Everything is yours

Muslihat

BRAKK..

Kai membuka pintu rumahnya dengan sangat kasar. Tangannya sibuk merenggangkan ikatan dasi di lehernya dan membuka dua kancing atasnya.

Dia merebahkan tubuhnya di sofa dan memijat pelipisnya.

BBBGGGHHH..

Suara perutnya yang keroncongan terdengar sangat jelas.

Dia melangkahkan kakinya dengan malas menuju dapur. Bola matanya berputar dan celingak-celinguk mencari makanan yang dapat dia makan.

Namun tatapan matanya terhenti pada sebuah sticky notes yang tertempel di depan kulkas.

'Jika kau lapar, aku sudah menyiapkan makanan untukmu, Kai. Kau tenang saja makanannya masih panas mungkin karena aku baru pergi lima belas menit yang lalu'

Kai hanya terdiam, entah mengapa sedikit rasa bersalah menyelimutinya.

Kai lalu melangkahkan kakinya menuju meja makan, dia membuka tudung sajinya. Dia menatap takjub dengan berbagai macam hidangan yang Krystal telah siapkan.

'Makanlah secukupnya, Kai. Jika tidak habis kau masukkannya ke kulkas untuk sarapan pagimu besok'

Kai meremas kertas itu dan membuangnya.

"Untuk apa dia terus menerus memperhatikanku, untuk membuktikan jika aku bersalah?" kesalnya.

Kai mengambil makanan dan mulai memakannya.

***

"Krystal"

Krystal menoleh dan tersenyum.

Chanyeol menghampiri Seulgi dan menatap keduanya bergantian.

"Ada apa, Krys? Kau pergi dari rumah?"

Krystal mengangguk pelan.

"Aku pikir Kai, dia—"

"Dia lebih memilih wanita itu, kak"

Terlihat dengan jelas mata Krystal yang sembab dan masih berkaca-kaca.

Seulgi berdiri dan menghampiri suaminya.

"Sayang, untuk sementara Krystal tinggal dulu disini ya, karena tidak mungkin jika dia kembali ke rumah. Kasihan ibu, dia nanti sedih jika tau keadaan Krystal sekarang"

Chanyeol menghela nafasnya, rahangnya mengeras.

Dia mengepalkan tangannya, kesal dengan sahabatnya itu yang telah melukai adik iparnya.

Chanyeol melengos pergi dengan amarahnya.

"Sayang. Kau mau kemana?" teriak Seulgi.

Namun tak ada jawaban darinya.

***

TOK.. TOK.. TOK..

Kai yang sedang asik menonton TV melangkahkan kakinya dengan malas untuk membukakan pintu.

Saat pintu sudah terbuka, Chanyeol langsung menarik kerah baju Kai dan memukul wajahnya.

BUUGGHHH..

"Hei.. Apa yang terjadi denganmu? Kau baru saja datang dan langsung memukulku"

Chanyeol menarik kembali Kai dan memukulnya.

BUUGGHH..

"Hentikan. Chanyeol. Hentikan. Apa yang terjadi denganmu? Memangnya apa yang aku perbuat kepadamu sehingga kau memukulku, hah?"