucap Jeonghan.

Wonwoo diam, pikirannya masih berkecamuk tentang percakapannya dengan Jihoon tadi. Ia tidak tahu harus apa dan ia menyembunyikan hal ini dari kedua gadis itu. Ia ingin berpikir tapi ia sadar sekarang bukan waktu yang tepat, bahkan ia harus mencari sebuah gaun untuk prom nanti. Kalau sudah begini, bagaimana ia akan balik menjadi seorang lelaki?

Jisoo melihat-lihat bermacam-macam gaun yang digantung. Jeonghan lalu berbalik kearah Wonwoo yang ragu-ragu ditempat. Lalu pegawai tadi menghampiri Wonwoo dan mengajaknya masuk lebih dalam untuk mencari gaun. Jeonghan sendiri mengikuti dari belakang sambil memanggil Jisoo.

Begitu mereka masuk kedalam sebuah ruangan yang lain, mata Wonwoo segera menyapu seluruh ruangan melihat apapun disekitarnya. Banyak sekali gaun-gaun yang indah disana, dipajang dan digantung dengan rapi.

Mata Wonwoo tidak sengaja berhenti pada sebuah gaun berwarna biru gelap di sudut ruangan. Gaun itu berkilau disinari cahaya lampu diatasnya. Modelnya cukup simple. Berkerah rendah dan tanpa lengan. Roknya kembang bertumpuk dua selutut, dilapisi kain brokat dengan corak bunga mawar yang indah.

Melihat gaun itu, entah kenapa pikirannya tentang pembicaraannya dengan Jihoon meluap begitu saja. Ia terpesona.

"Bagaimana dengan ini?" tanya pegawai tadi sambil menunjukkan sebuah gaun berwarna merah padanya, membuatnya dengan cepat tersadar dan tiba-tiba si pegawai tadi mencocokkannya di depan tubuh Wonwoo. Gaun itu bertali satu, ada banyak bunga menghiasi gaun sekitar dada. Roknya berhenti beberapa centi diatas lututnya.

Wonwoo lalu digiring menuju ruang pas dan saat ia melihat dirinya dengan gaun itu, ia menggeleng-geleng.

"Kenapa? Itu bagus." Ucap Jeonghan yang melihatnya.

Wonwoo menggeleng, "Warnanya terlalu mecolok dan ini terlalu terbuka."

Pegawai itu tersenyum dan mengembalikan gaun itu di tempat semula. Ia lalu mencari-cari lagi dan mendapat sebuah gaun berwarna hijau tosca. Gaun itu saat dicocokkan dengannya terlihat sangat menempel ke tubuhnya, dengan rok ketat dan ujungnya yang mengembang ala ekor putri duyung.

Wonwoo dengan cepat menolaknya.

Pegawai itu lalu menunjukkan gaun yang lain, berwarna kuning dengan turtle neck, warna putih-hitam jenis baby doll, warna hitam dengan punggung yang terbuka. Wonwoo menggeleng tidak suka.

Jeonghan dan Jisoo sendiri sudah mendapat gaun yang mereka mau. Jeonghan mengambil sebuah gaun berwarna pink lembut dan Jisoo mengambil sebuah gaun berwarna putih.

Wonwoo yang tidak ingin mereka menunggu lama akhirnya menunjuk pada sebuah gaun yang tadi pertama kali ia lihat. Jeonghan dan Jisoo saling tatap lalu menatap Wonwoo.

"Serius, Wonwoo? Itu terlalu simple." Ucap Jeonghan.

Wonwoo menatapnya bingung, ini adalah hal pertama kali ia memilih-milih gaun, ia lalu memperhatikan gaun itu sekali lagi, simple dimana? Batin Wonwoo tidak mengerti.

"Tidak apa, aku tidak ingin jadi perhatian orang." Lirihnya.

Pegawai itu tersenyum, "Cobalah di ruang pas." Ucapnya sambil memberikan gaun itu pada Wonwoo.

Wonwoo mengangguk. Dia menatap gaun itu ditangannya, sebuah choker berwarna senada juga terdapat diatasnya. Wonwoo menutup ruang pas, lalu kembali melepas seragamnya. Wonwoo lalu memasang choker tadi di lehernya, lalu memakai gaun tadi.

Gaun itu jatuh pas ditubuhnya. Tidak terlalu ketat atau kebesaran. Wonwoo terdiam menatap dirirnya di cermin, sangat cantik dan cocok dengan gaun itu. Ia merasa senang sekali. Ia lalu keluar dari ruang pas dan Jeonghan juga Jisoo menatapnya kagum.

"Kau sangat cocok memakai itu!" seru Jeonghan.

"Kalau dipikir-pikir ini pilihan bagus." Ucap Jisoo.

Pegawai itu lalu datang dengan membawa sebuah flat shoes berwarna sama. Ia lalu meminta Wonwoo untuk mencobanya.

Setelah mencobanya, Wonwoo mengangguk puas dan berputar. Ia kembali menatap dirinya di cermin dan seketika ia sadar dengan apa yang ia lakukan. Wajahnya memerah. Ia malu luar biasa.

Jisoo terkekeh dan Jeonghan berkata, "Kami ambil yang itu."

Pegawai itu mengangguk dan Wonwoo kembali ke ruang pas untuk melepas gaunnya.

.

.

.

.

Written by Coffey Milk

My Life Changes 👸🏻 Meanie [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang