"Teh Mira! ini ada paket, katanya ini buat teteh." kata pemuda kepada sang kakak yang sedang duduk di meja makan."Oh iya dek, makasih ya. Ini emang ga ada nama pengirimnya ya?" Tanya Mira kepada adeknya.
"Iya teh emang ga ada, tadi juga aku nanya sama kurir nya. Dia bilang juga gatau." Ujar adeknya Mira.
"Oh ok, teteh ke kamar dulu ya. Kalo kamu mau makan, makan aja itu udah kakak siapin diatas meja makan." Ucap Mira kepada sang adek yang sedang mengambil air minum.
✰✰✰
Mira segera pergi ke kamarnya, kemudian membuka perlahan paket tersebut sambil berdoa semoga isi nya bukan Bom. Ketika paket itu terbuka sepenuhnya, dia terkejut melihat isi yang ada di dalamnya. Bukan itu bukan Bom, bagi Mira ini lebih buruk dari Bom.
"Hah?! Apa ini?! Kenapa banyak sekali foto-foto mereka, aku tidak ingin mengingat mereka lagi." Mira berucap dengan nada sedih sekaligus kesal, sepertinya dia sangat ingin membuang jauh-jauh memori tentang 'Mereka'.
Mira melihat-lihat lagi isi dalam paket tersebut selain didalamnya ada foto-foto itu, ternyata juga ada semacam buku diary tetapi cover dari buku tersebut bertuliskan, "Sembilan Tujuh..." Mira membacanya dengan nada lirih seperti menahan kesedihan dan kerinduan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Gadis itu memilih untuk meletakkan kembali buku yang bertuliskan 'Sembilan Tujuh' itu dan menyimpan semua isi paket tersebut kedalam laci meja belajarnya. Setelah itu, ia pergi keluar kamar menemui adeknya.
✰✰✰
"Dek, teteh mau ke minimarket depan dulu ya. Kamu mau nitip sesuatu ga?" Mina segera menyesali perkataannya, mengapa bertanya seperti itu, dia lupa adeknya agak kurang ajar ketika mendengar kata 'Minimarket' dan sejenisnya.
"Tentu mau dong teh! Aku mau yang biasanya aja ya!" Kata adeknya sedikit berteriak karena teteh nya itu sudah didepan pintu.
Mira meratapi nasib dompetnya nanti, percayalah yang adeknya sebut 'biasanya' itu sudah lebih dari cukup membuat teteh nya ini hanya membeli satu cemilan dan minuman saja untuk diri nya sendiri. Sisanya untuk siapa lagi, kalau bukan sang adek tercinta.
"Huh! Dasar Randra, kalau bukan adek sendiri juga udah aku buang ke sungai aja dia." Gumamnya sambil membuka pagar rumah dan pergi berjalan kaki ke Minimarket yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.
✰✰✰
Cuaca malam hari ini cukup bagus untuk dinikmati, tetapi mood sang gadis berambut panjang itu sedikit kurang bagus. Ya, itu semua karena paket tersebut. Di sepanjang jalan menuju minimarket dia memikirkan banyak hal. Tentang siapa si pengirim paket tersebut, bagaimana kabar mereka semua yang ada di foto-foto itu, mengapa si pengirim itu mengirimkan paket tersebut, dan apakah hanya dia yang mendapatkan paket tersebut atau mereka orang-orang yang ada di dalam foto itu juga mendapatkannya.
"Aku terlalu memikirkan banyak hal hingga tidak menyadari sudah melewati minimarketnya." Kata Mira menyadari kecerobohannya. Syukur saja dirinya tidak terlalu jauh melewati Minimarket itu.
"Selamat datang!" Sapaan ceria dan senyuman manis dari seorang wanita yang bisa dipastikan bekerja sebagai kasir itu menyapa indra pendengaran dan penglihatannya, Mira pun balas tersenyum tak kalah manis dari kasir itu.
Mira langsung mengambil keranjang belanjaan dan mulai mengambil pesanan sang adek tercinta yang lumayan sangat banyak itu, sedangkan dirinya sendiri hanya mengambil beberapa cemilan manis saja, karena bisanya ketika dia memakan makanan yang manis-manis mood nya akan segera membaik.
"Aw! Duh Mas kalo jalan hati-hati dong." Kata Mira sedikit berteriak karena seorang laki-laki baru saja menyenggol bahu nya cukup keras hingga membuat dirinya terjatuh dan barang belanjaannya berserakan.
"Aduh Mba, maaf banget ya. Saya lagi buru-buru Mba, sekali lagi maaf ya Mba!" Ucap laki-laki tersebut sambil membantu Mira memunguti barang belanjaannya.
"Iya gapapa Mas, lain kali hati-hati ya."
Mira berbicara tanpa menatap laki-laki itu, dirinya masih terlalu sibuk mengambil beberapa barang belanjaannya."Loh? Mira? Kamu Alzena Naomira kan?" Tanya laki-laki tadi, sambil memperhatikan Mira yang sedang merapikan baju nya.
✰✰✰Yuk kita kenalan dulu sama Teh Mira dan adek tercintanya, Dek Randra.
☆ Alzena Naomira ☆
☆ Randra Prasetya ☆
𖦹𖦹𖦹Halo semua, jadi ini adalah cerita pertama yang aku buat.
Aku harap kalian ga bosen baca cerita ini nanti nya ya.
Hayo ada yang penasaran ga si cowo nya itu siapa?
Oh iya, maaf banget kalo ada kesalahan dalam penulisan kata di cerita ini ya.
Ini penulisan kata-kata nya
gado-gado banget sih,
ada yang baku ada yang ga ㅠㅠ
Dan lagi, maaf kalo cast nya ga sesuai sama yang kalian bayangin yaa! Kalian bebas kok mau bayangin siapa ajaaa!
Semoga kalian suka deh ya!
Jangan lupa tekan bintangnya [★] yaaa, terima kasih semuaaa.
Semoga hari kalian semua selalu menyenangkan yaaaaaaaa!
♥☻♥
KAMU SEDANG MEMBACA
selfishness
Teen FictionTentang mereka yang bertemu dengan sengaja hingga dipisahkan oleh sebuah 'Keegoisan'