Mei 2010
Aku masih ingat hari itu, aku mendapatkan sebuah ide yang brilian. Entah datang darimana, kata-kata Indigo selalu ada di dalam benakku. Seperti ada yang memintaku untuk segera menulisnya.
Semenjak pagi hingga sore tak habis-habisnya Aku mencari segala data yang berhubungan dengan indigo. Banyak sekali data yang telah tersimpan di mana Di mana semuanya hanya seperti salinan artikel-artikel yang sama dari beberapa blog atau website. Aku merasa tidak begitu puas dengan apa yang kubaca seperti ada yang kurang. Kamu tahu kan rasanya gimana kalau kamu lagi belajar masak tapi kamu cuma bisa belajar dari resep online. Mana tahu rasanya benar enak atau hanya sekadar tipuan foto belaka.
Indigo membuatku berada di dalam titik dasar rasa penasaran. Seperti panggilan dari semesta agar aku mau mengenal dan 'mengupas' lebih dalam tentang Indigo ini.
Tapi, di mana aku bisa mencari seorang Indigo? Sedang aku sendiri tak memiliki teman seperti itu? Akhirnya aku bertanya pada salah seorang dari anggota forsup-forum supranatural untuk dicarikan seorang Indigo. Namanya, Andre.
Andre adalah salah seorang teman yang pernah bertandang ke rumahku untuk membersihkan rumah dari energi negatif. Bersama dengan teman-teman anggota supra, semua beramai-ramai menghilangkan makhluk-makhluk astral yang mengganggu. Kata teman Andre, Mas Dadang berkata kalau sebenarnya rumahku ini adalah tamannya para jin.
Meski sudah diminta pergi ya bakal kembali lagi. Sewaktu kehadiran makhluk astral itu sudah dibersihkan dan dibuang ke suatu tempat. Aku masih merasa yakin kalau mereka akan kembali. Firasatku mengatakan demikian.
Dan memang benar, malam harinya satu per satu kembali. Ada yang membunyi-bunyikan benda-benda. Ada yang serasa mengikutiku ke manapun aku pergi. Ah, begitulah dunia gaib. Aneh.
Daripada aku memikirkan apa yang sudah pergi lalu kembali lagi. Jauh lebih baik aku memikirkan naskah ceritaku saja.
"Mas Andre punya teman Indigo ga?" tanyaku di ruang messenger.
"Ada, kalau mau kamu kukenalkan sama dia," sahut Andre yang kemudian masih melanjutkan ketikannya. "tapi jangan kaget karena dia itu unik, apa yang diomongkan itu kadang nggak masuk di akal." sambungnya.
Malah makin membuatku penasaran.
"OK. Kenalin aku sama dia, Mas Andre."
###Hari berikutnya, aku, Mas Andre dan cowok Indigo itu sepakat untuk mengadakan pertemuan di salah satu mall Surabaya.
Seperti biasa, jadi jomblo seperti ini hari-harinya kalau nggak nge-mall sendiri ya... datang ke toko buku buat beli satu, dua judul buku baru. Niatku menulis tentang tema Indigo itu sangat besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terobsesi Indigo
ParanormalVanny adalah seorang penulis novel yang ingin menulis cerita tentang Indigo. Berawal dari idenya yang tiba-tiba itu, Vanny mencari data dari internet. Tapi karena dirasa kurang sesuai, Vanny memutuskan untuk mencari seorang indigo yang bisa jadi nar...