Khianat | Hyunjin [ Complete ]

Khianat [end]

Happy reading

Hyunjin

Hyunjiin |
07.01

|slr, sayang
|ada apa?
07.15

Hari ini sibuk gak|
07.16

|ada meeting habis ini, kenapa?
07.21

Ah, gitu|

[typing] hari ini peringatan 1
tahun kematian Ma|

|aku meeting dulu ya sayang
|see you
07.22

ok, semoga lancar meetingnya|
s

ee you|
07.22

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

Vee menghela nafas kecewa, padahal hari ini dia ingin mengenalkan Hyunjin kepada Mamanya. Tapi sepertinya hal itu harus diundur, lagi.

Tatapannya masih tertuju pada layar handphonenya yang menampilkan roomchat Hyunjin.

Tangannya meraih coat coklat yang tergantung di dekat pintu lalu keluar dari rumah, kakinya melangkah menuju toko bunga yang berada tepat disamping rumahnya.

Toko bunga peninggalan Ibunya yang sudah dia ambil alih sejak 5 tahun lalu, tepat setelah dia lulus dari bangku SMA. Tidak terlalu besar memang, tetapi hasil penjualan bunga cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Tas selempang dan coat tadi diletakkan di meja. Vee berjalan menuju ke kamar mandi yang ada di tokonya setelah mengambil Watering Can berwarna biru muda yang ada di sisi kanan pot bunga mawar biru.

Bibirnya bersenandung kecil sembari menunggu air mengisi penuh alat penyiram itu.

Beberapa saat setelahnya, suara kran yang diputar terdengar; Vee mengangkat Watering Can itu kemudian mulai memberi asupan pagi untuk bunga-bunganya.

Ketika dia hendak menyiram bunga anyelir kuning, suara ketukan terdengar dari arah pintu. Membuat sang florist menoleh bingung, dia yakin tadi tidak membalik tulisan close yang ada di jendela.

"Sebentar,"

Watering Can tadi diletakan, terburu-buru mencuci tangan sebelum membuka pintu toko bunganya.

Seorang wanita paruh baya dengan dandanan rapi berdiri tepat di depan pintu, Vee tersenyum manis saat menyadari jika itu Nyonya Kang, salah satu pelanggannya.

"Nyonya Kang, aku kira siapa, silahkan masuk," ucap Vee.

Nyonya Kang balas tersenyum, "maaf jika aku menganggumu, Vee. Apakah aku boleh memesan bunga walaupun tokomu tutup?"