Fashion nista

859 118 38
                                    

Yunho hanya memesan segelas sparkling wine pada seorang bartender di konter bar ketika menyadari pria yang duduk di sampingnya sudah setengah mabuk. Matanya memayung sayu dan tubuhnya mulai bergoyang sempoyongan tapi ia tampak memaksakan diri untuk terus duduk.

Memperhatikan penampilan dan keadaan pria itu, Yunho hanya menyeringai. Selalu saja ada orang seperti ini di dalam sebuah klub malam, pikirnya. Tapi ia bersikap tak acuh dan mengembalikan pandangan ke depan. Terutama begitu minuman pesanannya terhidang, ia mencoba untuk memfokuskan diri hanya pada minuman miliknya dan menikmatinya.

"Aku Song Mingi. Pria paling fashionable di dunia," ujar pria itu tiba-tiba pada Yunho. Yang diajak bicara tidak merasa heran dengan manusia mabuk di tempat seperti itu. "Aku adalah seorang fashionista."

Mendengar pengakuan Mingi, Yunho ragu apakah pria itu benar-benar mabuk? Karena yang ia katakan hanyalah kebenaran. Yunho sangat mengapresiasi pada bagaimana cara Mingi memadukan pakaian dan warna-warnanya. Ia seperti tengah memandangi sebuah gradasi. Sangat menggemaskan.

"Kenapa kau memadukan rompi merah jambu dengan kemeja hijau lampu, huh? Kau pasti adalah seorang fashion terrorist?" Mingi berkata setelah mempelajari penampilan Yunho.

Pria ini selalu membawa kata itu ke dalam setiap kalimatnya. Fashion pasti adalah aspirasi hidupnya, pikir Yunho lagi.

Yunho mengenakan rompi jeans dan kemeja hitam, omong-omong. Sekarang ia baru bisa yakin kalau pria bernama Mingi itu benar-benar mabuk. Ditambah sepasang pipinya yang merona merah. Indah. Dan keringat yang mencipta kilau di wajah. Bibir merahnya sempat membuat Yunho berpikir bahwa Mingi baru saja selesai saling mengisap wajah dengan kekasihnya sebelum Yunho datang. Tapi Yunho mencoba untuk tidak peduli, apalagi sampai memikirkannya. Who is he to care, tho?

Intinya, Mingi itu indah.

Tidak.

Maksud Yunho, Song Mingi adalah definisi asli dari keindahan itu sendiri.

Sayangnya ternyata pria ini menjadi buta warna saat mabuk.

Payah. Benar-benar mendistraksi.

"Kau memang sangat stylish, aku bisa melihat itu." Yunho tersenyum ramah, tidak sama sekali merasa tersinggung dengan kalimat terakhir Mingi.

"Anak pintar," jawab Mingi, terus menenggak wiski Skotlandia dalam gelas besarnya tanpa henti, "aku bisa membantumu memperbaiki penampilanmu kalau kau mau."

"Sungguh?" Yunho berkata sambil lalu. Tidak begitu tertarik dengan tawaran itu. Hanya saja ia mulai tertarik dengan pria unik itu.

Mingi mengangguk dengan gaya khas orang mabuk. "Delapan puluh tiga ribu won, dan semua beres."

Yunho sempat berdecih sebelum menenggak minumannya. "Dasar orang mabuk."

"Kau meremehkanku?!" Mingi memekik tidak terima. Rona merah pipi yang telah menyebar ke seluruh permukaan wajahnya membuat Yunho tidak merasa terintimidasi. Beberapa detik berikutnya ambruk di atas meja. Wiski Skotlandia memang memiliki kadar alkohol tertinggi ketimbang minuman beralkohol lainnya.

"Kau mengenalnya? Kuharap kau bisa membawanya pergi dari sini karena kami akan segera tutup," ujar sang bartender.

"Aku bahkan baru bertemu dengannya barusan," ujar Yunho tidak terima, "tapi baiklah. Akan kubawa dia bersamaku." Bukankah tadi ia sempat berpikir bahwa pria itu tampak atraktif baginya? "Cih. Dasar merepotkan."

Tapi ia tersenyum di kalimat terakhirnya.

Tapi ia tersenyum di kalimat terakhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F A T I O N 👑 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang