1001: Air Terjun di Gunung Dewa
Han Sen mengejar raja kera, tetapi sekali lagi, dia tidak bisa mengikutinya. Dia bisa bersumpah setan simian itu curang, dan tak lama, itu benar-benar menghilang dari pandangan.
Tetapi dengan raja pergi, monyet-monyet lain masih mencoba menyerang Han Sen. Setelah menyegel indra ketujuh mereka, dia bersembunyi.
Ketika pandangan mereka kembali ke mereka, mereka mencari-cari dan mencari Han Sen, tetapi mereka tidak dapat menemukannya. Tidak terlalu peduli dengan pemburuan, mereka pergi begitu saja.
"Aku akan menemukanmu sekarang." Percaya mereka menuju rumah, Han Sen memutuskan untuk mengikuti monyet-monyet itu.
Setelah sepuluh mil perjalanan, dia melihat gunung besar yang banyak ditinggali monyet.
Han Sen mengagumi keagungan gunung dan kagum pada tontonan itu. Puncaknya terletak di atas awan, dan ada air terjun besar. Itu sangat indah.
"Jika aku harus bertaruh, aku akan mengatakan raja monyet membuat rumahnya di sini," kata Han Sen pada dirinya sendiri, dan kemudian berpikir, "Sekarang aku tahu di mana kamu tinggal. Jika kamu pernah menunjukkan wajahmu, dan jika kamu pernah mengganggu orang-orangku lagi, aku akan kembali. Aku akan membunuh anak-anakmu dan semua cucumu. Kita akan lihat siapa yang tertawa. "
Han Sen mendekati gunung itu, dan ketika rasa skalanya meningkat, dia merasakan seberapa besar gunung itu sebenarnya. Dia bahkan tidak bisa melihat puncaknya.
Air terjun perak datang dari suatu tempat di atas awan, dan itu tampak seperti naga perak yang turun dari surga.
"Aneh; Aku ingin tahu dari mana air itu berasal?" Han Sen melihat sekeliling, dan menyadari itu benar-benar hanya sebuah gunung yang dikelilingi oleh hutan Hutan Thorn. Itu bukan pegunungan.
Sebuah gunung yang sepi, dengan air terjun yang spektakuler seperti itu, aneh di mata Han Sen.
"Apakah air itu berasal dari langit?" Han Sen berpikir, tetapi kemudian dengan cepat mengabaikan gagasan itu sebagai menggelikan.
Han Sen mengalihkan perhatiannya kembali ke monyet-monyet yang memanjat gunung. Anehnya, mereka semua menuju air terjun itu, dan ketika mereka mencapai itu, mereka melampauinya.
Ketertarikan Han Sen terekam oleh pemandangan itu, dan dia ingin melihat persis apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka menghilang ke air terjun.
Setelah beberapa saat perenungan, Han Sen memutuskan untuk memeriksa air terjun itu sendiri. Jadi, dia mulai mendaki gunung, menuju ke sana bersama monyet-monyet biru yang masih belum bisa melihatnya.
Monyet-monyet tidak dapat mengalahkannya dalam perkelahian, dan bahkan jika Han Sen harus menghadapi raja kera, dia yakin dia bisa mengalahkannya. Karena itu, dia tidak perlu takut mengejar mereka.
Han Sen ingin melihat apa yang mereka lakukan di balik air terjun.
Setelah mencapai itu, Han Sen menemukan bahwa ada sebuah gua di belakang air terjun. Dia mengamati pintu masuk dan tidak bisa melihat apa-apa. Semua jejak monyet telah lenyap.
Bao'er sendiri tampak penasaran, dan dia bertanya, "Ayah, di mana kera-kera itu?"
"Aku yakin kita akan segera melihat mereka." Han Sen berjalan ke dalam gua dengan hati-hati, sedikit khawatir bahwa dia berjalan ke dalam perangkap.
Tetapi tidak ada yang terjadi . Dia berjalan melewati gua-gua sejauh tiga kilometer, dan tetap saja, dia tidak dapat menemukan monyet-monyet itu.
Gua juga mulai gelap. Han Sen juga tidak bisa lagi melihat wajah Baoer.
