the legend of the blue sea : 1

15 4 0
                                    

Agustus tahun 1593 hyeupgok - hyun , gangwando .

Beberapa nelayan tengah berusaha menyelamatkan perahu dan hasil tangkapan mereka dari badai yang mengamuk . Atap - atap genteng berterbangan , pohon tercabut dari akarnya , beberapa orang sampat terguling - guling hingga seorang di antara mereka termakan ombak besar.

Cuaca tenang kembali keesokan paginya , meninggalkan desa dalam keadaan porak poranda . Para warga pun bergotong royong membersihkan desa . Namun badai yang hebat kemarin juga meninggalkan berkah berlimpah bagi para warga yang sekarang sibuk mengambil ikan - ikan yang terdampar di pantai .

Seorang pelayan menemukan sesuatu yang aneh , sesuatu seperti koin emas . Atau sisik ikan saat mereka melewati gua , nelayan itu kaget melihat seorang wanita di dalamnya , tampak sedang berjuang menyingkirkan batu yang menjepit kakinya .

Nelayan itu langsung memanggil teman - temannya dan bersama - sama mereka mendekat untuk melihat wanita itu dengan lebih jelas tapi malah shock mendapati wanita itu adalah putri duyung .

Tak lama kemudian , seorang bangsawan tampak terburu - buru datang setelah mendapat kabar heboh itu . Seorang pelayan lalu mengantarkanya ke sebuah kolam di mana mereka mengikat putri duyung itu . Si bangsawan langsung terkagum - kagum melihat putri duyung asli berekor emas itu .

Perlahan, bangsawan itu mengulurkan tangannya untuk menyentuh putri duyung...saat tiba-tiba saja pelayannya berseru memperingatkannya akan kutukan putri duyung. Katanya jika kita menyentuh putri duyung, maka putri duyung akan mengambil jiwa manusia dan menghapus ingatan mereka. Katanya itu adalah cara duyung dalam mempertahankan diri mereka terhadap manusia. Dia bahkan pernah mendengar beberapa pelaut yang jadi gila karena menyentuh putri duyung.

"Tidak masalah, karena aku tidak akan menggunakan tangan ku pada putri duyung itu, melainkan dengan pedang"

Seketika itu pula, si putri duyung tiba-tiba menoleh kepadanya. Oh, dia mengerti ucapan si bangsawan kah?

Berkat tangkapan besar para warga itu, si bangsawan menyatakan kalau dia akan mengadakan pesta besar untuk mereka hari ini. Dia juga akan mengundang wali kota baru mereka yang entah kapan datangnya.

Di tempat lain, Dam Ryung, pejabat yang di bicarakan si bangsawan bersama seluruh rombongannya, tampak sedang menuju desa. Di tangannya, tampak sebuah gelang giok.

Dia tiba malam harinya dengan di sambut pesta meriah dan puji-pujian si bangsawan tentang wajah tampannya. Dam Ryung langsung narsis "sejak aku belajar di sungkyungkwan, aku tak pernah yakin dengan pendidikanku, tapi aku tak pernah kalah dalam penampilan"

Kesal mendengar kesombongan Dam Ryung, si bangsawan langsung mengomentari dan menyayangkan status Dam Ryung yang sudah jadi duda di usianya yang masih sangat muda ini. Si bangsawan lalu bertanya apakah Dam Ryung pernah mendengar tentang putri duyung.

"Orang-orang bilang saat putri duyung naik ke daratan, mereka akan memiliki kaki manusia. Ada putri duyung yang menikah dengan manusia" kata seorang bangsawan lainya.

Seorang bangsawan lain menyakini itu cuma dongeng karena walaupun banyak rumor yang beredar tentang adanya putri duyung tapi tak pernah ada yang pernah benar-benar melihatnya langsung. Dam Ryung juga cuma tersenyum remeh.

"Begitu kah?" Kata si bangsawan dengan senyum geli yang sangat lebar. Dia lalu memberitahu semua orang bahwa dia akan memperlihatkan pemandangan yang sangat jarang untuk merayakan hari bahagia ini.

Sesaat kemudian, suasana pesta mulai berubah. Beberapa pelayan mengambil obor untuk menerangi sekitar kolam. Si bangsawan membukakan tirai untuk Dam Ryung dan memperlihatkan putri duyung, kepadanya dengan bangga.

Putri duyung menatapnya tak berdaya dengan tangannya yang terikat dan para pelayan yang menyodok-nyodok dengan tongkat. Dam Ryung terpana melihat putri duyung, tapi dia tampak tak senang melihat cara mereka memperlakukan putri duyung.

Dia langsung berjalan ke jembatan untuk melihat putri duyung lebih dekat dan selama itu pula pandangan putri duyung selalu mengikutinya. Dengan terus menatap putri duyung, Dam Ryung bertanya apa yang hendak si bangsawan lakukan dengan putri duyung itu.

Si bangsawan dengan entengnya berkata kalau dia mau membuat minyak dari putri duyung itu. Dia menyakini minyak yang di ekstrak dari putri duyung adalah yang terbaik, seperti minyak yang di gunakan untuk nyala api di makam Qin Shi Huang yang tak pernah padam, harganya juga pasti sangat mahal.

Si bangsawan dengan bangga, mengklaim bahwa ini adalah keberuntungan besar baginya setelah menjalankan tugasnya bagi negara dan berbuat kebaikan.

Tapi Dam Ryung langsung menyindirnya sinis dan memberi tahu bahwa sebelum dia datang kemari dia sudah menyelidiki si bangsawan.

Dan dari penyelidikannya, dia mendapati si bangsawan membayar uang pajak cukup besar untuk mendapatkan jabatan di perintahan lalu menuntut pajak 3 kali lipat lebih banyak dari para pelaut. Itu adalah kejahatan berat. Baru-baru ini raja mengumumkan siapa pun yang mencari untung dari pajak dan membuat rakyat menderita, harus di hukum berat.

"Biasanya di hukum 100 pukulan. Tapi kali ini sepertinya dengan hukuman mati...sayang sekali"

Ketakutan, si bangsawan langsung berusaha menyogok Dam Ryung "apa ada sesuatu yang anda inginkan...apa saja?" Tanya si bangsawan sambil melirik putri duyung.

"Apa saja katamu?" Dam Ryung geli mendengarnya. Ia berpaling menatap putri duyung.

Dan berapa saat kemudian, Dam Ryung melepaskan putri duyung kembali ke lautan. Sementara si bangsawan hanya bisa melihatnya dari kejauhan dan mengumpat pelan. Dia bersumpah akan menangkap putri duyung itu kembali dan menyingkirkan wali kota itu.

Dam Ryung memperhatikan putri duyung itu berenang bebas sebelum akhirnya muncul kembali ke permukaan. Mereka saling bertatap mata, putri duyung lalu berenang kembali ke Dam Ryung dan mengulurkan tangannya pada Dam Ryung.

Si bangsawan berpikir kalau si putri duyung pasti mau mengambil jiwa Dam Ryung dan menghapus ingatannya. Tapi pelayannya bahwa rumor mengatakan putri duyung hanya menghapus ingatannya orang-orang yang ingin mereka hapus.

"Akan lebih baik tidak menyentuh tangan itu. Dunia tempat manusia dan duyung sangatlah berbeda. Entah itu takdir baik atau buruk, apa gunanya membuat hubungan dengan hal itu" ujar si pelayan.

Dam Ryung terdiam sebelum akhirnya mengulurkan tangannya dan menjabat tangan putri duyung.

legend of the blue seaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang