18+
Jungkook mengemasi barang-barangnya yang sudah ia persiapkan dari jauh hari. Kamera, bucket hat, dan skincarenya dari beberapa merek. Tak lupa juga pakaiannya yang didominasi warna hitam. Setelah semuanya sudah tersusun rapi di dalam koper besarnya, ia tersenyum lega. Lalu menggendong ranselnya serta mengapit tiket kapal dan ponsel di sela jarinya.
Setidaknya butuh 10 menit Jungkook menunggu taksi onlinenya datang, dengan koper di sisi kirinya dan segelas kopi hitam yang ia seduh sebelumnya di dalam kostnya.
Jungkook memang sudah berencana untuk berlibur selama liburan semester ini, ia menabung banyak dari uang kiriman yang biasanya orang tuanya beri setiap bulan. Lalu ia juga mengambil kerja sampingan di malam hari untuk menambah tabungannya, beberapa kali juga ditawari pemotretan; prewedding atau semacamnya. Dan saat liburan ini tiba, Jungkook sungguh tidak bisa memendam rasa bahagianya lagi.
Ia mengambil tiket liburan ke Pulau Jeju dengan menggunakan kapal ferry, butuh waktu 4 jam untuk sampai di Jeju dengan memilih Pelabuhan Mokpo sebagai keberangkatan. Jungkook juga sudah memesan Best Western Hotel Jeju untuk penginapannya di sana, karena harganya yang terjangkau dengan isi tabungannya. Dan juga, ia memang ingin liburan yang cukup lama dan menenangkan pikirannya, menggantikan isi-isi tugas dengan pemandangan indah di Jeju.
Satu minggu waktu yang cukup untuk refreshing. Jungkook sudah memiliki jadwal terperinci di sana dan ia berjanji akan mengunjungi setiap spot yang ia tulis di catatan kecilnya. Mungkin, terdengar menyedihkan karena ia hanya sendiri, namun ini memang kemauannya. Ia ingin memiliki me time selama hidupnya, berkelana di tempat impiannya dan mengambil foto sebanyak yang ia bisa. Jungkook merasa tidak sabar sekali untuk melakukan itu semua, apalagi ini merupakan pengalaman pertamanya liburan seorang diri, ada tantangan yang harus ia jalani dan ia sangat bersemangat akan hal itu.
Kemudian, ketika taksinya sudah sampai, Jungkook dibantu supir untuk menaruh koper di bagasi. Ia membuka pintu penumpang di belakang dan memposisikan ranselnya di sampingnya. Ia membuka ponselnya untuk mencari tahu informasi tentang keberangkatannya yang dua jam lagi akan dilaksanakan. Awalnya, ia ingin menggunakan bus atau kereta untuk sampai ke pelabuhan, tapi karena barang bawaannya cukup besar, ia lebih memilih taksi, lumayan juga tidak berdempetan atau berdiri sepanjang jalan. Walau tarifnya lebih mahal dari dua transportasi lainnya, setidaknya kenyamanannya terjamin jika memakai taksi.
Dan secara perlahan, ia mengantuk karena efek lelah berkemas tadi. Ia menyandarkan kepalanya di kursi dan mulai memejamkan mata.
•••
Ketika Jungkook dibangunkan saat sudah sampai pada tujuannya, Pelabuhan Mokpo, ia dengan segera menyeret kopernya dan merangkul ranselnya di kedua bahunya. Ia menengok ke kanan dan kiri untuk mencari pintu masuk ke dalam Pelabuhan. Setelah bertanya di Information Center yang tersedia, secepat mungkin Jungkook bergegas untuk melangkah kearah yang sudah ditunjukan oleh pegawai tadi.
Kaki rampingnya yang terbalut jeans hitam ketat berjalan dengan irama teratur. Jungkook mengamati pelabuhan yang terlihat tak menarik, hanya diisi oleh kapal-kapal dan bangunan kecil. Kemudian, setelah sekiranya mencari selama 5 menit, ia menemukan kapal yang menjadi tujuannya. Ia memberikan tiket pada petugas di depan yang berjaga, lalu masuk ke dalam dengan senyum sumringahnya, mati-matian menahan cengirannya karena sungguh, rasanya tak sabar untuk liburan panjangnya kali ini.
Di kapal ini menyediakan kantin kecil, tempat bersantai di lantai atas serta kamar-kamar yang berukuran sempit. Mungkin karena Jungkook juga memilih dengan harga yang paling murah, ia mendapat kamar dengan fasilitas yang biasa saja. Satu kasur single dan meja kecil. Jungkook menaruh kopernya di ujung ruangan dan ranselnya di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
holiday [taekook]
FanfictionLiburannya ke Pulau Jeju berhasil membuatnya bertemu dengan seseorang yang menghabiskan satu malam dengannya. bxb top!tae