17.BIRTHDAY.

379 71 113
                                    

                  *Happy reading!*

Aku dan Winwin akhirnya sampai ketempat tujuan. Disebuah rumah besar yang mewah dihiasi banyak taman disekitarnya dan penuh dengan lampu lampu terang disekitar nya. Tapi rumah ini berada di tempat yang jauh dari kota,dan belum banyak rumah disekitar sini.

Tenang,aku tidak hanya ikut saja aku pun membawa kado untuknya. Winwin bilang teman kecilnya yang ulang tahun. Baiklah,akan sangat tidak enak jika aku menolaknya.

Kami masuk kedalam. Disini ramai sekali.

"Ni Hao" seorang laki laki menyapa kami. Aku jelas tahu siapa laki laki bertubuh jangkung ini. Dia pemilik sebuah cafe. Ah iya dia Lucas.

"Oh Lucas" kata Winwin. Lalu mereka mulai mengobrol. Sungguh dari tadi aku hanya diam memperhatikan mereka,dan sekali sekali tersenyum jika ada yang menyapaku.
Aku merasa sangat bodoh dulu tidak belajar bahasa Mandarin.

Setelah itu,Winwin menggandeng tanganku lalu mulai berjalan.
Aku hanya diam mengikutinya.

Hingga akhirnya Winwin berhenti. Sontak,aku pun ikut berhenti.

"Winwin!"seorang wanita menyapa Winwin. Wanita cantik bertubuh tinggi.

Wanita itu melebarkan tangannya kemudian memeluk Winwin.

Winwin yang melihat itu,langsung melepaskan tanganku lalu memeluk wanita itu. Dia teman kecil Winwin yang sedang berulang tahun.

"Shēngrì kuàilè!"kata Winwin masih memeluk Yiyang.

"(Selamat ulang tahun!)"

"Xièxiè"

"(Terima kasih)"

Pandangan wanita itu kemudian beralih padaku yang berada tepat disebelah Winwin. Dia tersenyum.

"Jenniya kan?" Tanya wanita itu menunjukku.

Aku kemudian menganggukkan kepalaku. "Iya,ini" aku lalu memberikan sebuah kado padanya.

Aku terkejut kala wanita itu berbicara denganku menggunakan bahasa Korea. Apa dia juga orang Korea?

Wanita itu kemudian mengambil kado dari tanganku. "Terima kasih,ah iya perkenalkan aku Yiyang"katanya lalu menjulurkan tangannya padaku.

"Kamu orang Korea?"merasa bingung,aku pun bertanya padanya.

Yiyang lalu terkekeh kecil. "Bukan,aku orang China,Winwin yang mengajari ku"

Aku lalu ber-oh kecil sambil mengangguk.

Setelah itu,kulihat Winwin mengambil tangan Yiyang "ini" Winwin lalu memberikan sebuah kotak kado berwarna biru tua itu kepadanya.

"Ah Winwin terima kasih, ngomong ngomong kamu tambah tinggi sekarang" Yiyang terkekeh lalu menyenggol pelan lengan Winwin.

Winwin menunduk sambil terkekeh.

"Kamu juga tambah cantik sekarang"

Mereka terus saja mengobrol, tertawa dan bercanda .Aku yang dari tadi hanya menjadi penonton disini hanya diam menatap Winwin dan Yiyang. Baiklah,aku rasa aku menjadi nyamuk sekarang.

"Haha kenapa dulu aku sempet nolak kamu ya"Yiyang terkekeh kecil lalu memegangi tangan Winwin.

"Deg!"

Entah kenapa rasanya ada sedikit bagian dari diriku yang sakit.

Ah,entah kenapa rasanya aku sangat ingin menjauh dari tempat ini. Entah kenapa dadaku terasa sesak. Aku tidak tahu. Entahlah.

Karena merasa sesak,aku kemudian mulai berjalan keluar berniat mencari sedikit udara segar. Ku harap itu bisa membuat perasaanku tenang.

Aku berjalan terburu-buru mencari letak pintu keluar. Sedikit berlari,aku tak sengaja menabrak seseorang didepanku hingga menumpahkan minuman soda itu ke gaun hitamku.

"Ma..maafkan aku"kataku kemudian terus berjalan keluar.

Aku menghirup udara segar, kuharap ini bisa membuat perasaanku tenang sekarang. Aku berjalan di bawah sinar bulan purnama. Tidak tahu kemana,yang kupikirkan sekarang adalah menenangkan diri.

Ah entahlah,entah apa yang membuat hatiku sedikit tidak nyaman,ah bukan tidak nyaman,kurasa sedikit sakit.

Apa aku merasa cemburu?

Aku tidak berhak merasa cemburu. Aku juga bukan siapa siapa bagi Winwin. Hanya penumpang,penumpang dirumah nya. Tapi perasaan seperti apa ini? Entahlah..

"Drtt drtt"

Suara itu berasal dari handphone ku yang menandakan adanya panggilan masuk.

Kuambil handphone di tas kecilku,lalu kubuka pola layar handphone ku sehingga dapat menampilkan sebuah nama memanggil ku.

"Winwin is calling"

Aku membuang pandangan memutar bola mataku. Tidak mengangkat panggilannya aku malah mematikan panggilan itu. Aku lagi ingin sendirian sekarang. Entah sudah sejauh mana aku berjalan malam ini.

Aku berhenti. Menyipitkan mata memperjelas pandanganku ke arah depan kala melihat segerombolan pria bertubuh jangkung didepan sana. Semakin jelas,dapat kulihat mereka menghembuskan gumpalan asap rokok ke atas dengan sebotol whiskey ditangan mereka.

Merasa sedikit takut,aku mulai berjalan mundur. Berbalik badan dan berjalan pergi menjauh dari tempat ini. Entah kenapa perasaanku tidak enak sekarang. Sebenarnya aku tidak mau berpikiran yang buruk.

Seperti yang sudah kubilang sebelumnya,tempat ini jauh dari kota dan belum banyak rumah disekitar sini membuatku semakin memikirkan hal buruk.

Berjalan sedikit terburu-buru.Tapi―

"Nǐ hǎo měinǚ"

"(Hai cantik)"

Betapa terkejutnya aku,tanganku ditahan oleh salah satu sosok pria bertubuh jangkung itu. Entah dari arah mana dia tiba tiba datang. Pria itu menghisap rokok nya dalam dalam lalu menghembuskan asap rokok itu tepat ke arahku hingga membuatku sedikit terbatuk.

"Help me!" Aku berteriak memberontak sekuat tenaga kala tanganku semakin ditahan dengan kuat.

Demi Tuhan,tolong aku.

Winwin!! Aku membutuhkanmu!!!

                  To be continued!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                  To be continued!





Lost in China―WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang