Pretend to be happy [ON GOING]

Berharga(?)

"Ti.."

"Ha?eh?!"

"Papa kayanya ngga ada niat buat nyekolahin aku deh "

"Heyyy kenapaa?"

"Dia,dia lupa beli buku yang padahal udah dari tadi aku pesan"

"Papa lo lupa?! Yang benar aja anjir,ayooo!"

"Hm?kemana?"

"Temui papa lo,suruh dia beli buku itu malam ini"

"J-jjangan" ucapku tergugu

"Terus mau lo gimana si ma?!"

"k-kita cari berdua saja gimana?"

"Sekarang udah jam 10 lewat,lo yakin masi ada toko yang buka?"

"Ada!"

"Dimana?"

"Didepan komplek"

"Lo mau kaki kita putus?!"

"Terdengar menyenangkan jika benar benar terjadi"

Tia bergidik ngeri,dan aku tau itu. Lalu kulanjutkan ucapanku.

"Kaki putus karena berjalan terlalu jauh sepertinya benar benar menyenangkan,mau mencoba?"

"Gila lo!"

"Jadi kamu mau menemaniku atau tidak?"

"Iya iya,yaudah ayo"

"Izin papa dulu"

"Terserah"

🌻🌻🌻

"Najmaaa"

"Kenapa?takut?"

Jalanan komplek malam ini memang sedikit gelap,ahh bukan sedikit tapi memang gelap,tapi aku tidak terlalu memedulikan itu,yang kufikirkan malam ini adalah,aku harus pulang membawa beberapa buku.

"Iyaa anjir"

"Cih pengecut"

"Asem!,lagian ngapa bisa tiba tiba jutek si lu?,tadi aja ngerengek sama gue!"

"Bisa ga sih gausa ngegas?,aku tidak tau!"

"Lo juga ngegas anjirr,ya allah ma nangis gue"

"Huft! Oke,aku gatau kenapa suasana hatiku tiba tiba memburuk,bahkan sangat buruk dari yang tadi,entahlah.. Kamu kenal aku dengan perubahan mood yang cepat kan?"

"Iyaaa tauu"

"Nahh sudah sampai. Lihat,buka kan?"

"Lah?cepet banget?"

"Kamu tunggu disini,aku nanya bukunya dulu"

"Nitip jajan ya,bengbeng"

"Cih menyusahkan" gumam najma dengan sangat pelan

"Gue denger loh najma!"

Aku hanya mengabaikan ucapan perempuan yang berkedok sebagai sahababatku itu,dan lebih fokus kepada ibu ibu penjual yang berada didepanku.

"Bu,buku tulis isi 40 nya ada?" Tanyaku kepada ibu yang menjaga warung disana

"Eh najma,ada ma"

"Beli 1 kodi ya bu"

"Udah malam loh,kenapa ngga papa yang kemari?" Tanya ibu itu,aku memang sering berbelanja disini,itu sebabnya sang ibu mengenalku dan bertanya seperti itu.

"Papa capek bu" ucapku,dengan seulas senyum. Senyum palsu yang pasti.

"Ohh begitu,ini bukunya ma"